Versi 1
Alkisah, hiduplah sepasang suami istri, bermana Rama dan Sinta. Kedua sejoli ini saling mencintai, diikatkan dalam sebuah pernikahan dan hidup bahagia. Mereka tinggal disebuah kerjaan yang cukup besar. Rama adalah seorang Raja yang dihormati pada masanya, Sinta adalah Ratu dengan paras yang elok, sudah selayaknya jika seorang Raja setampan Rama akan jatuh cinta dengan paras eloknya. Kehidupan sepasang suami istri yang sangat sempurna.
Di sebuah negeri antah barantah, hiduplah seorang raksasa, bernama Rahwana. Rahwana disebut juga Dasamuka karena ia mempunyai 10 wajah yang lain. Kerajaan yang ditinggali oleh Rahwana bernama Alengka Diraja. Rahwana terkenal dengan kejahatannya, kesombongan. Bahkan para dewa pada kala itu menjadi musuh Rahwana.
Keelokan paras Sinta membuat Rahwana tidak dapat mengendalikan perasaan cintanya. Rahwana sang raksasa telah jatuh cinta. Entah bagaimana Rahwana bisa menyaingi ketampanan Rama, yang pasti cinta adalah cinta.
Cinta tidak terelakkan, Rahwana mengambil jalan untuk menculik Sinta. Masuk ke dalam kerjaan Rama dan menyandra Sinta. Tidak tinggal diam mengetahui istrinya diculik oleh seorang raksasa yang kejam, Rama memerintahkan pasukan-pasukannya untuk mencari dimana keberadaan Sinta. Rama dibantu oleh para Wanara (Kera).
"Saya akan membawa Sinta kembali Tuan" Kata Hanoman, seorang Wanara paling sakti diantara Wanara lainnya.
Dengan gagah Hanoman masuk kedalam kerjaan, merebut kembali Sinta dari cengkraman Rahwana, hempasan-hempasan pedang, adu kekuatan tidak terelakkan. Membawa Sinta berlari keluar. Rama yang telah menunggu diluar siap dengan Obor ditangan, melemparkan ke dalam kerajaan Alengka setelah memastikan Sinta dan Hanoman keluar. Kerjaan Rahwana luluh lantah. Rama dan Sinta kembali hidup bahagia.
Versi 2
Sinta adalah seorang putri dari kerajaan Wideha, kala itu ia jatuh cinta dengan seorang pangeran dari negeri Antah Baratah bernama Rama. Rama sangat tampan, gagah dengan pakaian ksatria dan pedang yang siap menghunus musuh-musuhnya. Tatapan mata yang tegas dan penuh wibawa. Pangeran yang akan mewarisi kerajaan tidak mengelak bahwa Sinta memiliki paras yang elok telah membuatnya jatuh cinta.
Di negeri tersebut hidup pula seorang bernama Rahwana, wajahnya tidak setampan Rama. Bahkan Rahwana lebih mirip raksasa, wajahnya garang, senyum tidak sudi mampir diwajahnya, keganasan terlihat disudut matanya, gigi bertaring. Ya begitulah seorang Rahwana.
Sama halnya perasaan Rama terhadap Sinta yang terpikat dengan keelokan wajahnya, Rahwana pun mempunyai rasa cinta yang tidak kalah besarnya. Sebuah perasaan yang tulus, dimiliki oleh seorang Rahwana. Sepatutnya, Sinta sama sekali tidak memandang Rahwana, bahkan dengan sebelah mata sekalipun. Sinta terlanjur menjatuhkan pilihannya kepada pangeran tampan. Rama.
Rahwana yang mempunyai kerajaan bernama Alengka membawa Sinta sang pujaan hati bersamanya. Entah dengan paksaan atau karena suatu keajaiban semesta Sinta bisa hidup selama bertahun-tahun di kerajaan Rahwana. Selama Sinta tinggal di kerajaan Alengka, Rahwana sang raksasa memperlakukannya bak tuan putri, menghormati Sinta sebagai perempuan seutuhnya, menjaga sinta dengan kehormatan dan kesuciannya. Tidak menyentuh sedikitpun bagian tubuh perempuan dengan paras eloknya. Rahwana memberikan segala yang Sinta butuhkan. Benar-benar seorang Tuan Putri bagi Rahwana.
Rama, pangeran yang berwajah tampan tidak tinggal diam. Ia bersama para Wanara pergi berkalana mencari Sinta. Sampai mereka menemukan Sinta berada dikerjaan Rahwana. Tanpa basa-basi, Rama dan para Wanara membakar kerjaan Rahwana. Luluh lantah. Rahwana tidak melakukan perlawanan, membiarkan Sinta pergi bersama dengan pujaan hatinya, Rama. Setelah Rahwana melayani sang tuan putri semasa hidupnya.
"Aku tidak percaya jika kamu masih suci Sinta" kata Rama
"Percayalah, selama bertahun-tahun aku menjaga kesucian hidupku"
"Rahwana, seorang raksasa itu pasti sudah merenggut kesucianmu"
"Tidak, Rahwana tidak melakukan apapun Rama, aku menunggumu, menjaga kemurnian rasa cintaku"
"Masuklah pada kobaran api ini, jika berbau busuk maka kamu adalah perempuan yang tidak suci, jika berbau harum aku akan percaya dengan kesucianmu"
Melompatlah Sinta pada kobaran api tersebut untuk membuktikan kesuciannya kepada Rama. Melihat itu Rahwana yang tetap diam ditengah kobaran api berkata
"Sinta, aku yang selalu menjagamu, menjaga kesucianmu, kenapa kau berpaling kepada seorang pangeran yang masih meragukan rasa cintamu?"
Sinta habis dalam kobaran api dan bau harum semerbak merobek hati Rahwana.
***
Cerita yang sama, dua versi yang berbeda, penokohan seorang Rahwana yang berbeda. Saya tidak pernah tahu, mana versi yang lebih mendekati benar.
Dulu, ketika masih kanak-kanak saya mendengarkan penuturan cerita dari nenek saya. Cerita tentang Rahwana dari versi 1. Sampai saya dewasa saya menilai tokoh antagonis dari seorang Rahwana. Jahat dan perusak kebahagiaan orang.
Kemudian saya bertemu dengan dalang-dalang lain yang menceritakan tentang tokoh Rahwana dengan ketulusan cintanya. Tidak melakukan perlawanan dan membiarkan sang pujaan hati bersama dengan orang yang dicintainya.
Begitulah sebuah cerita. Saya tidak tahu, apakah suatu saat saya akan menemukan kisah Rahwana dengan versi yang lain. Biarlah.
0 komentar:
Posting Komentar