Selasa, 13 September 2016

Dua Versi Cowok

A : wanita B : pria

Versi 1
(Dua orang bersahabat yang sedang bercakap-cakap di malam hari yang sedang bingung dengan hatinya setelah dia pergi merantau ke Jogja dan bertemu dengan wanita yang baru. Versi pertama adalah saya yang berperan sebagai narasumber)

A : "Jadi kamu putus sama dia?"
B : "Iya, aku sudah mati rasa dengan dia"
A : "kenapa?"
B : "karena orang tua nya menilai aku tidak baik"
A : "kamu memtuskan dia hanya karena hal itu?"
B : "Iya, lagian aku sudah ada orang baru yang masuk dalam kehidupanku"
A :"Oh, jadi kamu sudah fix putus sama dia hanya karena orang tuanya yang salah kemudian kamu menyakiti dia dan sekarang kamu sudah sama yang lain"
B : "Iyaa"
A : "Bukannya kamu janji kalau kamu putus sama dia kamu nggak akan menikah dengan siapapun?"
B : "Ahh, aku males nepati yang itu. orang tua nya aja kayak gitu, gimana aku mau hal yang nggak pasti dari dia? Ya mending aku sama yang baru ini sajalah."


Versi 2
(Seorang pria yang sedang bekerja keras untuk masa depan dan memperjuangkan seorang wanita. Mereka adalah sahabat. Versi kedua narasumbernya bukan saya, tetapi seorang lain)

A : "Jadi dia memutuskan kamu lagi? alasan dia sekarang apa?"
B : "dia ingin hubungan yang mengalir, lagi pula orang tuanya masih terpaku dengan adat yang membuat gue susah masuk ke keluarga nya"
A : "artinya kamu di putuskan?"
B : "enggak, dia hanya ingin aku berjuang lebih keras untuk meyakinkan orang tuanya kalau dia akan bahagia bersamaku"
A : "kamu yakin dia nggak akan sama cowok lain?"
B : "aku nggak yakin, sekarang dia sudah sama cowok lain yang sangat dekat dengan keluarganya. tapi aku akan tetap berjuang. aku akan dekat dengan banyak wanita, tapi hanya akan ada satu yang aku perjuangkan."
A : "tanpa kepastian dari dia?"
B : "aku pernah punya janji ke dia, sebelum dia menikah sama cowok lain aku akan berjuang buat dia apapun yang terjadi. aku akan bertanggung jawab dengan komitmen yang aku buat sendiri. Jadi aku akan jaga hati sampai aku melihat dia naik pelaminan bersama cowok lain dan sudah memastikan kalau hidupnya sudah bahagia dan mapan dengan pilihannya. aku berharap cowok itu adalah aku"

***

Kedua versi itu based on true story.

Intinya ada dua orang cowok yang sama-sama muda, diperhadapkan dengan rintangan dan halangan yang kurang lebih sama. Mereka mengalami tantangan dan ujian kesetiaan yang kurang lebih sama bobotnya.

Yang membedakan hanyalah ketika cowok di versi 1 memilih untuk putus asa dengan komitmen yang dia ambil, berbeda dengan cowok 2 yang malah berusaha karena kesulitan yang sedang dia hadapi.

Kalau cerita-cerita drama tentu saja kan kita akan memilih jadi pemeran di versi kedua yang sangat manis dibandingkan dengan versi pertama. tapi logika manusia berkata, ya cowok di versi kedua cowok yang bego aja. Mau-maunya nungguin tanpa kepastian. Ngapain? Kayak nggak ada cewek lain aja ya.

Semuanya bersumber pada bagaimana seseorang kuat pada komitmen yang sudah dibuat. Siapa yang akan menyalahkan ketika orang itu melepas komitmennya?
Nggak ada. Ya semuanya akan baik-baik saja. Mungkin hanya akan ada yang galau beberapa minggu atau mungkin beberapa bulan kemudian kehidupan kembali seperti biasanya.

Untuk semua cowok yang membaca posting ini, kalian akan memilih menjadi cowok versi 1 atau cowok versi 2 itu tidak ada yang salah. yang membedakan hanyalah level dari nilai diri kalian masing-masing.

Ya, saya sendiri pun tidak tahu dari dua versi tersebut saya akan menjadi yang mana misalnya saya terlahir menjadi seorang cowok hahaha.
Dari hati yang paling dalam saya ingin sekali menjadi cowok versi 2.
Kenapa? Karena kesetiaan itu mahal. Setia tidak hanya berbicara masalah tidak ada orang lain dalam hubungan seorang cowok dengan seorang cewek, Atau gampang katanya, nggak ada yang selingkuh dari dua orang ini.

Setia juga berbicara masalah komitmen dan perkara yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Misalnya adalah setia pada janji dan komitmen yang sudah dibuat sendiri. Perkara yang sangat kecil. Siapa yang membuat, siapa yang mengingkari?
Atau
Siapa yang membuat, siapa yang menepati?
Sangat sederhana tapi sangan sulit untuk dilakukan.

Ada sebuah ayat yang mengatakan kalau setia itu mahal, artinya kalian tidak bisa menemukan sebuah kesetiaan pada orang yang murahan.

Ada sebuah kisah tentang saya sendiri. Mungkin sudah saya ceritakan di post-post saya sebelumnya. Silahkan dicari sendiri. Ini adalah dampak ketika seseorang di perlakukan sedemikian rupa oleh orang lain yang tidak setia.

Alkisah saya jatuh cinta kepada seorang cowok. Masa SMA yang dikatakan masa-masa yang mana cinta seakan segala-galanya. Banyak hal yang sudah saya lakukan untuk mempertahankan dia supaya dia tetap mencintai saya. Sampai pada satu titik semua yang saya lakukan hanyalah sia-sia dan berakhir dengan sebuah penghianatan dia ke saya. Sekali lagi karena saya jatuh cinta kepada orang yang tidak setia. Awalnya sangat manis, sampai saat ini saya masih mengingat salah satu janjinya "aku nggak akan pernah meninggalkan kamu". Ya namanya janji tetap saja janji meskipun itu di ucapkan anak SMA. Apalagi ketemu wanita macam saya yang ketika dijanjikan sesuatu nggak akan pernah nagih, hanya akan mengingat semua itu sampai mati. Bahkan sampai setelahnya mati, hahaha emang ada?

Sakit hati. Seakan saya ingin membalas semua perbuatan dia. Tapi Tuhan itu baik. Tuhan nggak akan pernah membiarkan anakNya terus ada dalam keadaan yang galau terus-terusan. Galau itu norak dan saya nggak norak.

Terus apa hubungannya cerita saya dengan kesetiaan?
Bukan masalah mengingkari komitmen kemudian kehidupan akan baik-baik saja. Tapi akan ada pihak lain (orang lain) yang juga merasakan dampak ketidak setiaanmu itu.
Pilihlah, mau jadi sosok cowok yang mana :)

So, make your choice boys :)

0 komentar:

Posting Komentar