Memilih karir tinggi tapi jomblo lama atau mudah jodoh tapi cari kerja gak dapat-dapat?
Pilihan yang susah, pada dasarnya kita membutuhkan keduanya berjalan seimbang dan beringingan.
Untuk apa punya banyak uang tapi tidak pernah merasakan cinta atau dicintai?
Untuk apa kemana-mana ada yang mendampingi tapi untuk beli bensin saja kadang masih utang?
Saya bukan orang yang sudah bisa menjalani keduanya dengan baik. Ada salah satu diantara cinta dan karir yang saat ini sedang menjadi prioritas.
Karir.
Sebenarnya bukan hanya karir, saya juga sedang fokus ke bidang pendidikan sampai saya melewatkan masa menghargai waktu bersama seseorang yang sudah menjadi bagian lain dari hidup saya. Cinta. Bukan hanya kepada cowok saja ya, cinta kepada orang tua, sahabat teman dan tentu saja kamu "someone who I loved".
Saya sudah mempunyai pekerjaan tetap sebelum resmi lulus S1, saya sudah di gaji oleh Yayasan tempat saya kuliah di semester 5, sampai sekarang (kalau dihitung lebih dari 1 tahun). Saya pun punya bisnis pribadi (bukan warisan) dibidang konveksi yang sudah berkembang dengan baik. Bukan hanya dua sumber itu yang sudah menambah pundi-pundi tabungan saya, tetapi juga disela-sela waktu yang masih menjadi asisten dosen dan memberikan les tambahan kepada anak SD-SMA. Ditambah dengan kesibukan saya sendiri sebagai anak kuliah yang sudah duduk di semester 7, sudah waktunya memikirkan dan fokus pada Skripsi.
Untuk masalah percintaan, saya mengakui saya sama sekali nggak handal. Bahkan saya nggak ngerti bagaimana saya harus bersikap menjadi pacar yang baik atau mungkin saya masih asik dengan kesibukan dan dunia saya sendiri. Saya sudah nyaman duduk didepan laptop, menulis, coding dan melakukan hal online lainnya sambil mendengarkan musik yang genre nya nggak jelas hahaha.
Saya bingung ya kenapa saya sangat sensi kalau ada yang mendekati saya, bisa dibilang malah saya akan merasa risih kalau diperhatikan keterlaluan oleh lawan jenis. Baik ya baik tapi sewajarnya saja. Tidak perlu mengingatkan sudah makan apa belum karena kalau saya lapar pun saya akan makan sendiri karena saya sudah dewasa. Mengerti? Hahaha
Kemudian, beberapa hari lalu saya dapat teguran dari mama.
"Kamu jangan sibuk sendiri, kamu perlu kenal sama cowok" #tsaaaah
Kemudian mulailah mama membandingkan saya dengan tetangga-tetangga sebelah yang sudah pada menikah dan memang mereka seumuran saya haha.
Ya saya pikir "Menikah bukanlah sebuah perlombaan siapa cepat dia yang paling baik"
Menikah dan mendapatkan cinta sejati itu keputusan sekali yang akan berdampak seumur hidup. Saya memilih menjomblo dari pada saya harus sesegera mungkin menikah tapi tidak bahagia pada akhirnya.
Intinya saya tidak tahu, apakah keputusan saya untuk fokus di pendidikan dan karir adalah keputusan yang salah?
Tenang saja
Kamu "Someone who I loved" akan tetap ada di hati, pikiran ku tanpa aku harus mengungkapkan dan mempublikasikan melalui media masa :)
Search
Popular Posts
-
Ketika semua hal yang terjadi harus memberikan sebuah jawaban, aku rasa beberapa kali aku membiarkan semuanya tanpa jawaban. Seperti ketika...
-
A : wanita B : pria Versi 1 (Dua orang bersahabat yang sedang bercakap-cakap di malam hari yang sedang bingung dengan hatinya setelah dia...
-
Dear all Blog ini sudah berusia hampir 2 tahun dengan karya-karya saya selama 2 tahun terakhir ini. Sebenarnya saya sudah menjadi seorang ...
Diberdayakan oleh Blogger.
About Me
Cara yang Ajaib
Bekerja disalah satu instansi pemerintah, bukan hal yang pernah terpikirkan olehku sebelumnya. Sampai disatu titik, semuanya itu mungkin sa...
Cari Blog Ini
Popular Posts
-
Ketika semua hal yang terjadi harus memberikan sebuah jawaban, aku rasa beberapa kali aku membiarkan semuanya tanpa jawaban. Seperti ketika...
-
A : wanita B : pria Versi 1 (Dua orang bersahabat yang sedang bercakap-cakap di malam hari yang sedang bingung dengan hatinya setelah dia...
-
Dear all Blog ini sudah berusia hampir 2 tahun dengan karya-karya saya selama 2 tahun terakhir ini. Sebenarnya saya sudah menjadi seorang ...
0 komentar:
Posting Komentar