Sabtu, 21 Juli 2018

Sebuah Prasangka

Kemarin aku bertemu kembali dengan teman lama, sayangnya dia adalah teman yang hanya kuketahui tanpa aku mengenalnya. Suatu ketika dia menanyakan apakabarku. Aku menjawab kala itu memang aku sedang tidak terlalu baik. Dia mencoba menanyakan, apa yang terjadi denganku. Kupikir sudah saatnya aku berbagi cerita dengan temanku. Apa salahnya, meringankan beban pikiran dengan berbagi cerita.

Ternyata, teman yang kuketahui arogan 3 tahun lalu adalah seorang yang sangat dermawan dengan intuisi yang cukup kuat. Dari segi dia memandang dan menyikapi kehidupan memang cukup baik, setidaknya bagiku. Kemudian dia menawarkan sebuah pertolongan. Sungguh bagiku, itu hal yang luar biasa. Tidak disangka-sangka, kadang pertolongan Tuhan memang diluar pikiran manusia. Beberapa sahabat bertanya "kenapa dia membantumu?"
Aku tidak bisa menjawabnya, hanya dia yang tau alasan kenapa temanku mau membantuku.

Aku tidak bisa mengatakan apapun, selain segala respect dan ucapan terimakasih banyak telah membantuku. Selain itu, aku sangat bisa mengandalkan dia, dari segi apapun aku mengandalkan dia. Pandangannya untuk menyikapi sebuah masalah tidak jarang ku pakai.

Prasangkaku saat ini, dia semakin menjauh, apakah benar menjauh? ataukah hanya kesibukan yang memaksa untuk menjauh? atau kemungkinan yang lain?
Kadang hati cukup terasa dengan sebuah keanehan, aku tidak paham. Hanya prasangka, kemungkinan yang selalu aku semogakan.

0 komentar:

Posting Komentar