Aku ingin mengungkapkan rasa terimakasihku, tidak lebih. Dia sudah cukup baik. Meskipun ada yang mengatakan kepadaku "dia tidak jahat, tapi aku tidak bisa bilang dia baik". Aku tidak peduli apa maknanya. Bagiku, kenapa aku harus menolak kebaikan semesta?
Aku ingin mengabadikan kebaikannya dalam sebuah karyaku. Oh, mungkin bukan karya, ini hanya sebuah ujian, berbeda dengan pemikiranku. Aku sudah melihat polanya selama 3 bulan, aku mempelajari setiap polanya dengan baik, aku mempelajari pola-pola dari kebiasaannya. Aku terbiasa dengan pola, menghitung dan meprediksikan apa yang terjadi secara matematis. Jika aku berkata matematis, jangan selalu anggap itu adalah sekumpulan rumus dan angka. Melainkan pengenalanku akan pola kehidupan seseorang, termasuk dia.
Pola yang kupelajari, aku sudah tahu jawabannya, dia pasti menolak. Tetapi, malam itu aku memastikan bahwa pola yang tersusun adalah pola yang benar. Tidak apa, aku sudah tahu itu yang akan dia katakan. Aku berbesar hati. Tidak mengapa seseorang dengan tabiatnya masing-masing.
Aku bisa menyimpannya dalam diam, menganggap semuanya luar biasa. Oh, hanya aku yang menganggap semuanya luar biasa, entah, itu biasa saja baginya. Tak apa. Terimakasih.
0 komentar:
Posting Komentar