Kamis, 28 April 2016

Narasumber (kesekian kalinya)

Sebagai salah satu mahasiswa aktif sebuah universitas tentunya kita pernah terlibat dalam satu acara tertentu atau mungkin juga lembaga kemahasiswaan. Termasuk saya yang tahun pertama dan kedua adalah mahasiswa yang cukup aktif dalam organisasi. Apalagi sistem universitas yang memberikan sistem poin keaktifan demi syarat kelulusan mahasiswa. Tentu saja, mau tidak mau mahasiswa harus terlibat dalam berbagai kegiatan.

Tahun pertama saya menjabat di BPMU (Badan Perwakilan Mahasiswa tingkat Universitas), sedikit tentang BPMU, jadi ini adalah lembaga kemahasiswaan tertinggi di universitas saya (cie gaya banget yg pernah punya jabatan tertinggi), Pekerjaannya adalah mengawasi kinerja lembaga kemahasiswaan yang lain dan sebagai legislatif mahasiswa. 2 tahun saya menjabat di BPMU dan tahun ketiga memutuskan untuk fokus pada study saya.

Saya sendiri tidak merecord capaian yang sudah saya lakukan, seharusnya ada cuma saya lupa sudah melakukan apa saja hehe. intinya dua tahun pertama di BPMU itu sangat menyenangkan.

Tahun ketiga saya fokus ke study dan karir saya. Saya mengundurkan diri dari BPMU (ada sebuah cerita kalau hampir saja saya menjabat ketua ditahun ketiga karena diajukan oleh rekan-rekan). Syukurnya saya terlepas dari tanggung jawab itu. Saya memilih menerima banyak job di bidang keilmuan saya, mencari referensi study lanjut, mendalami ilmu dengan menjadi asisten dosen dan lain-lain.

Entah apa yang menjadi pertimbangan rekan-rekan yang lain, sehingga sebagian dari mereka sering menunjuk saya sebagai pembicara atau narasumber dikegiatannya. Mulai kegitana tingkat prodi sampai tingkat universitas, bahkan narasumber untuk lembaga kemahasiswaan lain. Kalau boleh jujur, saya itu bukan mahasiswa yang pinter-pinter banget. IPK saya itu cukupan, gak terlalu bagus, tapi juga gak terlalu jelek. Tampang? Hmmm, mungkin meyakinkan karena saya tipe mahasiswa yang "kakean gaya". Jadi banyak yang segan dan jarang punya masalah sama pihak lain.

Apa jadi narasumber itu enak? Hmm saya rasa enggak juga. Membuat materi dan menyampaikan kepada banyak orang itu bukan hal yang mudah. Ditambah, mahasiswa menyampaikan materi kepada sesama mahasiswa. Dipandang sebelah mata itu sudah jadi hal yang sangat biasa hehehe. Apalagi kalau mahasiswa yang ikut acara tersebut hanya mahasiswa yang membutuhkan poin keaktifan, sudah pasti sini ngomong sana juga ngomong. Lebih menantang lagi kalau materi yang harus disampaikan adalah materi yang nggak ada prakteknya. Nah loh, bakalan ditinggal tidur sama peserta kalau kita gak pinter-pinter ngajak interaksi.

Dari beberapa saya ditawari jadi narasumber, alasan mereka memilih saya adalah karena tanggung jawab, attitude dan kesungguhan. Beberapa pihak sih Puji Tuhan tidak pernah bermasalah selama saya diberikan tanggung jawab, ya masalah itu pasti ada, tapi lari dari tanggung jawab tentu aja enggak :)

So, intinya have a good attitude :)

0 komentar:

Posting Komentar