Sudah pada tempatnya mendengar kata investasi yang terngiang dalam pikiran pertama kali adalah hal yang berhubungan dengan uang. Saya setuju. Investasi memang ada yang berhubungan dengan uang. Tapi ada istilah lain yang lebih tepat, menurut saya investasi itu adalah effort yang kita berikan pada suatu hal untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kalau tujuan kita jadi mahasiswa dengan IPK yang bagus investasinya banyak belajar dan latihan, kalau tujuan kita jadi orang kaya investasinya bangun pagi dan rajinlah bekerja. Sesimple itu. Ya saya bukan orang ekonomi jadi saya nggak akan menjelaskan prinsip investasi yang ke arah sana hehehe.
Beberapa bulan terakhir ini saya memutuskan untuk mulai investasi buat diri saya sendiri. Keputusan untuk investasi dalam hal ini saya butuh waktu yang cukup lama sampai akhirnya saya memutuskan untuk "Ya, saya akan pergunakan uang saya ke sana".
Saya memilih untuk investasi ke bahasa. Kalau orang bilang "belajar bahasa itu bisa otodidak kok" Ya tapi nggak buat saya sih. Saya paham dan mengenal diri saya dengan baik. Jadi saya bisa tahu apa yang sedang saya butuhkan. Saya butuh untuk memperdalam bahasa inggris saya. Kenapa? Alasan pertama saya nggak terlalu mahir berbahasa inggris (bisa ya sebisanya saja), alasan kedua karena saya ingin melanjutkan study ke luar negeri (Australia) dan alasan ketiga toh kalau saya pinter bahasa yang enak juga saya sendiri.
Setelah saya bertekad untuk investasi dibidang bahasa buat diri saya sendiri, saya mulai mencari. Siapa ya kira-kira orang yang tepat yang saya kira mau mengajari saya? Jujur saya nggak kepikiran orang lain atau tempat kursus lain kecuali salah satu profesor di kampus saya. Ya saya memang belum terlalu kenal beliau sih, cuma entah kenapa feeling ini bilang "beliau ini orang yang bisa nuntun saya belajar bahasa dengan baik". Saya pun sudah banyak mendengar informasi tentang beliau, prestasi beliau, ya apalagi gelarnya "profesor". Tulisan-tulisan beliau di blog nya juga sudah saya baca, secara garis besar saya mulai yakin kalau beliau orang yang peduli dengan mahasiswa yang "niat belajar" dan setahu saya beliau pasti mau membantu :)
Nggak butuh waktu lama, setelah keberanian saya muncul saya mulai chat dengan beliau disalah satu sosial media saya. Kenapa butuh keberanian? Ya karena selama saya kuliah disini, beliau adalah orang paling introvert yang pernah saya temui hehehehe. Tapi, saya yakin sih. Sediem-diem nya orang, kalau kita punya niat baik dan dasar dari orangnya sendiri juga baik pasti ada jalan buat berkomunikasi :) termasuk guru besar ini hehehe.
Saya menunggu sekitar 2 hari balasan chat dari beliau, waktu yang cukup lama untuk menunggu balasan chat kan? Ya tapi saya nggak putus asa dan tetep yakin kalau beliau pasti mau ngajarin. Minimal mau ngasih referensi belajar buat saya. Akhirnya chat saya di balas. Awalnya beliau bingung "kok ya saya ini tiba-tiba ngechat begituan?". Ya tapi dalam chat saya sudah saya jelaskan kalau saya mau belajar dengan beliau sampai saya mahir dalam bahasa inggris. Puji Tuhan, beliau setuju dengan biaya per pertemuan sekian rupiah. Wait? Bayar? Bukannya ilmu itu nggak bisa dibeli ya? Sebenarnya bukan masalah beli jasa atau beli ilmu, tapi "bayar" itu menurut saya adalah salah satu bentuk penghargaan kita kepada orang yang telah menyempatkan diri membagi waktu nya dengan kita hanya sekedar membagikan ilmu.
Saya nggak terlalu peduli dengan tawaran yang beliau sampaikan. Saya sama sekali nggak merasa "diakali" atau "ditipu" dengan biaya sekian rupiah tadi. Saya hitung-hitung, biaya sekian rupiah tadi itu nggak sebanding dengan penghasilan beliau sebagai profesor yang ditanggung oleh negara setiap bulannya dengan nominal yang cukup besar dan penghasilan beliau sebagai dosen. Belum lagi kalau mungkin beliau juga punya bisnis diluar itu semua. Nah kan? Masih sempet tah profesor kayak beliau tega ngakali mahasiswa biasa-biasa kayak saya? intinya positif thinking saja :)
Planning saya sudah sangat matang, karena saya nggak mau membebani orang tua saya dengan tambahan investasi bahasa inggris ini, jadi saya ambil waktu yang kira-kira sebentar lagi beasiswa saya dari kampus cair hehehe. Bener rencana saya, setelah deal dengan beliau, beasiswa saya cair. Ya segera saya ambil supaya nggak keburu kena auto debet pembayaran kuliah wkwkwk. Biaya kuliah dipikir ntar lah sambil jalan.
Saya menyisihkan 70% dari beasiswa saya untuk investasi bahasa inggris dan 30% untuk keperluan saya selama 3 bulan (belajar hidup hemat karena mulai marasa malu kalau harus minta uang jajan sama papi mami).
Harapan saya setelah ini adalah, saya ingin mencapai score TOEFL dan TOEIC dengan baik sehingga saya bisa lanjut study ke luar negeri. Saya juga bisa berkomunikasi dalam bahasa inggris dengan baik, secara lisan maupun tulisan :)
Suatu saat saya akan kembali bercerita tentang kesuksesan saya setelah saya berinvestasi dalam hal ini :)
Satu lagi, topang semua mimpi dan harapan dalam doa, karena doa orang benar punya kuasa yang besar :)
0 komentar:
Posting Komentar