Segala sesuatu yang dikerjakan dengan "grusa-grusu" itu bisa jadi hasil tapi pasti akan memakan waktu yang lebih lama.
Beda kalau sesuatu kita kerjakan dengan lebih tenang hasilnya akan lebih baik dan waktu yang kita butuhkan untuk menyelesaikan lebih sedikit.
Saya mendapatkan pengetian ini ketika saya harus menyelesaikan tanggungan Praktik Kerja Lapangan. Saya sudah berporses dengan semua ini sekitar 3 bulan, 2 bulan saya kerjakan dengan "grusa-grusu" pokok ndang mari(btw, grusa-grusu itu bahasa jawa yang kalau dibahasa indonesiakan kira-kira "terburu-buru", tapi kurang tepat juga, ah entahlah apa pokoknya seperti itu). Hasilnya Zonk. Hasil coding saya semuanya ngrombak habis-habisan. So far, saya merasa kalau saya sudah mengerjakan semuanya dengan baik. Dalam pikiran anak teknik (yang tidak mendalami sistem), yang penting adalah hasil (input output sesuai, selesai). Menjadi sebuah permasalah ketika penilainya adalah orang sistem yang mengharapkan hasil analisis sistemnya sempurna.
[btw, saya itu anak informatika yang nggak terlalu paham tentang sistem bahkan bisa dibilang gak ngerti, taunya cuma coding dan lagi pengen mendalami kecerdasan buatan dengan algoritma-algoritma yang menurut saya itu menarik untuk dipelajari dan diterapkan diberbagai hal.]
Karena hal itu lah saya nggak terlalu ambil pusing dengan yang namanya sistem, perancangan database dan lain sebagainya. Oke untuk mengatasi permasalahan tadi diatas, merancang sistem dan lain sebagainya yang saya nggak ngerti, saya minta tolong ke anak Sistem Informasi (setahu saya, mereka mendalami tentang perancangan sistem dan database). Ya, saya bersyukur karena sejauh saya kuliah di Ma Chung nggak pernah bermasalah dengan siapapun, bahkan saya bisa menjalin hubungan baik dengan siapapun. Permasalah baru yang muncul, ternyata anak Sistem Informasi yang saya mintai tolong untuk mengajari saya merancang sistem sama-sama nggak ngerti nya (something wrong! gimana mereka bisa nggak ngerti? kan itu bidang mereka, kalau mereka gak jago coding oke lah karena mereka nggak mendalami coding, tapi sistem? Ya oke lah entah apa yang terjadi, kalau saya nanya ke satu orang saja masuk akan kalau gak ngerti, tapi saya nanya ke beberapa anak, atau emang bisa jadi meraka gak mau ngajari, atau mungkin itu ilmu rahasia? entahlah).
Putar-putar otak lagi untuk fokus menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan ini. Ya saya memutuskan untuk kembali fokus ke coding, bukan sistem. Saya menitik beratkan pada hasil yang akan saya dapatkan dalam aplikasi saya nantinya. Yang penting aplikasinya bisa dipakai dan sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi.
Saya balik ke laptop saya, saya coba start lagi di beberapa bagian yang membutuhkan perubahan. Kali ini saya mencoba melakukan dengan lebih tenang dan ati-ati. Apalagi aplikasi yang saya bangun ini adalah website (HTML dan PHP) yang sangat jujur. Jadi kalau kita miss di satu bagian aja, fungsi utama yang diharapkan bisa jadi nggak jalan sama sekali padahal kita sudah cek berkali-kali seperti tidak ada masalah. Saya mengalami itu berkali-kali, seakan-akan coding saya ini sudah tidak ada masalah. Tapi kok? Javascriptnya nggak jalan ya? Ya begitu seterusnya dan membuat saya capek melototi javascript satu per satu.
Trik ini berhasil, walaupun dibutuhkan ketelatenan extra dalam mengerjakan website ini tapi saya berhasil mengerjakan kurang lebih 50% dari hasil yang diharapkan (tanpa peduli ERD dan DFD atau perancangan database yang mateng, sekali lagi, yang penting hasil dan tujuan tercapai) Toh pekerjaan ini sudah di acc sama Pak Bos hehehe. Waktu yang saya butuhkan sekitar 7 hari (nggak full)
Ya dari mengerjakan PKL ini saya dapat pemahaman baru, kalau ketenangan dan ketelatenan itu sangat dibutuhkan. Ya memang pekerjaan itu bisa diselesaikan dengan berbagai macam cara. Termasuk cara "grusa-grusu" yang penting kelar kan?
Tapi menurut pengalaman saya sendiri, bekerja dengan penuh ketenangan, pelan-pelan dan hati-hati itu jauh lebih efisien dibandingkan bekerja dengan "grusa-grusu" karena semangan 45.
Satu lagi sih tentang sebuah ketenangan, sejauh ini saya nggak menghasilkan apapun selama saya mengerjakan coding di kantor saya. Why? karena kondisi kantor saya kurang tenang. Coba bayangkan:
1. rata-rata 30 menit sekali selalu ada telfon masuk, dan itu adalah kerjaan saya untuk angkat telfon, walaupun 99% telfon itu bukan untuk saya.2. anak magang dari SMK yang jumlahnya sekitar 6 anak dikantor saya, puter musik dengan suara yang keras, bercanda gak jelas yang itu sangan mengganggu konsentrasi saya.
3. faktor psikologi (mungkin), posisi saya duduk ada didepan Pak Bos, saya merasa terintimidasi (lebaaay) dengan posisi bekerja yang seperti itu. kenapa saya kerjanya harus dipelototi kayak gitu sih? (Ahh mungkin perasaan saya aja). Mending biarkan saya semedi diluar ruang, nggak usah diliatin, yang penting jadi. Satu lagi, kalau Pak Bos lagi ada tamu + ngobrol (anoying maximal)
4. orang keluar masuk. Ini emang nggak bisa dihindari. Bagaimana pun juga, kantor ini dibutuhkan banyak orang. Kalau cuma masuk + gak nyapa saya itu nggak masalah. Saya bisa cuek-cuek aja dengan siapapun yang masuk.
Kalau mau dijabarkan masih banyak lagi yang membuat saya merasa kalau kantor saya adalah tempat yang kurang kondusif untuk "coding". Bahkan saya pernah membandingkan produktifitas saya satu jam coding di lobby salah satu gedung, dengan muka cuek dan gak peduli siapun yang lewat atau nyapa saya, dengan berjam-jam saya dikantor. Hasilnya, saya jauh lebih produktif dengan coding di lobby. Jadi kesimpulannya tempat yang tenang juga "sangat dibutuhkan"
Apakah saya akan memutuskan buat berhenti masuk kantor? Ya nggak lah. Saya akan tetap ngantor, tapi tidak untuk coding. Yang ada codingan saya kacau kalau dikerjakan ditempat yang menurut saya nggak tenang. Saya ada dikantor ini karena belas kasihan mereka aja mungkin, bagaimana[un saya juga butuh fee untuk melanjutkan kuliah hehe.
[Btw, saya bersyukur sih punya Pak Bos, yang bisa dibilang orang yang sabar. Ya walaupun kadang saya sendiri yang sensitif sama ucapannya. Ya, nggak usah dijelaskan lah ya. Tapi sejauh ini, sejauh pengamatan saya melihat Pak Bos sering didatangi teman-teman kerja dan yang lain-lain untuk minta tolong kemudian beliau menanggapi dengan sabar cukup buat saya menilai bahwa beliau pada dasarnya adalah orang baik dan sabar. Ya saya aja kali yang nggak sepinter beliau, jadi "ngoyo" buat bisa ngerti apa yang di mau. Jadi saya nggak bilang kalau Pak Bos jahat loh ya]
Oke, back to my website. Kerjakan dengan tenang!
0 komentar:
Posting Komentar