Perbolehkan saya untuk mengenalkan diri saya terlebih dulu dan sedikit karakter saya. Oke, saya itu tergolong orang introvert yang nggak suka basa-basi. Jadi saya butuh kenal banyak orang yang pembicaraannya gak monoton. Tapi saya bisa jadi orang yang bertingkah "gila" kalau udah ngumpul sama temen deket atau keluarga :D kalau yang kenal saya didasarnya saja, kesan pertama pasti pendiem, cuek, sombong dan egois. Padahal dalemnya sama sekali gak pendiem (in case buat yang udah mengenal saya dengan baik dan saya mengenal dia dengan baik).
Oke, setelah tahu karakter saya yang sebenernya, saya bukan orang yang terlalu kaku walaupun terkesan sering serius, Bahkan yang udah mengenal saya dengan baik (jarang, karena saya tipe yang susah deket sama orang lain) bisa bilang kalau saya ini orang e agak "slengek'an" (slengekan itu seneng bercanda).
Baru-baru ini saya dideketi sama cowok (cieeeee akhirnya wkwkwkwkwk). Ya ini bukan kasus pertama saya dideketin saya cowok. Tapi cowok satu ini beda sampai saya bisa menulis pengalaman saya dengan dia. Saya nggak sengaja kenal karena sebuah pertemuan keagamaan. Awalnya tuker pin BB. Ya okelah, ntar kalau saya merasa terganggu bisa di delcon. Toh juga anak ini anak luar kota. Jadi saya mah gampang ngilang kalau memang nantinya merasa nggak nyaman hehehe.
Awal-awal dia memperkenalkan dirinya, siapa dia, apa pekerjaan dia, berapa penghasilan dia, apa pendidikan dia. TANPA saya tanya -_-
Ya saya itu nggak terlalu suka ngurusi orang lain, jadi itu nggak menarik buat saya, apalagi karena saya nggak tertarik hahahaha.
Saya ceritakan sedikit tentang dia (bukan bermaksud menjelekan ya)
1. Pendidikan
Oke dia ini S1 mengambil jurusan theologia, sekarang sedang S2 juga jurusan theologia. Artinya setiap saya ajakin bercanda dia selalu menyambungkan dengan ayat alkitab -_- (kadang disalah salah kan) Laaaaah saya yang seneng bercanda diajakin kaku-kakuan berdasarkan ayat alkitab. Mana betah?
Parahnya, kalau ngegombal pakai ayat pula, beneraaaaaaaan saya heran jaman sekarang ada cowok yang nggombalnya model begini.
Bahkan saya pernah nulis status BBM (personal message) "Happy Sunday" dan dia ngasih komentar "Happy Sunday itu salah, yang bener Happy Sabbath Day, karena menurut alkitab bla bla bla bla" (iyeee terserah eluuuu)
Pernah pula saya nulis satu ayat tanpa saya cantumkan itu ayat dari pasal mana. Eh dia ngasih komentar "Kalau nulis dicantumkan itu dari mana, jadi yang baca gak bingung, karena menurut ilmu theologia bla bla bla bla" (yaelaaaah status juga status gua)
Saya itu nggak benci kok sama ajaran alkitab tapi kalau saya di pdkt i model begini saya yang kagak kuat :p
2. Penghasilan
Ya penghasilan ini lumayan penting, buat cewek apalagi. Realistis dong, cewek butuh cinta tapi juga butuh duit :p
terus dia pernah menjelaskan (dan sekali lagi saya nggak minta dijelaskan), jadi menurut firman Tuhan berkat itu datangnya dari Tuhan, jadi bla bla bla bla. (udah nggak usah dijelaskan) ntar jadi tambah bingung)
Jujur sih kalau yang ini saya lebih setuju dengan orang yg pernah pdkt sama saya juga (tapi sampai sekarang saya masih belum menjatuhkan pilihan) "Kalau ke tempat ibadah itu jangan cari berkat karena kita itu sudah diberkati, kalau kita ke tempat ibadah fokusnya mencari Tuhan dan memberkati orang lain" Saya sangat setuju dengan konsep ini. Give and give.
3. Aktifitas
Saya itu bukan polisinya yang harus menerima laporan apapun dari yang dia kerjakan. Apalagi kita belum ada komitmen apapun. Saya juga orang yang sebenernya nggak peduli dengan urusan orang lain sih. Saya mau melakukan apa ya saya memikirkan apa yang saya lakukan. Sangat sangat sangat sangat jarang saya tahu apa yang orang lain kerjakan, kecuali aktifitas itu berhubungan dengan saya.
Suatu hari yang bikin saya juga agak jengkel, dia tanya
"besok kamu ibadah jam berapa?"
"sepertinya jam set7"
"berapa kali?"
"satu kali"
"oh kalau saya empat kali, setiap minggu saya selalu ibadah 4 kali, karena setiap ibdah itu punya perbedaan, kamu juga harus gitu" (ya batinku cuma, siapa elu sih? ya yang penting kan bagaimana kita mempraktekan apa yang didapatkan dari ibadah dalam kehidupan sehari-hari, jadi bisa jadi terang dan garam dunia secara nyata). Ini lama-lama saya kesel. Percuma kan kalau ibadah 4 kali sehari tapi tidak bisa menjadi garam dan terang dunia secara nyata. Lagian nih iman tanpa perbuatan sama aja mati.
Satu lagi dia pernah bikin laporan
"saya tak belajar dulu ya, karena besok saya harus khotbah 2 kali" (saya coding tiap hari juga gak ada urusan sama dia, gak pernah lapor kalau saya lagi bikin aplikasi, saya berharap seharusnya dia juga begitu).
Sudah... cukup... ngeluarin unek-uneknya udah cukup..
Saya tahu kalau title nya dia adalah "pemuka agama" yang mungkin setiap minggu khotbah. Tapi ya jangan begini juga. saraaan kongkrit buat cowok yang lagi PDKT sama cewek jangan modelan kayak begini ya. Percayalah, cewek nggak akan tahan. Yang ada cewek itu makin ilfeel. Beneran. Apalagi cewek modelan kayak saya yang nggak suka ribet dengan hal-hal yang seharusnya nggak ribet. Bahkan yang beneran ribet kadang dibikin gak ribet :p
Ya urusan surgawi itu memang penting, tapi kita manusia. Kehidupan itu harus seimbang. Bayangkan kalau apapun yang kita kerjakan selalu disangkut pautkan dengan hal-hal surgawi. Contoh ceritanya gini
*lagi naik motor dijalan sambil nyanyikan lagu pujian*
*tiba-tiba ada kucing motong jalan kita*
"WAAAAHHHH IBLISSSS TUH KUCING IBLISSS, SAYA TENGKING SAYA PATAHKAN KUASA IBLIS DALAM NAMA TUHAN KARENA SUDAH MENGGAGGU SAYA YANG SEDANG MEMUJI TUHAN DIJALAN"
gak begitu juga kan? Hahahahaha
jadi buat cowok yang sedang PDKT sama cewek, yang elegan sedikit yaa :)