Jumat, 19 Februari 2016

Tidak Harus Sama!

Menggunakan sosial media secara terus menerus adalah hal yang salah. Hmmm, pro kontra mengenai statement ini bukan? Saya setuju kalau menggunakan media sosial secara terus menerus DAN tidak pada tempatnya bukanlah hal yang baik. Iya memang sih, bayangkan aja kalau kita sedang bersama dengan teman, sahabat atau keluarga tapi kita juga sibuk dengan gadget kita. Membuat orang yang bersama dengan kita "sebel" dengan sikap kita bukan?

Kalau boleh jujur, saya salah satu orang yang nggak bisa lepas dari gadget saya. Bahkan ada satu kisah ketika saya pergi makan siang bersama dosen favorite saya, saya tetap membawa gadget saya dan memainkan gadget ketika saya ngobrol santai dengan beliau. Beliau sih nggak masalah dengan sikap saya (atau seharusnya sebel hanya tidak diungkapkan saja), cuma yang jadi masalah adalah etika saya yang saya nilai sendiri kurang baik untuk siang itu. Saya pun baru menyadari hal itu ketika makan siang bersama dengan dosen saya telah usai. Saran saya jangan dicontoh sikap semacam ini.

Saya bukan pecandu media sosial, yang saya rasa saat saya menuliskan sesuatu di media sosial atau blog semacam ini itu merupakan bentuk luapan emosi saya. Toh saya juga jarang sekali bahkan bisa dibilang tidak pernah membuat sebuah tulisan yang merugikan orang lain :)

Saya akan baik-baik saja walaupun situs media sosial di tempat saya bekerja di block. Asalkan jangan internetnya saja yang dimatikan hehehehe. Hanya saja, saya ini orang yang cepat dalam memberikan respon terhadap sesuatu. Bahkan saya menilai diri saya sendiri menjadi orang yang mudah dihubungi dengan via apapun. Mulai dari BBM, Line, Whatsup, Email atau SMS sekalipun.

Saya pengangguran? BIG NO! saya punya banyak pekerjaan untuk dilakukan walaupun saya juga cepat memberikan respon kepada orang yang menghubungi saya. Jadi kalau saya dibilang pengangguran karena bisa merespon dengan cepat, ya saya sedikit tersinggung. Alasan saya untuk merespon segala sesuatu dengan cepat itu berawal dari pekerjaan saya sebagai pemilik konveksi yang baru saja berkembang. Kalau ada orang order barang dan saya merespon dengan lama saya akan kehilangan kesempatan dalam pekerjaan saya. Rutinitas itu yang akhirnya membentuk saya jadi orang seperti ini. Bahkan sampai sekarang saya tetap jadi orang yang fast response walaupun kadarnya tidak untuk mereka yang sekedar menanyakan "kamu lagi apa?" atau "kamu sudah makan apa belum?".

Saya tidak harus menjadi sama dengan mereka yang mematikan semua HP dan internet ketika bekerja. Kalau memang yang lain mau fokus dengan pekerjaan tanpa terganggu HP ya silahkan. Saya setuju dengan hal itu, tapi bukan berarti saya setuju dan harus diterapkan kepada saya.

Menjalankan konveksi saya dengan orderan yang bisa datang kapan saja, pekerjaan magang saya untuk memenuhi kebutuhan kuliah saya dan menjalani kehidupan sebagai mahasiswa itu bukan hal mudah (semudah membalik telapak tangan) untuk dijalani :)

Saya cuma mau menjadi diri sendiri saja, tanpa saya ikut-ikutan karena komentar kalau saya adalah pengangguran yang bisa balas chat dengan cepat :)

0 komentar:

Posting Komentar