Seminggu ini sudah rutin saya berangkat lebih pagi dari sebelumnya membawa 2-3 buah pisang yang saya berikan kepada monyet di pinggir jalan, aku mau kasih nama monyet ini Si Jack. (Jika terjadi kesamaan nama itu hanya kebetulan semata :p )
Si Jack, sudah mulai hafal dengan saya yang setiap pagi berhenti didepan kandangnya dan memberikan pisang. Kalau saya datang Si Jack langsung berdiri dan menunggu saya mengambil pisang dari dalam tas sambil melihat dan senyum (senyum khas nya monyet yang menggemaskan itu).
Karena kandang Si Jack memang berada ditengah jalan, otomatis banyak yang melihati saya ketika saya berhenti didepan kandang Si Jack selama seminggu ini (I don't care with their opinion about my new activity). Ada yang sekedar menengok kearah saya, ada yang melihat sambil tersenyum dan ada yang tidak peduli sama sekali hehehehe.
Pagi ini (18 Februari 2016), saya berhenti tidak sendiri. Ketika saya berhenti dikandang Si Jack awalnya saya sendirian saja. Memberikan pisang pertama dan melihat Si Jack mengupas pisang dan memakannya. Tidak berselang lama, ada 2 ibu-ibu datang dan berhenti disebelah motor saya. Mereka tidak membawakan makanan, tapi saya tahu kalau mereka juga punya rasa peduli kepada mahluk ciptaan Tuhan. Awalnya saya sempat berpikir kalau Si Jack adalah milik mereka tapi ternyata bukan.
Saya melontarkan pertanyaan
"ini punya siapa ya buk?"
"Wah saya juga nggak tau, kasian ya mbak ditaruh disini campur sampah. kok gak ditaruh dikebun binatang atau dimana gitu ya mbak?"
"yang ngasih makan siapa buk?"
"Ya sesukanya orang mbak, kalau ada yang kasihan yang dikasih makan tapi kalau enggak ya gak ada mbak, mbak sendiri ngapain disini mbak?"
"Oh saya kebetulah lewat, mau ke kampus. sekalian saya bawakan pisang buk, hampir seminggu ini lah saya berenti disini terus"
"Hmmm, kalau begitu mbak ngasih makan pagi saya yang sore mbak, rumah saya agak jauh sih dari sini, sekitar 20menit'an. jadi kita gantian ngasih makan monyet ini"
"Ooh iya boleh buk, cuma saya kalau Sabtu Minggu libur ke kampusnya, saya masih belum tau bisa atau enggak 2 hari itu. rumah saya ya lumayan jauh dari sini, sekitar 30menit hehehe, didaerah Wagir"
"Gapapa mbak, sabtu minggu nanti biar saya aja yang ngasih makan, orang-orang ini berdosa kok mbak ngurung monyet disini tapi gak dirumat"
"hehe iya buk"
Bukannya saya sok baik atau gimana sih, untuk ngasih makan monyet ini setiap pagi saya cuma mengeluarkan 10 ribu rupiah untuk satu minggu (dengan kualitas pisang yang layak makan, dan Si Jack makan 2-3 pisang setiap pagi selama satu minggu). Dibandingkan dengan pengeluaran saya untuk makan 3 kali sehari, penggunaan listrik, penggunaan air, pulsa, paket internet, jajan, pergi main sama temen, penggunaan barang-barang elektronik, kendaraan, bedak, lotion, shampo, sabun, deodoran, pewangi, pakaian dan mungkin kalau kalian bisa ngelist kebutuhan saya yang lain akan menjadi lebih banyak lagi kan?
Ya tapi kan kamu manusia Fik, Si Jack kan binatang?
Terus kalau Si Jack binatang apakah dia layak diperlakukan seperti itu? bukannya Si Jack ini sama-sama ciptaan Tuhan ya?
Apa saya masih bisa dibilang baik dengan perbandingan kebutuhan seperti tadi? Hehehehe. Baik karena Tuhan terlebih dahulu baik. Saya bisa bernafas setiap hari tanpa harus membayar. Kalau sekali nafas aja bayar saya udah miskin sejak dulu hehehehe.
Bahagia hari ini karena saya masih bertemu dengan orang yang sama-sama mau peduli dengan sesama mahluk Tuhan (hewan). Saya masih berharap bisa bertemu dengan orang lain yang sama-sama peduli, dan harapan lebih lanjutnya bertemu dengan orang yang tahu bagaimana caranya supaya Si Jack bisa pindah kandang ke kandang yang lebih baik.
[kalau boleh sih saya mau pelihara, cuma rumah masih tinggal dirumah orang tua dan saya tahu pasti tidak akan diijinkan, Papa pernah bilang "silahkan ngasih makan, tapi jangan minta supaya dibawa pulang" Ahhh yasudah lah, Papa udah ngasih lampu merah]
0 komentar:
Posting Komentar