Selasa, 23 Februari 2016

Bertebaran Orang Baik

Kalau sekarang saya mau membuka tempat dimana saya kuliah karena disitulah kalian bisa menemukan banyak sekali orang baik :)
Saya kuliah di Universitas Ma Chung, salah satu universitas Swasta yang terkenal dengan mahasiswa yang sebagian besar adalah keturuna Tionghoa.

Tidak ada yang kebetulan kalau Tuhan menempatkan saya untuk kuliah di tempat yang bisa dibilang sedikit lebih mahal dibandingkan universitas swasta kota Malang yang lain (sedikit atau banyak itu relatif ya, saya bilang sedikit saja supaya tidak nampak terlalu signifikan hehe).

Kebaikan Tuhan tentunya kita rasakan setiap hari bukan? (saya memakai kata Tuhan saja supaya terkesan universal saja ya). Mulai kita bangun tidur sampai kita kembali beristirahat. Kalau saya pribadi nggak akan pernah bisa menghitung seberapa besar kebaikan Tuhan yang sudah terjadi dihidup saya. Bahkan saya berpikir bahwa kebaikan-kebaikan lain yang saya dapatkan asalnya dari Tuhan.

Fokus saya pada tulisan kali ini dan yang membuat saya terharu sampai meneteskan air mata saat ini ketika saya bertemu dengan banyak sekali orang baik di tempat saya kuliah.

[kalau saya boleh bercerita sedikit tentang kuliah saya, saya harus susah payah untuk bertahan dibangku kuliah, saya harus punya pekerjaan, saya harus dapat beasiswa, saya harus magang dan lain-lain pun saya kerjakan supaya saya bisa bertahan menyelesaikan study S1 saya, kemudian saya akan lanjut S2, S3, sampai nama depan saya akan mendapatkan tambahan Prof. Fika Handani. Ada cerita lain dibalik keinginan saya menjadi seorang Profesor wanita hehehe, next time saya akan bercerita dalam blog yang sama]

Susah payah bukan saya sendiri yang menanggung, orang tua, teman, dosen bahkan staff Universitas memberikan andil yang cukup besar dalam kehidupan perkuliahan saya. Beberapa poin yang saya tuliskan berikutnya adalah bagian yang sangat kecil dari kebaikan yang saya terima selama kuliah di Universitas Ma Chung

1. Bertahan sampai semester 2 dan semester-semester berikutnya karena dibiayai oleh Dosen Pembimbing Akademik.
Judulnya mellow banget ya? Hehehe. But it is true. Kalau sekarang saya bisa sampai duduk disemester 6 salah satu hal yang sangat berpengaruh adalah "saya dibayari dosen saya untuk biaya kuliah". Kebetulan Dosen ini adalah Dosen Pembimbing Akademik saya yang baru kenal saya satu semester karena saat itu saya masih semester satu dan masih dalam proses lanjut ke semester 2.

Ceritanya, saya memang kuliah ditempat yang mahal (mahal buat ukuran saya). Memang saya mendapat beasiswa, tapi beasiswa itu tidak akan mengcover semua kebutuhan kuliah saya. Bahkan untuk menutup biaya kuliah saja nggak cukup kok. Sesuai dengan kebijakan Universitas, mahasiswa harus melunasi tanggungan biaya semester sampai bulan tertentu untuk bisa melakukan KRS (buat yang nggak tau KRS, KRS itu adalah Rancangan Study yang harus disusun untuk perkuliahan satu semester berikutnya. Isinya kita mengambil mata kuliah yang kita sendiri kehendaki untuk study berikutnya). Tanggungan saya saat itu 7 digit angka yang harus dilunasi. Hal yang membuat saya punya tanggungan sebesar itu karena Papa saya sakit yang otomatis berpengaruh ke pembayaran kuliah saya. untuk 7 digit itu saya sudah mengajukan dispensasi kepada pihak Universitas, tapi akhirnya tidak disetujui.

Hari demi hari berjalan dan hari terakhir validasi untuk Dosen Pembimbing Akademik akan segera berakhir, sampai satu titik hari itu 14 Februari 2014 adalah hari terakhir validasi dan saya belum menyusuk KRS sama sekali. (saya ingat betul tanggalnya karena hari kasih sayang dan tanggal yg berkesan buat saya). Ditanggal yang sama pula, Dosen saya mengirim SMS ke saya dan menanyakan "kenapa kamu belum validasi? Kalau bisa hari ini jam 10 keruangan saya". Jangan tanya beliau tau nomor HP saya dari mana karena saya sampai sekarang juga nggak tau beliau dapat dari mana.

Karena saya mendapat pesan seperti itu saya pun datang tepat waktu keruang beliau. Saya menceritakan semua kendala saya kenapa saya belum menyusun KRS dan belum validasi. Saat itu juga Dosen saya bertanya "uang mu kurang berapa?" Saya menjawab sejumlah 7 digit tadi. Dan hanya dengan kepercayaan, beliau memberikan 7 digit tadi ke saya dan berpesan "Segera transfer ke Yayasan, urus ke bagian keuangan, susun KRS dan validasi kesini lagi. Kamu pakai saja uangnya, kembalikan kalau kamu sudah ada". Saya speechless dan datang ke bank untuk transfer uang itu dengan berlinang air mata sepanjang jalan.

[sebenarnya ada satu cerita lagi. saya sudah mendaftar di universitas lain yang biayanya tidak semahal universitas saya saat ini hehehe]

2. Pengalaman yang tak ternilai dari para staff Universitas
Kalau bilang staff universitas, staff itu banyak. Bahkan saking banyaknya saya kenal mereka tapi saya nggak tau namanya hehehe. lebih tepatnya saya lupa namanya. Ada salah satu direktorat yang sangaaaaaaaattttt berkesan selama saya kuliah disini. Direktorat ini memang direktorat yang dekat dengan mahasiswa karena urusan mereka adalah seputaran mahasiswa. Terlebih saya yang suka berkenalan dengan orang baru, sangat interest untuk mengenal mereka lebih dekat.

Ngopi, makan indomie, jalan-jalan, diskusi, rapat dll agenda yang sering kami lakukan bersama. Sampai satu titik yang mana saya diberikan sebuah kepercayaan memimpin event Universitas Terbesar sepanjang masa hehehehe. Jadi ditahun kedua (semester 3), karena saya diberikan tanggung jawab dan kepercayaan dalam hal ini, saya jadi punya pengalaman bagaimana rasanya mahasiswa tahun kedua yang belum tahu apa-apa untuk mempresentasikan event ini yang biayanya 9 digit angka didepan pimpinan Universitas.

Ahhh, iu hanya sebagian kecil pengalaman. Karena capeknya saya menghandle event ini (yang juga dibantu banyak pihak) finally saya harus masuk IGD untuk yang pertama kalinya hehehe. Tekanan darah saya terlalu rendah dan terlalu sering pulang malam, akhirnya saya sakit pada paru-paru saya hehehe. Mereka tinggal diam? Nooooo, mereka menemani saya dan keluarga daya. It is awesome moment :)

3. Dosen yang sudah seperti seorang Bapak bagi saya
Kalau moment ini saya rasa akan berlangsung sampai saya lulus nanti hehehe. Dosen yang udah kayak Bapak sendiri wkwkwkwk. Banyak yang iri, tentu saja karena kedekatan kami. Kami bisa dekat mungkin karena kami punya beberapa kesamaan (moody, simple, sederhana dll).

Awal kedekatan kami terbilang cukup unik hehe, awalnya karena saya ini bukan mahasiswa yang pinter-pinter banget. Jadi saya suka gangguin dosen ini untuk meminta bimbingan private tentang hal yang saya masih belum ngerti. Saking seringnya, dosen ini lama-lama hafal dan dalam hatinya pasti bilang "yahhhh fika lagi -__-"
Kalau belajar aja ya pasti bosen kan, kami menyelingi belajar kami dengan bercandaan sederhana yang lama-lama bercandanya jadi gak karuan hehehehehe.
Beliau ini ya tempat curhat, tempat cari inspirasi, tempat ngadu dll. Seringnya sih beliau tempat memperbaiki mood kalau saya lagi bad mood.
Lama-lama semua udah tau kalau saya yang paling dekat dengan beliau. Sampai suatu saat beliau cuti dan yang dicariin itu saya "Fik. bapak mu kemana?" Hahahahahaha.....

4. Teman sekampus yang selalu care
Tidak akan lengkap kehidupan ini tanpa ada teman. Dengan ekspresi saya saja, sebagian besar teman saya bisa mengetahui suasana hati saya hahahaha. Kayak paranormal aja ya. Ya mereka tahu kapan saya bisa diajak bercanda dan kapan saya sedang serius. Saya menyadari kalau saya ini orang yang pilih-pilih kalau berteman. Pergaulan akan menentukan perilaku mu :)
Saya cuma punya beberapa teman saja, atau tepatnya yang saya anggap teman untuk saya bisa bercerita dan berbagi pengalaman. Tapi saya acungkan jempol buat teman-teman saya yang baiknya ngalah-ngalahi kebaikan saya ke mereka. Saran saya, pilih-pilihlah salam berteman, tapi hal ini bukan berarti anda adalah orang yang sombong.

5. Pejabat Kampus (Wakil Rektor) yang Humble nya luar biasa
Sepele, bapak ini tahu kalau saya magang di gedung yang sama dengan beliau. Hujan yang deras memberikan pengalaman buat saya dan beliau. Setelah beliau ngajar dan saya selesai kuliah dan harus kembali ke kantor, saya dihadang oleh Hujaaaaaan. Dengan ramah yang luar biasa beliau ini menawarkan "kamu mau bareng saya? saya bawa mobil supaya tidak kehujanan"

Saya tidak tahu seberapa banyak wakil rektor yang akan melakukan hal ini kepada mahasiswanya :)

6. Silent but Always Care
Buat dia yang diam dan cuek tapi saya tahu dia pedul dan memperhatikan saya :)

Tulisan ini hanya sepenggal dari kebaikan-kebaikan yang saya terima. Saya cuma mau berpesan bahwa masih bertebarang orang baik disekitar kita. Jadilah Baik :)

0 komentar:

Posting Komentar