Minggu, 27 Januari 2019

Murid saya Namanya Michael

Berjalan 3 bulan, saya menikmati proses saya belajar menjadi seorang pendidik. Saya bertemu dengan banyak murid.Setiap anak memiliki posisi sendiri dihati saya. Salah satunya yang saya ingin tuliskan adalah seorang Michael.

Oh, sebelumnya saya akan ceritakan terlebih dahulu bagaimana sistem mengajar ditempat saya bekerja. Disini masih ada 2 teacher full time yang mengajar anak. Satu teacher difokuskan untuk bagian oprasional dan saya fokus dibagian kurikulum (mematangkan materi yang akan disampaikan ke anak). Dua teacher ini bisa saling bergantian. Misal, saat ini teacher A sedang repot masalah kurikulum, nah dia bisa digantikan dengan teacher B selama teacher B tidak ada kelas lain. Intinya, satu murid bisa diajar oleh beberapa teacher secara bergantian.

Kebetulan, Michael dari awal sampai saat ini hanya saya teacher yang mendampingi proses belajar dia. Dari dia ada di level 3 sampai saat ini dia ada di level 4. Michael salah satu murid yang berkesan buat saya. Bahkan kadang dia lah yang menularkan semangatnya ke saya.

Hampir setiap datang dia dengan wajah yang charming.
"Hai miss, kelas kita dibawah atau diatas?" pertanyaan yang selalu muncul kalau dia sudah datang
"Hari ini saya kelasnya sama siapa?"

Kebetulan, Michael seringkali kelas sendiri dan pernah berpartner dengan temannya yang level dan kelasnya sama. Selama saya mendampingi proses belajar, saya memperhatikan bahwa Michael ini adalah anak yang sering kali mengalah. Bahkan, saya khawatir kalau anak ini nggak akan mau berpartner dengan temannya karena kebetulan si teman ini suka merebut dan agak susah bekerja sama. Sebagai teacher yang saya lakukan hanya berusaha menjaga jalannya kelas supaya tetap kondusif.

Minggu berikutnya Michael datang kembali dan pertanyaannya masih sama, kelas diatas atau dibawah? hari ini saya kelas sama siapa?
Dan kebetulan Michael kelas sendiri saat itu, saya sampaikan
"hari ini Michael kelasnya sendiri ya, soalnya temennya kelasnya ganti jadwal"
"yah padahal saya lebih suka kalau ada temannya"

Jujur, kalau saya ada diposisi Michael saya akan lebih senang jika saya menjalani kelas sendiri, saya tidak perlu berbagi part lego, saya tidak harus mengalah. Si teman Michael ini seringkali membuat saya kasian sama Michael kalau kelasnya barengan.

Kemudian saya tanyakan ini pada Michael
"Kok Michael lebih suka kalau ada temannya? Padahal kan part mu suka direbut dan dia kadang-kadang nggak mau gantian"

"iya emang miss, saya sering ngalah, tapi kan saya bisa belajar sabar dan saya suka berteman jadi saya suka kalau ada temannya"

Toh meskipun saya teacher, saya tidak gengsi untuk mengakui bahwa dalam hal kesabaran dan berteman Michael jauh lebih unggul dari saya. Thank you Michael :)


0 komentar:

Posting Komentar