Sabtu, 29 April 2017

Love Different Religion - Part 2

Sesuai dengan janji saya di post sebelumnya, saya akan melanjutkan pembahasan mengenai Love Different Religion Part 1. Sekarang saya akan berbicara yang Part 2. Sepertinya akan lebih menarik jika ceritanya disajikan dengan adanya kisah nyata. Oke saya akan menceritakan sekelumit kisah nyata bagaimana dua insan yang sedang jatuh cinta harus dibatasi dengan perbedaan keyakinan.

Based on true story
Ada sebuah keluarga, yang mana ibunya berasal dari keluarga nasrani dan ayahnya berasal dari keluarga muslim. Ketika saya bertanya kepada sang anak
"kok bisa mama papa mu menikah meski beda keyakinan?"
"entahlah, kayaknya dulu mama ngalah sama Papa"
"Loh, terus skrg gimana?"
"Dulu ketika menikah, mama pindah agama, ikut seperti keyakinanya Papa"
"hmm, terus?"
"Ditengah-tengah perjalanan rumah tangga, mama kembali ke agama nasrani, bagaimanapun keyakinan akan tetap menjadi keyakinan"
"Oh, iya sih ya. lantas, kamu sendiri bagaimana?"
"Saya mau ikut keyakinan papa tapi mama gak ngebolehin, saya mau ikut keyakinan mama tapi papa gak ngebolehin"
"Laaah, sekarang kamu gimana dong?"
"Saya milih diam saja demi kedamaian di keluarga saya"

Cerita diatas kayak sinetron ya? tapi itu bukanlah sebuah sinetron atau lelucon yang kadang dianggap bercanda saja. Heleh, cinta beda keyakinan. Yaudahlah jalanin aja, toh kalau jodoh nggak kemana. So, akan ada berapa banyak Hak Asasi Manusia yang akan terenggut?

Okelah, anggap saja memang hak asasi kita dari awal sudah direnggut. Kita dikasih nama dan kita dipilihkan agama tanpa kita bisa menengok agama yang lain.
Apakah itu salah? Kita bisa melihat dari sisi salah dan sisi benar. Dilihat dari sisi Hak Asasi Manusia tentu saja itu salah jika keyakinan dipaksakan kepada orang lain. Dilihat dari sisi kasih, tidak ada orang tua yang tidak mengasihi anaknya, semua yang dilakukan oleh sang orang tua pasti yang terbaik untuk anaknya.

Coba sekarang posisikan kehidupan kita ada diposisi sang anak dalam cerita. Apa yang dia rasakan ketika dia akan menyembah sang khalik saja harus menghadapi pertentangan dari kedua orang tuanya?
Kasihan? Iya, tentu saja. Saya juga kasihan sama anak itu, tapi saya bisa apa? Saya tak bisa melakukan apapun.

Oke, jadi saat ini kalian masih ada diposisi Love In Different Religion?
Sekali lagi, saya setuju kok dengan Love Different Religion, tetapi jika ditanyakan apakah saya akan menjalaninya? Saya akan menjawab tidak.
Katakanlah memang cinta itu buta dan kita tidak bisa memilih kita akan jatuh cinta kepada siapa (hal yang paling sia-sia adalah menasehati orang yang sedang jatuh cinta). Tapi kita tetap punya mata dan pikiran bukan?

1. Buka Mata
bukankah sudah nampak jelas kalau jalan yang akan kamu hadapi adalah jalan yang nantinya rumit. Ibaratnya kamu sedang jalan dijalan yang didepannya sudah ada badai yang menanti. Terus kamu sudah lihat badai itu nyata, tapi kamu membutakan pandanganmu sendiri dari badai yang siap menerpamu?

2. Buka Pikiran
ya saya tahu kalau kadang orang yang sedang jatuh cinta tidak bisa berpikir dengan jernih. seperti yang sudah saya tulis di post sebelumnya, jika akan memulai hubungan pastikan tidak sedang berbunga-bunga. Bagaimanapun pikiran akan tetap jalan dan sebenernya kita itu sudah sangat sadar dengan apa yang dilakukan adalah salah, kalau memang masih mau jalan ya anggap saja masih belum punya penguasaan diri yang baik.

Tidak ada yang pernah salah dengan cinta, yang salah adalah ketika cinta membuat kita semakin jauh dengan sang pencipta, membenci orang tua yang sudah membesarkan kita dan cinta yang membuat kita kehilangan pengendalian diri. Itu bukan cinta, itu hanyalah sebuah obsesi, jika kalian berhasil pun, itu tidak akan berarti apapun bagi kalian :)

Posting berikutnya saya akan berbagi tentang pengendalian diri.

So always keep shining and be blessed

FH

Senin, 24 April 2017

Love Different Religion - Part 1

Dear Em....

Sesuai dengan request, saya menyempatkan waktu semalaman untuk memikirkan tulisan apa yang sesuai dengan tema yang diminta.

Love Different Religion :)
Jujur sih dari hati yang paling dalam, saya tidak pernah memikirkan dan tidak pernah menginginkan hal tersebut terjadi dalam hidup saya hahaha :p
saya nggak mau jatuh cinta dengan kondisi seperti itu karena saya tau itu ujungnya rumit, mending saya sakit hati ringan sekarang dari pada sakit hati setelah saya membuang energi dan waktu saya.
Jadi saya jujur agak bingung mau nulis apa, tapi saya akan tetap nulis :)

Love kalau dalam bahasa Indonesia dibedakan menjadi beberapa, kasih cinta atau sayang.

Oh sebelumnya saya mau menuangkan pemahaman saya tentang apa itu kasih, apa itu cinta apa itu sayang. Remember, this is my opinion. Kalau ada yang tidak setuju atau mau berdiskusi silahkan menuliskan pandangannya dikolom komentar.

Kasih itu bisa dikatakan perasaan secara Universal. Kita tidak bisa membatasi mengasihi siapa, orang berkulit putih, orang berkulit hitam atau orang berambut kriting atau lurus. No, kita tidak bisa. Misal nih, kita ketemu sama orang yang sama sekali tidak kita kenal, jatuh atau kecelakaan pas didepan kita, kemudian kita menolongnya. That's i called Love is kasih.

Cinta itu rasa ketertarikan kita kepada seseorang karena sebuah obsesi ingin memiliki, kadang kita nggak mau peduli itu baik atau tidak untuk kita. So ada yang bilang "Cinta itu buta tetapi kasih melihat". Entah kenapa dengan kata cinta saya cenderung mengidentikan kata itu ke arah duniawi. Pokoknya apapun yang terjadi, bahkan nih kalau ada tsunami, angin topan dan badai menerpa dia harus jadi milik saya. Kadang perasaan ini muncul sekitar 1 - 3 bulan kedekatan kita terhadap lawan jenis :) apapun yang dilakukan oleh lawan jenis ini kita anggap selalu benar walaupun secara logis kita paham itu salah.

Sayang, hmm saya nggak tau sayang itu yang bagaimana hanya saya rasa kalau sayang itu sesuatu yang kita berikan kepada orang lain tanpa dasar apapun kecuali perasaan sayang itu sendiri. Misalnya, saya punya sahabat, sahabat saya ini melakukan hal yang jelas tidak baik dan saya menegurnya supaya dia tidak melakukan hal itu untuk kebaikannya. That's i calles love is sayang.

Yang setuju boleh angguk-angguk, yang nggak setuju boleh nulis dikolom komentar.

Rasanya yang direquest sama Em... adalah bagaimana kalau kita jatuh cinta kepada orang yang berbeda keyakinan dengan kita? begitu ya? saya rasa begitu ya Em...

1. Pastikan dulu bahwa kamu sudah mengenal dia dengan sangat baik. Dari sisi kepribadian, bagaimana bisa kamu menentukan bahwa orang itu baik dalam sebulan, setahun kenal?
Dari sisi keluarga, apakah sudah mengenal keluarganya dengan baik dan sudah tahu bagaimana dia memperlakukan keluarganya. (btw, saya menulis jika kamu menginginkan hubungan yang serius, bukan hanya sekedar dan berhenti di zona pacaran). Apakah demikian sebaliknya? Dia sudah mengenal keluarga mu dengan sangat baik?
Dia adalah calon dari anggota keluarga mu dan kamu adalah calon dari anggota dikeluarganya. Jadi ini poin yang penting dalam hubungan.
Dari sisi emosional, apakah kamu sudah tahu kapan dia bahagia? kapan dia sedih? kapan dia ada masalah? kapan dia bercanda? kapan dia serius?
Bukan dari ucapannya, tetapi kamu harus mempelajari dari kesehariannya. Saya bisa saja mengatakan saat ini saya sedang bahagia meskipun sedang banyak kesedihan yang sedang saya rasakan.
Dari sisi kepribadian, kamu yakin kamu saat ini tidak sedang dimanfaatkan ketika dia (apalagi cowok) berbuat baik kepadamu? Percayalah, kamu tidak akan pernah bisa menyimpulkan kepribadian seseorang dalam jangka waktu satu tahun kenal. Jadi kalau ada yang jadian dengan rentang perkenalan hitungan bulan, itu endingnya putus. Kecuali Tuhan berkata lain pada hubungan mereka. Kepribadian dia yang sebenarnya bisa kamu tebak ketika kamu sudah berada pada zona sahabatnya. Ketika dia tidak jaim melakukan apapun, spontanitas dari sikapnya itu cerminan kepribadian.

2. Pastikan saat ini kamu tidak sedang berbunga-bunga, karena bunga bisa saja layu kecuali bunga palsu. Kendalikan pikiran ketika saat ini Em sedang merasa berbunga-bunga. Iya Em, aku tahu dia baik, perhatian, chat setiap hari, kemana ada aku selalu ada dia, kami bagaikan amplop dan perangko, kami kayak mesin atm dengan uang, kami kayak lemari dengan baju atau kami kayak pecel dengan rempeyek. Udah cocok banget. Semua orang mengalami fase itu, saya sudah mengalami fase itu dan ujungnya adalah pada kegalauan. Mumpung belum pastikan saat ini perasaan dan pikiran pada kondisi yang stabil.

3. Pastikan keluargamu, keluarganya, kamu dan dia bisa menerima perbedaan keyakinan atau minimal ada yang mau mengalah salah satu, plus siap dengan hukum sosial yang tidak tertulis ehehehe. Ini susah dan sangat-sangat susah. Apalagi di Indonesia pernikahan berbeda keyakinan masih illegal. Tidak ada yang salah dengan yang namanya cinta. Bukan masalah keyakinan, usia, status, kedudukan atau mungkin juga gender. Banyak yang mempunyai pandangan cinta itu buta. Tetapi dasari semuanya dengan kasih, karena kasih mampu melihat mana yang baik dan mana yang tidak baik. Apakah saya setuju dengan pernikahan beda agama? secara pribadi saya setuju, tetapi juga secara pribadi saya tidak akan melakukan. Sama ketika orang berkata rawon itu enak, tetapi saya berhak untuk memilih makan soto saja. Saya tidak siap dan tidak akan kuat dengan hukum sosial yang berlaku, saya tidak siap untuk merombak sebuah keluargaku atau keluarganya yang sudah sejak kecil membesarkan kami.

Btw Em, jangankan agama ya. Status sosial saja bisa menjadi konflik dalam sebuah hubungan kok.
Saya setuju dengan salah satu ayat yang mengatakan "hendaklah kamu bersama dengan orang yang sepadan dengan kamu". Beda ya nggak beda-beda banget, sama ya nggak sama-sama banget.

Satu lagi, kamu harus memastikan bahwa dalam hidupmu yang masih muda ini, kamu sudah mempunyai visi dan tujuan hidup yang jelas. Kalau visi dan tujuan hidupmu belum jelas, udah mending jangan dulu mainan masalah beginian.

Take it easy aja, kalau memang Tuhan sudah merencanakan sesuatu yang baik bagi kalian berdua, entah itu beda agama, beda latar belakang, beda ras, beda suku, beda status sosial atau mungkin sama gender, kalian akan dipersatukan dalam sebuah hubungan yang kudus. Bukannya saat ini jalan mu masih panjang? Masih ada masa depan yang perlu kamu susun dan atur dengan baik. Apakah kamu tidak ingin menjadi sukses semuda mungkin? So, jangan habiskan waktu untuk hal-hal seperti ini ya Em :)

Layakan diri untuk menerima yang terbaik dari Tuhan. Sejatinya orang baik akan bersanding dengan sesama orang baik, kecuali orang baik itu ngeyel sama Tuhan untuk tetap bersanding dengan orang yang tidak baik.

Mungkin itu dulu yang bisa saya bagikan ya Em, someday saya akan tuliskan lagi tentang topik yang sama.
Saya harus konsultasi dulu dengan Pakarnya Teofilus Chandra S.Kom atau Willy Mardhika S.Kom
Nggak kenal ya? nanti saya kenalkan melalui tulisan saja :)

Pertanyaan untuk saat ini, kenapa kamu harus menjalin hubungan ini? Apa tujuanmu menjalin hubungan ini? Potensi hubunganmu akan sejauh mana? :)

Tentang Blog Ini dan Saya Menulis

Dear all

Blog ini sudah berusia hampir 2 tahun dengan karya-karya saya selama 2 tahun terakhir ini. Sebenarnya saya sudah menjadi seorang penulis pribadi untuk diri saya sendiri sejak tahun 2010, saat itu saya masih berusia 13 tahun dan sudah duduk dibangku SMP/SMA

Teman-teman bisa request tema tulisan atau bisa request kepada saya untuk bisa berbagi pengalaman hidup yang sudah saya lewati 20 tahun, 2 bulan ini :p
Jadi, saya sudah terbiasa menulis selama 7 tahun.
Saya tidak pernah les atau belajar dari siapapun mengenai bagaimana cara menulis yang baik dan benar. Apa yang ada di hati saya itu yang akan menjadi tulisan dalam blog saya.

Mungkin sudah banyak dari readers yang menemukan tulisan saya pada blog-blog sebelumnya. Saya sudah hapus beberapa blog yang menurut saya saat ini "itu alay" hehe. Maklum ya, saat menulis saya masih seusia 13 tahun yang sangat labil dan yang saya tulis adalah kebenaran menurut saya 7 tahun yang lalu dan menjadi sebuah kealayan ditahun ini. Tapi masih ada beberapa blog yang saya tidak bisa akses kembali karena saya sudah lupa password dan email yang saya gunakan saat itu hehe :p

3 tahun lalu saya pernah menjadi seorang jurnalis abal-abal, kenapa? sekali lagi karena saya suka menulis. Saya jadi ingat, saat itu semua mahasiswa baru hanya saya yang masuk dalam UKM Jurnalistik. Setiap apapun yang saya lihat dan saya rasakan saya selalu mengabadikan dalam bentuk tulisan. Bagi saya ini adalah cara yang lebih baik, tanpa saya harus bercerita panjang lebar kepada orang lain dan belum tentu orang tersebut akan mengerti dengan cerita saya.

Saya juga bersedia menampung cerita readers jika ingin ceritanya diabadikan dalam blog ini, siapa tahu cerita readers bisa menginspirasi dan memberkati readers yang lain. Kalau pun tidak ingin namanya dituliskan saya siap buat merahasiakan.

Yuk berbagi cerita hidup atau apapun yang ada dalam hati kedalam sebuah tulisan, ini adalah salah satu cara yang baik mengungkapkan segala sesuatu :)

Keep Shining and Be Blessed

Kamis, 20 April 2017

Membenci adalah Alamiah - Tidak Suka Berteman dengan Cewek

Seperti yang sudah saya janjikan dipostingan sebelumnya. Membenci adalah alamiah adalah salah satu hal kenapa saya tidak terlalu suka berteman dengan cewek. Tetapi bukan berarti saya tidak mau berteman dengan cewek?
Kenapa? Alasan pertama adalah, cewek kalau sudah ketemu dengan cewek lain akan membicarakan cewek yang lainnya lagi dan kalau dijadikan buku mungkin akan mencapai 2000 halaman lebih. Itu salah? Ya sebenernya salah, tetapi itu wajar dan alamiah. Karena itu salah, saya menghidari kesalahan itu dan memutuskan untuk tidak mau berteman terlalu dekat dengan cewek. Alasan kedua adalah cewek itu suka Mall dan saya nggak suka Mall -_- di Mall itu barangnya mahal + gak bisa ditawar, kalau capek jalan kita gak bisa istirahat atau duduk kecuali kita harus pesen makanan atau minuman yang relatif mahal. Kalaupun saya akhirnya ke Mall alasannya cuma 2, saya memang ada tujuan (Mall yang paling saya sering kunjungi adalah cyber Mall, toko komputer) kedua karena ada rekan bisnis yang mengajak bertemu di food court.

Anehnya dari cewek itu begini, kalau seorang cewek nggak suka dengan cewek lain nah cewek itu akan mengumpulkan bala bantuan sesama cewek itu sama-sama membenci cewek yang nggak dia suka. Itu beneran dan saat ini saya sedang merasakan dibenci. Padahal saya ini loh gak ngapa-ngapain.

Padahal nih ya
1. cewek yang benci saya ini nggak kenal saya
2. saya nggak pernah ada urusan apapun dengan cewek ini
3. ngutak ngutik hidupnya saya juga nggak pernah
4. bahkan saya males liat postingan sosmednya karena bagi saya dia nggak penting (pengennya saya blokir karena ini cewek sebenernya cari gara-gara, cuma saya masih menghargai teman cowok saya yang adalah teman dekatnya)

Intinya mau dia njulek, mau dia njungkel itu gak ada pengaruhnya sama kehidupan saya (nah loh keluar bencinya cewek ke sesama cewek). Nggak, saya sama sekali nggak benci. Kalau saya benci saya sudah mempermalukan dia dari dulu. Bagaimana dia menjudge saya, kata-kata kasar apa yang dia berikan buat saya, bagaimana sempurnanya dia dan teman-temannya sangat membenci saya.
Kok tau sih? Berhati-hatilah sama cewek yang mau cari tau dan anak IT. semua sosmed kalian, ig line bbm wa itu bukan lagi privasi buat kalian. Apapun yang kalian lakukan di SmartPhone kalian saya tahu semuanya. Kok gak dibeberkan? Ya buat apa? Buat mempermalukan dia? Nggak lah, saya hanya akan mengumpulkan dan akan saya jadikan senjata jika suatu saat wanita-wanita ini terus mengusik kehidupan saya.

Sebenernya intinya kenapa cewek ini benci sama saya itu 1 hal. Karena dia baper sama seorang cowok yang saat itu dekat dengan saya -_____-
karena cowok ini lah kehidupan saya terusik oleh cewek-cewek tadi. Bahkan nih ada satu cerita, suatu saat saya mengucapkan kepada cewek ini yang sedang menjalani ibadah di hari rayanya
Fika : Hai X, selamat hari ..... ya. Semoga .....................
Cewek ini : iy
-_-
screen capture percakapan saat itu

Perasaan saya ini ya ngucapin baik-baik, perasaan ya yang saya ucapkan ini bukan sesuatu yang salah. Ya entah kenapa jawabannya seperti itu. Oh mungkin dia sibuk.

Kemudian saya mendatangi teman saya yang saat ini bekerja sbg psikiater, saya rasa ya kurang lebih tau sih tentang psikologi wanita kenapa jadi seperti ini.
Menurut yang dia katakan, faktor utama mengapa seorang wanita suka membeci dan cenderung membenci wanita lain bahkan yang tidak dikenal sekalipun adalah merasa tidak percaya diri dan merasa tersaingi.
Karena dia tidak percaya diri jika berdekatan si wanita ini merasa dirinya tidak lebih baik, yang bisa dilakukan adalah membeci dengan tujuan jangan sampai siapa saja yang dekat dengannya bisa dekat dengan wanita yang dibenci tadi. That's why akhirnya cewekpun akan mengumpulkan bala bantuan ke kanan dan kiri.
Faktor lainnya adalah merasa tersaingi, bentuk kecantikan, kepandaian, kecerdasan, kedudukan, prestasi, karir bahkan juga lelaki merupakan hal yang dianggap kompetisi oleh setiap wanita. Yang namanya kompetisi, tujuannya adalah saling mengalahkan.

So, kalau ada wanita yang membenci kamu artinya kamu lebih baik dari yang membenci kamu.
Jadilah wanita yang bijaksana, punya itegritas, bertutur kata dan berperilaku yang baik sehingga engkau layak untuk mendapatkan yang terbaik.

Suatu saat saya akan menulis tentang bagaimana seorang laki-laki :)

Manusia Baik

Sekitar 2 minggu yang lalu saya dan salah satu teman cowok saya yang saat itu cukup dekat dengan saya mengalami sedikit masalah. Sebenarnya masalah itu tidak datang dari kami, tapi dari pihak lain yang saat itu salah paham dan akhirnya kami menerima imbasnya.

Dari masalah itu sikapnya semakin dingin, bahkan sampai saat ini dia menjadi pribadi yang sangat sulit untuk diajak berkomunikasi. Padahal sebelumnya hampir setiap hari kami berkomunikasi dengan baik, seringkali kami menghabiskan waktu bersama hingga larut malam dan menikmati waktu berdua bersama menyusuri jalan di Kota Malang.

Saat itu saya sempat menegurnya karena kesalahan yang dia perbuat. Saya rasa karena teguran saya malam itu cukup menampar dia dan mungkin cukup membuat dia tersinggung, sejak saat itu lah dia memutuskan untuk "don't care for anything". Itu adalah bahasa yang diberikan kepada saya.

Sampai seminggu saya bertekun untuk berdoa buat dia, saya menyebut namanya dengan jelas dalam setiap doa yang saya panjatkan. Untuk apa?
ketika dua orang saling berjauhan dalam segi fisik yang bisa mengikat hubungan kedua orang ini adalah doa.
Contohnya apa, kenapa hubungan anak dan ibu yang saling berjauhan tidak kunjung usai? Karena sang ibu senantiasa mendoakan sang anak. Pemersatu mereka adalah Doa.
Ya itu yang menjadi dasar saya kenapa sampai tadi pagi saya masih menyebutkan namanya dalam doa.

Saya bercerita kepada dua rekan saya, bukan untuk membencinya. Saya hanya bertanya "apakah yang saya lakukan selama ini sudah tepat? dia tidak merespon dengan baik tetapi saya terus saja mengingatkan dia akan kebaikan"
Keduanya menjawab
"Sudahlah, dia itu nggak penting buat kamu. Ngapain toh kamu ngingetin orang yang gak bisa diingatkan?"
Nasehat itu bertentangan dengan hati nurani saya. Apakah saya akan diam ketika orang yang dekat dengan saya sedang berjalan di jalan yang salah (menurut saya)?

Bahkan sampai malam ini ada perasaan yang kuat dalam hati saya
"dia hari ini melakukan satu kebaikan", saya tidak tahu apa yang dia lakukan, kebaikan yang dia lakukan untuk siapa, kapan dia melakukan kebaikan itu, dengan tujuan apa? saya nggak ngerti dan memang nggak mau cari ngerti.
(saya hari ini sibuk, saya dikantor dari jam 6 pagi sampai jam 3 sore lanjut kursus bahasa inggris demi study lanjut ke ausie sampai jam 6 sore jadi memang saya nggak sempat cari tau. hanya entah kenapa jari-jari ini lancar menulis dan yakin memang itu yang terjadi)

Dari mana datangnya perasaan "dia hari ini melakukan satu kebaikan"?
Ketika dia yang tekun kamu doakan sepanjang malam dan pagi hari, perasaanmu akan kuat. Bahkan ketika kamu sudah merasa "ah dia ini bukan siapa-siapa". Kalau bahasa jawa guduk sanak guduk kadang.
Dia sedih, dia kecewa, dia bahagia, dia sedang banyak masalah kamu akan tahu, ya karena dialah yang kamu ikat sendiri dalam doamu. Meski bibir bisa saja merasa "ah nggak juga tuh, doa itu apa? klasik dan kuno". Dijaman modern ini saya masih kuat meyakini The Power of Pray. Sampai kapanpun Doa akan punya kuasa.

Jujur saya bukan tipe wanita alim, berjilbab seperti ninja yang selalu On Time sholat 5 waktu tanpa telat sedetikpun, menolak bersalaman dengan lelaki yang bukan muhrim. Itu semua bertentangan dengan kehidupan saya. Masalahnya bukan penampilan, bukan yang kelihatan. Masalahnya ada didasar kamu menjalani kehidupan. Lihat rumah, dasar yang disebut dengan pondasi nggak akan pernah kelihatan, tapi akan kelihatan kuat dan kokoh ketika ada badai, tsunami, halilintar, petir, hujan, angin, banjir dan lain-lain menerpa. Kalau rumah ini pondasinya kuat dia akan baik-baik saja.

Bagaimana terus bisa tahu seseorang punya dasar yang kuat atau tidak?
Saya nggak bisa kasih tau ciri-cirinya, cuma saya akan bercerita tentang diri saya sendiri. Sejak SD saya suka berteman dengan cowok, SMP saya sudah pakai motor ke sekolah dan hanya sesama cowok yang melakukan hal itu. SMA saya sangat sering pulang malam, jam 10 malam sudah jam yang sangat biasa, apalagi kuliah. 5 hari nggak pulang tanpa kabar it's fine. Sampai rumah jam 2 pagi, jam 5 pagi, nerima tamu-tamu cowok sampai pagi dirumah itu sangat lumrah bagi saya, meskipun kanan kiri bilang "waduh iku gak sampek lulus SMA wes rabi". (suatu saat saya akan ceritakan kenapa saya nggak suka berteman dengan cewek). Secara hukum sosial saya sudah di judge "wanita nggak bener ini", bagi saya yang menyukai saya tidak akan peduli dengan anggapan itu, semua itu hanyalah aturan sosial yang entah sejak kapan berlaku. Tapi ketika saya tengok kanan kiri saya, yang terlihat selalu dirumah, yang terlihat baik-baik saja, yang terlihat tidak pernah keluar malam nyatanya hamil duluan sebelum menikah.

Nggak peduli kamu bergaul dengan siapapun, bagaimana bentuk teman-temanmu, dimana lingkungan yang sering kamu habiskan waktumu. Kalau dasarnya ini sudah kuat, apapun yang kamu lakukan akan baik-baik saja :)

Kembali ke cerita teman dekat saya tadi.
Nah pada akhirnya setiap manusia akan merindukan sebuah kebenaran yang hakiki. Saat ini kebenaran mungkin akan kalah, tetapi keberanan tidak akan pernah salah. Sama, pada akhirnya pun dia adalah manusia yang baik.
Saya menantika dia berubah menjadi lebih baik dari hari ke hari. Hei ingatlah, kebaikanmu bisa membuat siapa saja baper :p
Tapi tetaplah berbuat baik, kalau mereka baper itu urusannya, bukan urusanmu :)

Sabtu, 15 April 2017

Demikianlah Aku Kepadamu

Kita sangat lama bertetangga, tetapi kita tidak pernah mengenal. Bahkan aku tidak pernah tau kalau kamu adalah anak dari teman mamaku.
Kita dipertemukan dengan cara yang tidak sengaja, undangan pertemuan rapat.
Aku masih teringat betul, pertama kali aku menatap wajahmu ketika tanganmu menyerahkan surat undangan itu.
"Ma, anak tadi namanya siapa?"
Saat itu aku belum mengenalmu'
".........., kalau tidak salah. anaknya Pak ......"
"Oh.."

Pertemuan pertama dirapat itu aku masih tidak mengenalmu, aku hanya tau siapa namamu dan dimana rumahmu. Bahkan aku masih melihat mata yang canggung untuk saling berbicara.
Kita didekatkan oleh sebuah event, 17 agustus 2016. Seperti yang sudah biasa terjadi, dari tahun ke tahun aku dipercaya memegang uang mereka. Tahun sebelumnya aku kesulitan karena aku mempersiapkan segala sesuatunya sendiri. Aku memutuskan hadiah sendiri, membeli sendiri dan membungkusnya sendiri (hanya ada beberapa saja yang membantu, itu pun nggak signifikan).

Aku masih ingat ketika pertama kali aku mengirim pesan kepadamu
"Nandi kok gak muncul?"
"Sek, aku masih ada perlu di Pak Juwadi. Iki sopo?"
Hei, aku bisa mengingatnya dengan sangat baik :)
Itu adalah pertama kalinya komunikasi kita semakin lancar, ya aku mendaoatkan nomor hapemu dari poster yang menuliskan kontak mu.

Coffee pertama yang kita kunjungi berdua adalah JB.


Itu adalah minuman pertama yang kamu pernah pesankan untukku. Aku tidak peduli harga dan rasanya, tapi malam itu aku merasa kamu adalah orang yang sebenarnya baik.

Sejak saat itu hubungan kita menjadi semakin dekat.
Hei, kamu ingat ketika secara spontan kita diminta menjadi MC untuk membagi hadiah 17 agustus?
Itu pertama kali kita berkolaborasi didepan umum.
Diakhir acara kamu menarikku untuk ikut menikmati musik dangdut dipanggung.
Pand, itu pertama kalinya aku memegang tanganmu.

Apakah kamu juga masih ingat kita mencari kacang sampai ke SMK mu dulu? Tapi kita tidak menemukan kacang, malah kita beli kacang di toko biasa yang sudah kita lewati sebelumnya. Itu adalah pertama kali aku merasa waktu yang kita lewati dijalan lama, meskipun setelahnya kita melewati waktu yang lebih lama lagi.

Kedekatan kita semakin baik ketika aku memutuskan
"aku mendukung kamu menjadi pemimpin yang baik"
Itu kali pertama dalam hidupku aku percaya kemampuan seseorang.
Pembentukan karang taruna dirumahmu, aku masih ingat dengan baik singkong goreng dan teh, makanan pertama dan minuman pertama yang aku makan dirumahmu.
Aku menulis namamu pada secarik kertas itu. Memutuskan untuk menjadi partnermu sbg bendahara.

Aku masih ingat ketika aku merasa takut berada dilingkungan karang taruna. Aku takut disukai karena beberapa pesan ke HP ku menunjukan hal itu. Aku bercerita kepadamu dan kamu berkata
"tenang ae, ada aku" sejak saat itu pertama kali aku merasa aman bersamamu.

Hal pertama yang aku tanyakan kepadamu adalah
"apakah kamu pernah mempermainkan wanita?"
"tidak, aku tidak pernah mempermainkan wanita" dan aku percaya.

Kemudian kamu bercerita bahwa September 2016 adalah masa dimana kamu akan masuk kuliah. Aku bangga :)
masih ingat hal pernah aku sampaikan?
"Liat, nanti kamu masuk kuliah ketemu sama cewek dan kamu akan suka sama cewek itu"
Kamu menjawab
"Aku tidak semudah itu"
Aku meneruskan
"Mari kita lihat"
Saat itu yang aku rasakan, aku takut ada wanita lain yang nantinya akan lebih dekat dengan kamu. Karena aku merasa saat itu kita sudah cukup dekat.

Kamu selalu antusias menceritakan pengalaman kuliahmu
"aku gak ikut ospek, tapi nanti aku ikut osjur"
"hari pertama aku masuk kuliah, aku terlambat"
"aku tidak kenal siapapun, lah aku gak ikut ospek"
Aku menikmati semua cerita-cerita itu, bahkan kita bisa bercerita sampai larut malam.

Buku 2000 halaman, yang pernah kamu baca dan sempat kamu ceritakan sebagian ke aku.
Anime "No Game No Life", itu adalah Anime pertama yang pernah aku lihat
aku menikmati ketika kamu menceritakan cerita anime itu, aku menontonnya dan aku tidak menikmati anime itu. Aku menikmati hal "anime ini dari kamu"

Setelah banyak hal yang kita lewati, semakin aku merasa lebih dekat dengan kamu. Kita pergi makan keluar, waktu kita habiskan sepanjang malam dan kita sampai dirumah larut malam.

Oase, tempat yang sangat sering kita kunjungi. Ya, aku tahu setiap kita kesana itu adalah permintaanku. Di oase pertama kalinya aku berani menyandarkan kepalaku dipundakmu.
Bahasa tubuhku mengatakan "aku nyaman".
Aku mengajakmu mengunjungi cafe favorite ku di Sulfat. Hei, aku tidak mengajak sembarangan orang mengunjungi cafe itu. Pesanku mengatakan itu adalah tempat favorite ku
"tolong jangan membawa orang lain ke cafe ini tanpa aku, ini adalah favorite ku"

Beberapa hari ini aku pergi kemanapun sendiri, setiap jalan yang aku lewati dalam hati aku berkata "aku pernah melewati jalan ini sama kamu". Karena hampir semua jalan di Kota Malang sudah pernah kita lewati. Sampai seterusnya jalan-jalan itu akan tetap mengingatkan aku.

Ketika aku sakit aku memintamu mengantar ke dokter karena aku tau 2 hari lagi aku akan ujian TA.
aku memegang jaket dan sesekali bersandar dipunggungmu, pertama kalinya aku merasa dibalik punggung ini aku dilindungi.

Pada waktu ujian kamu mengantarkan aku, kamu kabur dari kampus, kehujanan sampai basah demi aku. Pertama kalinya aku merasa kamu mau berkorban buat aku. Kamu yang memberi banyak masukan buat aku, kamu yang menertawakan aku ketika aku menjawab pertanyaan, tapi aku merasa saat itu kamu peduli dengan kuliahku.

Pantai Nganteb adalah pantai pertama yang pernah kita kunjungi bersama. Meskipun bukan hanya aku dan kamu, tapi disana aku sekali lagi merasa "Oh God, kenapa dia bisa special?"
Sepulang dari pantai itu aku memberanikan diri berkata
"aku menyukai mu". Sampai detik ini aku tidak menerima respon apapun darimu tentang hal itu. Aku tidak peduli, aku berusaha memahami dari setiap ucapan yang km katakan.

Keesokan harinya karena sebuah kejadian tertentu aku berkenalan dengan 2 orang gadis. Baik, kesan pertamaku saat itu. Aku berpesan kepada salah satu dari mereka "dibantu terus ya kalau dia sedang butuh bantuannya".
Sekian lama aku sama sekali tidak berkomunikasi dengan mereka. Entah kenapa sekarang menjadi 3 gadis yang membenciku dengan sangat sempurna meskipun mereka tidak mengenalku.
Loh, kok tau?
Bukankah kamu yang mengatakan kalau IQ ku diatas rata-rata?
Aku tidak tahu apa salahku, ketika aku bercerita kemarin aku hanya ingin berbagi perasaan ku dengan mu. Hanya ingin kamu sedikit saja punya rasa empati.

Ternyata keinginanku supaya kamu berubah menjadi pribadi yang lebih baik malah membuat aku sekarang kehilangan kamu. Aku tidak peduli dengan 3 gadis itu. Aku tidak peduli mereka membenciku dengan cara mereka, membicarakan aku. Aku tidak asal menuduh, bahkan sama sekali tidak ada niatku untuk menjelekan mereka didepanmu. Mereka adalah temanmu dan sebisa mungkin aku berbaik-baik kepada temanmu.

Kamu tidak akan peduli dengan apapun, bahkan perasaanku. Aku tidak pernah mendapat jawaban dari setiap pertanyaanku. Mungkin ini adalah cara Tuhan melukiskan cerita dikehidupan ini antara aku dan kamu.
Kamu sudah mendapatkan posisi tersendiri dihatiku, posisi itu tidak akan tergantikan dan aku akan menjaminnya untukmu.

Ini adalah pertama kalinya aku bersedih karenamu.

Senin, 10 April 2017

Aku dan Dirimu

5 menit lagi saya akan pulang dari kantor, setelah mengajar beberapa jam, menghabiskan suara dan melelahkan.
Kemudian saya duduk terdiam di meja yang paling rapi diantara meja-meja yang lain (meja gue lah) hahaha dan saya teringat kamu.

Entah sejak kapan kamu sudah menjadi prioritas dalam kehidupan saya.
Sampai beberapa kali kamu sudah menjadi inspirasi dalam beberapa karya tulisanku dan ini mungkin sudah yang kesekian kalinya.

Mengandai-andaikan kamu sudah menjadi hobi baru.
Andai saja kita malam nanti jalan-jalan
Andai saja kita bisa berlama-lama dijalan seperti biasanya
Andai saja kita bisa membahas hal-hal yang sebelumnya tidak penting
Andai saja setiap saat kamu menjadi bagian dari hidupku

Itu hanya andai

Dan andai saja hari ini sudah pulang
Andai saja saya segera dikamar, memeluk guling kesayangan
Andai saja saya bisa segera charge batre Smartphone saya
Andai saja Tugas Akhir bisa selesai dengan sendirinya

Sekian dan Terimakasih ~

Senin, 03 April 2017

Jatuh CInta yang Logis

Saya mengenal seorang cowok kurang lebih 6 bulan yang lalu, terhitung dari dini hari ini. Selama 6 bulan banyak yang saya jalani bersamanya. Awal-awal yang paling banyak itu kegiatan bareng, lama-lama jadi sering jalan bareng dan entah sejak kapan ada perasaan "saya nyaman bersamanya".

2 minggu yang lalu saya menyadari kalau saya sudah jatuh cinta setelah 6 tahun yang lalu jatuh cinta.

Terhitung sejak 2 minggu itu pula saya membawa namanya dalam doa. Saya yakin bahwa apapun yang saya lakukan dan kerjakan dan disertai dengan doa, saya akan mendapatkan hasil yang terbaik. Termasuk ketika saya jatuh cinta, saya membawa perasaan saya dalam doa. Setiap malam saya mendoakan dia, satu hal yang saya minta
"Tuhan apapun yang Tuhan kasih lihat buat saya, itu adalah yang terbaik"

Tidak berselang lama dari kejadian itu beberapa hal mengejutkan saya.

Pertama adalah foto yang ada dikamarnya. Kisahnya seperti ini, saat itu saya tidak sengaja masuk ke kamarnya krn urusan tertentu yang saya sendiri sudah lupa saat itu saya mau ngapain. Ada 5 huruf yang sampai saat ini masih saya ingat dengan baik. Dia (orang yang sempat saya suka), memberikan penjelasan siapa nama yang ada di foto itu. Tidak berhenti disitu, beberapa hari setelahnya saya mendapatkan notifikasi dari salah satu sosmed saya. Notifikasi itu berisi kalau antara si wanita dan si dia ini ada "sesuatu". Jujur, saya sempat down saat itu. Mood saya kacau dan sampai beberapa hari saya tidak bersemangat untuk melakukan apapun. Sampai detik ini, dia masih belum bercerita tentang wanita ini. Bagi saya saat ini, hal itu sudah bukan hal yang penting lagi bagi saya.

Kedua ada satu nama lagi, 5 huruf. Saya tidak pernah tahu ini feeling dari mana, saya sangat-sangat yakin kalau antara 5 huruf dan dia ini ada sesuatu (5 huruf ini berbeda dengan 5 huruf sebelumnya). Sepertinya mereka teman dekat yang rasa pacaran #ehh
Keduanya ya tentu saja mengelak haha. Tapi saya bersyukur Tuhan menganugrahkan saya pemikiran yang cukup baik. Bahasa sombongnya "saya nggak bodoh-bodoh banget". Apapun yang dia ceritakan tentang wanita ini, bahkan bukti apapun yang diberikan sama dia tetap saja tidak bisa mengubahkan apa yang Tuhan sudah tetapkan dalam hati.

Bagaimana saya bisa yakin kalau itu adalah dari Tuhan?
Emang bisa denger suara Tuhan?
Bukan, saya bukan orang yang sangat-sangat religius sampai saya bisa menentukan itu adalah suara Tuhan. Tapi berpikirlah secara logis.

Kasus 5 huruf yang pertama. Bagaimana bisa ada nama yang terpampang dengan jelas, disusul dengan notifikasi di sosmed saya? Kalau nggak pernah ada apa-apa diantara mereka, bagaimana bisa?
Kasus 5 huruf yang kedua. Saya bisa kontak langsung dengan si cewek ini dengan cara yang sangat-sangat diluar dugaan. Entah kenapa ketika saya bercerita tentang cowok ini, si cewek sangat-sangat tertarik. Bisa saya bilang "kepo". Entah siapa yang menaruh hati duluan, hanya saya merasa ada yang berbeda saja diantara mereka.

Dari dua kasus itu apakah kemudian saya menjadi galau? Ya, saya sempat galau. Bahkan malam ini, ketika saya menulis tulisan ini saya masih galau.
Lantas bagaimana?

Jatuh cinta itu seperti menggunakan narkoba (versi saya sendiri)
Ada sebuah penelitian yang mengatakan ketika jatuh cinta ada 3 hormon yang akan aktif
1. Dopamin
Hormon ini memberikan sensasi rasa senang yang membuat kecanduan. Jadi sudah wajar ketika orang jatuh cinta akan merasa selalu senang. That's why i choose to always falling in love with my Lord. Tidak hanya senang, tetapi juga mencandu. Hal itu yang membuat ketika kita jatuh cinta wajar jika ada perasaan ingin terus-terusan bersama dengan orang yang kita cintai.

2. Norepinefrin
Hormon ini yang membuat tangan berkeringat dan jantung berdetak lebih cepat dari pada sebelumnya. Ya sudah bisa ditebak, kenapa kalau orang jatuh cinta kadang mengalami dag dig dug :p

3. Serotonin
Kalau kedua hormon tadi akan meningkat ketika jatuh cinta, hormon ini cenderung menurun ketika orang sedang jatuh cinta. Hormon ini sebenarnya hormon yang membuat orang lebih mudah ngantuk. Pasti yang baca sambil angguk-angguk "wah pantesan kalau saya jatuh cinta jadi susah tidur". Itu kenapa susah tidur sudah bisa dijelaskan secara ilmiah kok, tenang saja.

Oke sudah paham kan tentang hormon-hormon tadi?
Kalau kurang jelas bolehlah searching sendiri.

Lah, kalau sudah terlanjur jatuh cinta gimana?
Hormon-hormon tadi itu kontrol utamanya ada di otak kita masing-masing. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan hati. Kalau ada orang yang mengatakan "saya jatuh cinta pakai hati". Secara ilmiah itu perlu dipertanyakan kebenarannya.

Kontrol otak itu sangat-sangat berperan untuk mengatasi hal ini.
Akan menjadi salah ketika orang galau malah nggak mau ngapa-ngapain. Sama aja memberhentikan otak yang harusnya bisa mengontrol semua perasaan jatuh cinta itu dengan baik.
Itu juga alasan kenapa semakin pandai seseorang makan akan semakin susah dia jatuh cinta.
Gak usah jauh-jauh, mari kita perhatikan teman-teman SMA/SMK kita. Yang sering menjadi juara pasti yang akhir-akhir menikah dan yang biasa-biasa saja pasti cepet nyebar undangan nikah. Bener?

Yah mari, kita jatuh cinta dengan logis :)

Sebagaimana Tuhan mencintai kamu lebih dulu, demikianlah hendaknya kamu meperlakukan Tuhan mu diatas segalanya