Senin, 09 Mei 2016

Pohong Keju Telor Asin

Malam itu, cuaca dingin karena kota malang baru saja diguyur hujan. Cukup deras bahkan beberapa bagian di kota malang banjir.

Sepulang dari kantor, saya memutuskan untuk mampir ke sebuah coffee. Saya hanya ingin refreshing dan download beberapa file yang ukurannya cukup besar. So, saya bisa menggunakan fasilitas WiFi sambil refreshing.

Saat itu saya memesan "Pohong Keju Telor Asin". Memang ketika saya mengunjungi coffee yang terletak dipinggir jalan ini dan yang tidak seberapa jauh dari kampus swasta di kota malang, saya selalu memesan Pohong Keju Telor Asin ini.

Rasanya ya seperti Pohong (Kalau dalam bahasa Indonesia Singkong), hanya diberikan tambahan rasa dan digoreng dengan menggunakan telor asin. Jadi ketika kita makan pohong ini, kita juga bisa merasakan ada rasa telur asin. Mangkanya namanya adalah Pohong Keju Telor Asin.

Pohong nya sudah dijelaskan sebagai bahan utama. Telor Asin nya juga udah sempat disinggung. Terus keju nya gimana? Ya keju itu rasanya asin. Mungkin karena rasa pohong nya juga asin (mirip jauh sama keju), jadi dinamakan Pohong Keju Telor Asin.

Ketika makan makanan ini, kita akan bersiap-siap untuk menghabiskan tisue sebanyak-banyaknya (wah gak cinta lingkungan nih). Remah-remah dari telor yang dipakai buat menggoreng tadi akan banyak meninggalkan kotoran (heemm cocok nggak ya dibilang kotoran?). Ya intinya tangan kita akan kotor setelah makan pohong ini.

Apa istimewanya dari pohong ini?
Makanannya nggak terlalu istimewa. Pohong Keju Telor Asin terasa istimewa ketika dimakan bersama dengan orang yang cukup spesial.

Malam itu saya pergi kesama bersama dengan seorang yang pernah mengisi hati dan menjadi seseorang yang cukup special dimasa lalu. Cowok iyaa dia cowok, yang pada saat itu pernah akan menjadi pacar saya tapi belum sempat menjadi pacar kami sudah harus berpisah karena suatu alasan lain. Jadi intinya dia bukan mantan pacar saya. Dia adalah sahabat saya saat ini. Dia sudah punya pacar. Saya juga sudah punya pacar kesayangan "Laptop" :p (Tapi dia sudah punya pacar itu serius, pacarnya manusia dan yang pasti wanita, tapi bukan saya).

Saat itu saya nggak pernah tau alasan kenapa dia tiba-tiba pergi dan kembali setelah sekian lama saya tidak memikirkannya lagi. Malam itu pula saya menanyakan "kamu kenapa saat itu menghilang? kontak ku, fb ku, twitter ku kamu blokir semua?"

[btw, sebenernya saya tahu kalau mama papa nggak pernah setuju kalau saya bersama dengan dia. Jadi saat itu yang saya pikirkan adalah dia ingin melupakan karena dia nggak dapet restu dari orang tua saya]

Saya kaget ketika sempat mendengar jawabannya "kamu terlalu baik buat aku, aku minder ketika aku bareng sama kamu, kamu populer selama di SMA, kamu pinter, kamu punya banyak temen, kamu nggak pernah kekurangan uang. Sedangkan aku?" (Alasan Klasik)

Saya sudah tidak bisa menjawab apa-apa lagi saat itu. Mengakui kalau memang saya dulu bisa dibilang murid yang cukup pintar dan banyak yang menganggap saya teman (bahkan ketika saya belum tentu menganggap teman). Saya menghargai keputusannya, walaupun saya juga sempat kecewa dengan caranya yang seperti itu.

Apakah yakin dia berkata jujur? Atau jangan-jangan dia bohong aja biar aku nggak marah. Saya pikir itu sudah menjadi urusan dia kalaupun dia berbohong. Saya sudah nggak ingin membebani pikiran saya. Walaupun saya sebenarnya juga kepikiran hal tersebut. Ya saya mencoba untuk tidak peduli.

"Lihat kamu sekarang, kamu punya banyak teman, kamu bisa melakukan banyak hal, kamu jadi guru les, kamu kuliah di tempat yang bagus dan mahal, kamu juga semakin pintar bahkan aku iri ngelihat kamu dengan berbagai talenta mu" Dia mengatakan hal ini lagi, hal yang nggak saya harapkan untuk dikatakan.

Sebagai wanita, saya sadar bahwa kepandaian, materi, talenta itu penting. Tapi bukan segala-galanya untuk di dewa-dewa kan. Ada pribadi yang tangguh yang bisa mengubah saya yang dulu bukan siapa-siapa terus ketika saya bisa kuliah disini saya dianggap punya hidup yang "enak".

Kalaupun sekarang saya terlihat "enak" itu bukan sepenuhnya enak seperti yang dilihat. Ada perjuangan yang harus saya lakukan sebelumnya.

Bisa kuliah disini dan melakukan banyak hal sebenarnya itu adalah bentuk pelarian daru kegalauan yang saat itu saya rasakan. Jadi sekarang saya bersykur kalau saat itu Tuhan memberikan dia yang sempat membuat galau. Karena galau yang sempat saya rasakan dulu, membuat saya fokus untuk membangun diri saya sendiri. belajar belajar dan belajar.

Terimakasih ya saat itu sudah membuat ku galau :)
Terimakasih untuk Pohong Keju Telor Asin dan Milkshake Strawberry :)

0 komentar:

Posting Komentar