Senin, 30 Mei 2016

Masakan Mama

Sudah menjadi tradisi keluarga saya kalau sarapan dan makan malam harus bareng. Alasannya simple sih, makan bersama satu keluarga memupuk keharmonisan keluarga. Cuma kadang yang sering absen makan malam bersama ya saya hehe. Kadang saya ada dikampus sampai malam untuk nglembur tugas bareng temen atau mungkin saya harus ngajar (jadi asisten dosen) dan itu adalah hal yang sangat menyenangkan buat saya. Sebuah kebanggan buat saya bisa produktif sepanjang hari di usia yang masih muda hehe.

Ngomong-ngomong masalah sarapan dan makan malam, bulan ini adalah bulan pertama saya makan masakan mama lagi setelah 7 bulan puasa makan masakan mama. Kenapa? karena mama baru bisa masak buat orang rumah lagi ya bulan ini.

7 bulan lalu, mama harus menjalani oprasi tiroid. Oprasi besar (lebih besar dari oprasi melahirkan) dan taruhannya hidup dan mati. (Salah satu hal yg membuat saya magang disini karena akhirnya saya harus membayar kuliah, uang jajan, uang bensin dll sendiri). Saya bersyukur dengan hal ini karena kesulitan ini ngajari saya untuk bisa survive dikeadaan yang sangat nggak enak. Papa harus ngrawat mama di rumah sakit dan otomatis nggak punya waktu untuk anaknya yang udah dianggap dewasa hehe.

3 bulan setelah oprasi kelenjar tiroid mama harus oprasi lagi batu empedu. Tau kan gimana perasaan jadi anak ngeliat mama di oprasi 2 kali dalam jangka waktu 5 bulan?
Sangat sangat sedih. Setiap hari saya berdoa, minta sama Tuhan supaya oprasi nya mama diberi kelancaran dan bisa segera pulih. Saat itu saya memegang keyakinan "saya nggak peduli mama mau dioprasi berapa kali pun sama dokter, yang saya pedulikan kesehatan mama itu sudah dibayar lunas sama Tuhan". Itu satu-satu nya pegangan saya tetep tersenyum setiap hari, tersenyum ketika bertemu dengan orang lain. Mereka nggak perlu tau permasalahan yang saya alami, karena mereka pun belum tentu ngasih solusi hhehehe.

Tapi Tuhan itu baik, Sekarang mama sudah dipulihkan. Semakin hari semakin membaik dan semakin sehat. Bahkan sudah bisa menyiapkan sarapan dengan menu 4 sehat (5 sempurna sih optional karena saya prefer minum kopi). Buat saya masakan mama jauh lebih enak dari masakan siapapun hehehehe.

She is a good woman, she care for her daughter, support me in many situation, hug me when I cry and the strongest woman in the world (my version)

Selasa, 24 Mei 2016

Kuliah

Post ini muncul berbarengan dengan kemunculan jerawat di jidat saya yang sebenernya mengganggu saya -_-
kenapa ada jerawat? ya karena saya kuliah. kuliah saya membuat saya stress jadi timbul lah jerawat. Supaya tahu saja, jerawat ini akan muncul di akhir semester dimana tugas-tugas uas numpuk dan sampai nggak tau harus mengerjakan yang mana. Karena nggak tau mengerjakan yang mana jadi saya nulis posting ini saja..

Penjelasan ilmiah secara singkat, kenapa ketika stress bisa menimbulkan jerawat di wajah??
Jadi, ketika kita stress, efek dari stress kita berpengaruh pada hormon yang dihasilkan oleh tubuh. Nah pasokan hormon ini datangnya dari meningkatnya kadar adrenalin dalam darah yang nanti nya akan menambah kadar kortisol yang dilepaskan oleh tubuh. Kadar adrenalin yang berlebihan ini akan menambah kadar kartisol dalam tubuh yang akhirnya hormon yang berlebihan itu akan menyerang bagian tubuh terbesar atau organ terbesar dalam tubuh yaitu kulit. Jeng jeng jeng, munculah jerawat.
Ya kurang lebih penjelasannya begitu, kalau ada koreksi silahkan tulis di kolom komentar.

Oke, saya nggak menitik beratkan post ini tentang jerawat.. tapi saya mau membahas mengenai sebab dan akibat yang saya dapatkan ketika saya mengalami stress karena kuliah..

Saya mengenal diri saya sendiri dan sadar kalau saya bukan anak yang males-males banget atau yang bego-bego banget kok. Saya orang yang paling anti menunda tugas atau pekerjaan, kecuali tugas itu bener-bener kelupaan. Jadi saya bisa menjudge diri saya sendiri selama kuliah, saya nggak pernah menunda untuk mengerjakan tugas kuliah.

Oke, next.. tapi kok masih stress ya??
kebanyakan tugas?? saya rasa nggak, buktinya saya masih bisa bikin posting walaupun sejenak meninggalkan tugas uas yang harus diselesaikan dalam waktu 2 minggu.. hehehe
terus..
kenapa??
alasannya karena saya nggak paham dari apa yang harus saya kerjakan..
kok bisa?? katanya gak bego-bego banget..
Iyaaa, kalau dijelaskan dengan runtut dan dengan arahan yang jelas..

So, kali ini saya menghadapi berbagai macam tugas, yang harus diselesaikan secara bersamaan tapi saya nggak paham secara mendalam tentang tugas ini.. hebat kan?? ada project tapi nggak tau harus mulai dari mana.. lah terus piye?? haha ya mbuh...

Coba bayangkan, satu semester perkuliahan secara umum ada 16 kali pertemuan dikelas. Masih dipotong dengan 1 kali uas dan 3 kali kuis besar. Jadi, total efektif pertemuan adalah 12 kali. untuk membahas materi dari awal sampai selesai dan di akhiri dengan project UAS. dengan asumsi dosen nya nggak keluar kota shg kelasnya ditiadakan yang efek nya jumlah pertemuan dikelas untuk membahas materi semakin berkurang.

Saya ambil satu contoh di mata kuliah yang saya ambil di semester ini..
nama mata kuliahnya "Teknik Optimasi"
ada 6 sub bab atau materi dalam satu mata kuliah itu, kalau efektifnya hanya 12 kali pertemuan artinya satu materi diselesaikan dalam 2 kali pertemuan. Kebayang??
Ini adalah materi anak kuliahan, yang seharusnya di implementasikan ke kehidupan nyata. HAHAHAHAHA
2 kali pertemuan di anggap mahasiswa sudah menguasai materi itu.. yang bener ajaaa..
Tapi tunggu, anak kuliah itu masih akan dibebani dengan tugas yang harus dikerjakan dirumah.. jadi sangat sangat mustahil kalau anak kuliah harus memperdalam ilmunya itu sendiri dirumah, sambil dia mengerjakan tugas.. Oh man, betapa kejam nya dunia pendidikan..
Itu masih belum kalau mahasiswa nya harus bayar kuliah sendiri (kayak saya) dengan cara parttime kerja dikampus..

Saya ambil itungan umumnya aja, lama kuliah per hari 4 jam, lama kerja 4 jam, lama ngerjakan tugas 4 jam.. Sisanya 24-12 = 12 jam
Ngerjakan tugas rumah (bersih2, belanja, masak dll) 2 jam 12-2 = 10 jam
makan, mandi, BAB, BAK?? anggap aja 3 jam lah..
sisanya 7 jam..
mau memperdalam materi?? kita istirahatnya kapan???

Ya jadi begitu lah yang saya rasakan selama kuliah S1..
ingat, ini baru S1 loh ya..

bagaimana dengan dosen ku yang kuliah S3, berkeluarga, di jepang, harus mencukupi kebutuhan keluarga, meluangkan waktu buat keluarga..
itu gimana caranya dia bagi waktu sih??
apa waktu di jepang beda sama di indonesia ya??
tapi kok ya masih keliatan muda aja??
hahaha mungkin dia bahagia..
tapi dia itu yang meginspirasi :)

yasudah, saya tutup blog nya, saya kembali ngerjakan tugas.. :D

[usaha tidak akan menghianati hasil, apa yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh, dibawa dalam Doa dan Tuhan menghendaki akan menghasilkan sesuatu yang sangat besar dan luar biasa]

Minggu, 22 Mei 2016

Jalan-jalan ke Mall

Jalan-jalan ke mall adalah salah satu hal yang sebenarnya tidak saya sukai.. kenapa??
1. harga barang atau makanan di mall mahal
2. saya selalu nyasar ketika pulang dari mall (always), tepatnya nggak pernah tau jalan keluar kalau saya nggak keluar bareng temen, jadi saya bisa masuk mall susah keluar mall krn kesasar -_-
3. nggak menemukan hal yang asik dari mall

Loh terus ngapain jalan-jalan ke mall kalau nggak suka mall. Alasannya karena sore ini saya dapet order kemeja dari salah satu universitas negri di kota malang. Jumlahnya cukup banyak, dan si pemesan minta ketemuan dulu. Tempat ketemuannya di mall. Ya jadi, saya harus jemput bola dengan jalan ke mall (sendiri dan saya tau resiko nya kalau keluarnya saya bakalan kesasar buat nemukan jalan keluar).

Kami janjian jan 3 sore, seperti kebiasaan umumnya kalau janjian dengan orang negeri kita ya seperti itu, kalau nggak telat ya ngaret, kalau nggak ngaret ya molor (eh sama aja ya?) hehehehe.. Saya sih membiasakan diri untuk menghargai waktu, jadi saya datang sekitar 15 menit lebih awal.. (alasan lainnya, saya menunjukkan sisi profesional saya kalau pengusaha itu janjian gak boleh telat)..

Hampir setengah jam, mungkin lebih saya nunggu si pemesan datang.. saya WA dia "saya duduk di depan warung steak, pakai jaket coklat ya mbak". Memang saat itu kami belum pernah ketemu satu sama lain, dia tahu kalau saya punya konveksi dari langganan saya yang lain. This is I called the power of friends :)

Saya duduk sendiri, sambil buka-buka smartphone dan mengamati orang-orang yang mondar-mandir dan yang makan (saat itu kami janjian di food court).. Dari pada pikiran saya kosong saya coba mengamat-amati mereka yang duduk di sekitar saya..

Didepan saya ada meja panjang dengan 6 kursi yang di isi oleh sebuah keluarga (kelihatannya keluarga karena anaknya 2, perempuan dewasa 1 saya rasa ini ibu nya dan laki-laki dewasa 1 saya rasa ini bapaknya). Jadi saya menyimpulkan kalau mereka satu keluarga hahahaha..
Mereka berbincang-bincang dengan akrabnya sambil makan makanan yang sudah mereka pesan, tertawa dengan kekonyolan tingkah anaknya yang paling kecil, saling bertukar dan berbagi makanan.. Hmmm saya suka melihat pemandangan seperti ini.. How a sweet family.. right??

Tidak lama mereka pergi meninggalkan bekas makanan mereka. Bekas2 itu segera dibersihkan oleh petugas kebersihan mall itu dan meja itu juga segera digantikan oleh kelompok lain..

Kali ini yang datang segerombolan ibu-ibu dan bapak-bapak tanpa anak.. Saya mengamati lagi kegiatan mereka.. (ya nama nya juga orang kurang kerjaan, sambil nungguin orang).. Mereka bawa sekotak martabak.. Padahal peraturan food court tidak boleh membawa makanan dari luar -_- tapi mereka bawa martabak... Jujur saat itu saya kepengen karena sore itu saya lapar dan sengaja nggak bawa uang ke mall supaya terhindar dari godaan beli makanan yang mahal. Walaupun sebenernya kalau mentok bisa beli dengan debet dari ATM sih..

Mereka makan dengan lahapnya, tanpa berpikir kalau ada yang mengamati dan kepingin makan itu juga.. -____-
Nggak lama, mereka mengeluarkan tongsis (tongkat narsis), dan sudah bisa ditebak.. mereka selfie.. hehehehe.. Saya nggak aneh dengan orang selfie, sore ini yang bikin aneh adalah usia mereka yang selfie.. Ya mungkin karena perkembangan jaman juga ya mereka selfie, udah nggak mikir jaim lagi karena usia yang udah kepala 4 (mungkin)..

Btw, di meja saya tersisa 5 kursi kosong.. karena saya duduk sendiri di meja yang isinya 6 kursi dan meja panjang.. Nggak lama ada yang tanya "Mbak ini tempatnya kosong?".. "Oh iya kosong, silahkan kalau mau duduk"..

Mereka pasangan.. sepertinya sih suami istri tapi nggak bawa anak.. Dan sepertinya mereka sudah pesan makanan.. Doa saya saat itu "semoga makanan mereka nggak dateng-dateng sampai saya pergi dari sini" Hahahaha..
Karena ada yang diamati yang lebih dekat, maka pandangan saya beralih ke pasangan suami istri ini.. Percayalah, saat itu saya mual melihat tingkah pasangan ini..Kenapa?
1. Panggilnya "sweety".. you know "sweety"?? Sweety itu merk popok anak bayi yang biasanya di iklan kan di TV.. jd selama ini mereka nyebut pasangannya adalah popok bayi.. Hhahahaha.. Hush, ini ngawur.. Tapi beneran mereka manggil pasangannya sweety.. :p
2. Minumnya di suapin.. saya masih bersyukur karena yang datang duluan adalah minuman, bukan makanan.. kalau makanan yg dateng, godaan saya buat makan ditempat mahal ini semakin kuat.. "Sweety, ini minum dulu.. tadi katanya haus" Artinya "Popok Bayi sini minum dulu .........." Hahahaha :p
3. Yang datang adalah bantal, beneraaaaan.. saya juga heran.. kenapa mereka di food court terus ada petugas ngasih bantal ke mereka?? emang ada orang jualan bantal di food court?? Apa mereka mau tidur berdua, gelar tikar di food court -_____- dan yang malah bikin saya geli bantal nya dibuka terus dicobain sama si cewek.. yaelah mbak.. emang nyamannya bantal kayak apa?? pakek dicobain.. didepan umum pula

(Haiiiii tolong dong yang janjian sama saya segera datang, udah mual disini lama-lama)

Akhirnya, si pemesan kemeja datang.,
"Mbak Fika ya? Aduh maaf ya mbak tadi hujan, macet, nunggu temen dst dst dst...." Alasan klasik orang negeri ini hehehe...
"Oh iya gapapa (yang penting kamu pesen baju yang banyak ya)"

Ngobrol kesana kesini.. akhirnya kami deal harga, jumlah dan model kemeja yang mau dibuat.. :D Yeeeeyyyyy...

Ya sebenernya sangat sangat nggak penting mengamati orang yang lagi makan di food court atau mengamati mereka yang lagi kasmaran di food court. Saran saya, jangan dilakukan kecuali lagi bener-bener nganggur.. Hehehehe..

Seperti yang saya takutkan, saya sempet muter2 dulu 15 menit sampai akhirnya menemukan jalan keluar hahaha..

Sepulang dari mall saya bertemu dengan "He is the one who I love", saya mengidamkannya sejak duduk di bangku SMA sampai kuliah tahun ketiga.. kebayang, berapa lama saya membawa namanya dalam doa?? bertahun-tahun :)

[ I am an ordinary woman who can falling in love with handsome, smart, humble man (like him). This is normal for me, I think also for others woman :)
And when I can take some picture with him tonight, honestly I want to share for all of you about him. But, i think this is not the right time :) 
In another blog (my blog before), I had write some story about him. I think you shouldn't have an effort to find my blog before :p I will save this pictures and someday I will share about "who is him?" in the right time.
he still keep in my pray every day, I can't talk to him about my feeling. Because, I am a woman :) who still waiting for him to say "I Love you" for me :D ]



Kamis, 19 Mei 2016

Membawa Damai

Beberapa minggu yang lalu saya pernah membuat sebuah posting tentang ini cerita posting nya tentang orang yang fanatik dijaman modern. Kalau mau baca posting yang sebelumnya dipesilahkan. Tapi saya konfirmasi sebelumnya, kalau sikap saya saat itu adalah keliru. Kenapa keliru? Saya akan jelaskan sekarang. Tapi penjelasan saya mungkin akan lebih cenderung bersudut pandang pada keyakinan yang saya anut.

Saya bukan pendeta, saya bukan pemuka agama bahkan tidak ada keturunan keluarga saya yang pemuka agama. Tetapi keluarga kami membiasakan diri untuk bertoleransi kepada penganut keyakinan lain. Apapun keyakinannya. Saya terlahir dikeluarga yang cenderung "pembisnis swasta". Jadi ini adalah pandangan saya sebagai orang biasa saja yang mencoba berbagi tentang apa yang saya rasakan.

Kembali ke fanatik dijaman modern. Apakah itu masalah? Bisa jadi ya, bisa jadi tidak. Ya ketika fanatiknya sudah bersifat merusak atau membahayakan keselamatan orang lain. Misalnya membunuh yang tidak satu keyakinan (ini saya ambil contoh ekstrem ya). Tidak selama fanatik itu nggak mengganggu orang lain. Apakah orang yang sholat 5 waktu atau setiap saat berdoa mengganggu? Nggak kan? Jadi fanatik itu bisa mengganggu, bisa juga enggak :)

Nah, sekarang saya menyoroti diri saya sendiri. Saya pikir saya orang yang cukup fanatik. Saya berdoa setiap saat, sebelum makan, sebelum melakukan aktifitas dan lain sebagainya layaknya orang yang dibilang taat beribadah.

Suatu saat (diposting sebelumnya), saya sempat merasa terganggu dengan yang "fanatik dijaman modern". Tebak-tebak saja ya apa yang sedang saya maksud kali ini hehehe. Apakah saat itu saya salah. Ya, saya mengakui bahwa saya sempat melakukan kesalahan saat itu. Kesalahannya adalah, saya memutar lagu rohani yang mana lagu itu nggak membuat orang yang disebelah saya merasa damai.

Kalau saya memutar lagu, sebelah saya langsung menutup telingannya dan mendengarkan lagu yang lain, yang entah itu apa (saya nggak peduli). Artinya dia nggak damai dengan apa yang saya lakukan pada saat itu. Benar kan?

Beberapa pekan terakhir, dorongan dihati saya untuk menyampaikan hal ini semakin kuat. Teguran-teguran yang berbicara "kamu nggak bawa damai dengan sikapmu yang seperti ini".
Simple nya begini, buat apa saya memutar lagu rohani yang menurut saya itu baik, tetapi baik menurut saya itu membuat orang lain tidak merasa damai? Bukan kah tugas kita membawa damai dimana pun kita berada? :)

Jadi, apakah saya tidak bisa memutar lagu rohani dan bersaat teduh di tempat kerja? Bisa, saya bisa pakai headset yang sudah disediakan kantor. Saya bisa menikmati kerohanian saya tanpa saya harus membuat orang lain merasa tidak damai :)

(ini berbeda dengan konsep menyenangkan semua orang)

Tetapi konsep membawa damai dilingkungan kita saja :)

Jumat, 13 Mei 2016

Tentang Uang Receh

Sambil menunggu jam belajar bahasa inggris jam 5 sore dan setelah bosan dengan tumpukan tugas sekian banyaknya, sebentar saya kembali meluangkan waktu untuk sekedar ketik-ketik di blog yang saya pakek untuk posting-posting nggak penting.

Kali ini saya ingin menulis tentang peran uang receh.

Setiap hari, kemanapun saya pergi saya tidak lupa membawa sekotak yang isinya adalah uang receh. Mulai dari 100 rupiah hingga 1000 rupiah. Kebiasaan ini mulai saya lakukan sejak saya sebel kalau beli sesuatu dan diberi kembalian permen. Saya kan nggak beli permen. Alasan klasik penjualnya "Nggak ada uang receh mbak"

Menurut undang-undang yang berlaku memberi kembalian permen itu adalah hal yang melanggar UU. Pasalnya memberikan kembalian permen dengan alasan tidak punya uang receh untuk kembalian sama saja dengan pemaksaan konsumen.

Namanya juga orang indonesia. khususnya yang sudah lama tinggal di jawa. Dari pada debat yaudah relakan saja dikasih kembalian permen, apalagi kalau model orang yang dikit-dikit merasa nggak enak mau mengungkapkan kekesalannya (kayak saya).

Menghindari hal itu tadi (kembalian berupa permen) saya memutuskan untuk mengumpulkan uang receh dari kembalian (kalau pas dikasih kembalian uang receh). rupiah-rupiah kecil itu saya simpan dalam kotak plastik bekas. Kotaknya cukup bagus dan cukup untuk menyimpan uang receh.

Saya tunjukkan uang receh saya dalam kotak, yang setiap hari saya bawa kemanapun saya pergi :)


Banyak juga ya uang receh saya?

Saya mengumpulkan uang receh tadi itu mulai dari seratus, duaratus dan seterusnya. Sampai totalnya yang sekarang lebih dari 50.000 :)

Saya sempat hitung tadi pagi dan menaruhnya sebagian dirumah, karena kotak ini kepenuhan hehehe.

Memang bukan nominal yang signifikan sih, tapi saya sama sekali nggak pernah menghitung-hitung ketika saya memasukkan uang receh itu dalam kotak. Saya hanya memasukkan begitu saja.

Uang receh ini loh yang juga mengingatkan saya tentang pepatah "sedikit-sedikit lama lama menjadi bukit". Benar kalau saya mengumpulkan uang receh ini dari 100, 200, 500 sampai menjadi 50.000 lebih. Tapi saya tidak berniat menukarkan dengan 50.000 uang kertas (karena bakalan habis, mending biarkan aja bentuknya receh, toh nominalnya sama aja 50.000)

Saya rasa begitu juga dengan sistem ilmu ya, kita belajar sedikit demi sedikit, ditekuni saja. Saya yakin kalau suatu saat ilmu itu akan menjadi seperti uang receh tadi (bukan nominalnya) tapi manfaat yang nggak pernah kita rasakan sebelumnya. Suatu saat ilmu yang ditampung tadi akan menjadi banyak :)

Tapi satu hal yang harus dilakukan, berbagi :)
setalah punya banyak, berbagilah karena semua ini hanya titipan. Berbagi ilmu, pengalaman dan apapun yang dirasa bisa untuk dibagikan.

Berbagi bukan untuk uang receh saya ya hehehe :)

Senin, 09 Mei 2016

Pohong Keju Telor Asin

Malam itu, cuaca dingin karena kota malang baru saja diguyur hujan. Cukup deras bahkan beberapa bagian di kota malang banjir.

Sepulang dari kantor, saya memutuskan untuk mampir ke sebuah coffee. Saya hanya ingin refreshing dan download beberapa file yang ukurannya cukup besar. So, saya bisa menggunakan fasilitas WiFi sambil refreshing.

Saat itu saya memesan "Pohong Keju Telor Asin". Memang ketika saya mengunjungi coffee yang terletak dipinggir jalan ini dan yang tidak seberapa jauh dari kampus swasta di kota malang, saya selalu memesan Pohong Keju Telor Asin ini.

Rasanya ya seperti Pohong (Kalau dalam bahasa Indonesia Singkong), hanya diberikan tambahan rasa dan digoreng dengan menggunakan telor asin. Jadi ketika kita makan pohong ini, kita juga bisa merasakan ada rasa telur asin. Mangkanya namanya adalah Pohong Keju Telor Asin.

Pohong nya sudah dijelaskan sebagai bahan utama. Telor Asin nya juga udah sempat disinggung. Terus keju nya gimana? Ya keju itu rasanya asin. Mungkin karena rasa pohong nya juga asin (mirip jauh sama keju), jadi dinamakan Pohong Keju Telor Asin.

Ketika makan makanan ini, kita akan bersiap-siap untuk menghabiskan tisue sebanyak-banyaknya (wah gak cinta lingkungan nih). Remah-remah dari telor yang dipakai buat menggoreng tadi akan banyak meninggalkan kotoran (heemm cocok nggak ya dibilang kotoran?). Ya intinya tangan kita akan kotor setelah makan pohong ini.

Apa istimewanya dari pohong ini?
Makanannya nggak terlalu istimewa. Pohong Keju Telor Asin terasa istimewa ketika dimakan bersama dengan orang yang cukup spesial.

Malam itu saya pergi kesama bersama dengan seorang yang pernah mengisi hati dan menjadi seseorang yang cukup special dimasa lalu. Cowok iyaa dia cowok, yang pada saat itu pernah akan menjadi pacar saya tapi belum sempat menjadi pacar kami sudah harus berpisah karena suatu alasan lain. Jadi intinya dia bukan mantan pacar saya. Dia adalah sahabat saya saat ini. Dia sudah punya pacar. Saya juga sudah punya pacar kesayangan "Laptop" :p (Tapi dia sudah punya pacar itu serius, pacarnya manusia dan yang pasti wanita, tapi bukan saya).

Saat itu saya nggak pernah tau alasan kenapa dia tiba-tiba pergi dan kembali setelah sekian lama saya tidak memikirkannya lagi. Malam itu pula saya menanyakan "kamu kenapa saat itu menghilang? kontak ku, fb ku, twitter ku kamu blokir semua?"

[btw, sebenernya saya tahu kalau mama papa nggak pernah setuju kalau saya bersama dengan dia. Jadi saat itu yang saya pikirkan adalah dia ingin melupakan karena dia nggak dapet restu dari orang tua saya]

Saya kaget ketika sempat mendengar jawabannya "kamu terlalu baik buat aku, aku minder ketika aku bareng sama kamu, kamu populer selama di SMA, kamu pinter, kamu punya banyak temen, kamu nggak pernah kekurangan uang. Sedangkan aku?" (Alasan Klasik)

Saya sudah tidak bisa menjawab apa-apa lagi saat itu. Mengakui kalau memang saya dulu bisa dibilang murid yang cukup pintar dan banyak yang menganggap saya teman (bahkan ketika saya belum tentu menganggap teman). Saya menghargai keputusannya, walaupun saya juga sempat kecewa dengan caranya yang seperti itu.

Apakah yakin dia berkata jujur? Atau jangan-jangan dia bohong aja biar aku nggak marah. Saya pikir itu sudah menjadi urusan dia kalaupun dia berbohong. Saya sudah nggak ingin membebani pikiran saya. Walaupun saya sebenarnya juga kepikiran hal tersebut. Ya saya mencoba untuk tidak peduli.

"Lihat kamu sekarang, kamu punya banyak teman, kamu bisa melakukan banyak hal, kamu jadi guru les, kamu kuliah di tempat yang bagus dan mahal, kamu juga semakin pintar bahkan aku iri ngelihat kamu dengan berbagai talenta mu" Dia mengatakan hal ini lagi, hal yang nggak saya harapkan untuk dikatakan.

Sebagai wanita, saya sadar bahwa kepandaian, materi, talenta itu penting. Tapi bukan segala-galanya untuk di dewa-dewa kan. Ada pribadi yang tangguh yang bisa mengubah saya yang dulu bukan siapa-siapa terus ketika saya bisa kuliah disini saya dianggap punya hidup yang "enak".

Kalaupun sekarang saya terlihat "enak" itu bukan sepenuhnya enak seperti yang dilihat. Ada perjuangan yang harus saya lakukan sebelumnya.

Bisa kuliah disini dan melakukan banyak hal sebenarnya itu adalah bentuk pelarian daru kegalauan yang saat itu saya rasakan. Jadi sekarang saya bersykur kalau saat itu Tuhan memberikan dia yang sempat membuat galau. Karena galau yang sempat saya rasakan dulu, membuat saya fokus untuk membangun diri saya sendiri. belajar belajar dan belajar.

Terimakasih ya saat itu sudah membuat ku galau :)
Terimakasih untuk Pohong Keju Telor Asin dan Milkshake Strawberry :)

Minggu, 08 Mei 2016

Finally I Choose To Used Linux

Windows 10 atau Linux?
itu pilihan yang saya harus tentukan ketika saya kembali kerumah dengan membawa laptop baru saya. Sepeti dipersimpangan jalan, saya harus menentukan untuk menggunakan OS yang mana. Ya memang nanti nya OS bisa diganti kapanpun saya mau hehe, cuma untuk saat ini saya sempat bingung untuk menggunakan OS yang mana.

Akhirnya keputusan saya jatuh pada Linux Ubuntu 14.04 setelah beberapa kali mencoba download Windows 10 yang punya ukuran 4 giga, dan gagal setelah beberapa kali mencoba mendownload.

Awalnya saya sempat ragu, hmmm kesusahan nggak ya saya nanti pakek linux?
Segera saya tepis jauh-jauh pikiran itu, toh di laptop lama saya masih terinstall windows. Kapanpun saya butuh windows saya bisa pakai laptop yang lama hehehe.
Setelah sekian lama saya tidak memakai Linux, dan kembali memakai linux lagi ada beberapa hal yang saya lupa. Terus saya gimana?
Cara nya ya cari jawabannya di google.

Bisa? Ya bisa. Buktinya sekarang saya sedang membuat posting sambil nunggu download repository di terminal selesai :)


That is the view of my screen on my laptop :)
and I show you what I am doing now :)
Nice. Isn't it?

Investasi Baru

Sebelumnya saya pernah menulis post tentang investasi di sini
Masih sama topiknya tentang sebuah investasi. Bulan ini saya kembali bertekad untuk investasi, kalau sebelumnya saya investasi dibidang bahasa, kali ini saya investasi dibidang device.

Investasi saya saat ini adalah sebuah laptop :) Merk nya nggak perlu disebutkan hehehe :p
kenapa laptop bagi saya adalah investasi? ya karena saya ini programmer (paling nggak programmer buat diri saya sendiri). Bekerja dengan menggunakan laptop yang "lemot" adalah hal sangat sangat menyebalkan. Ketika asik asik nya bikin program atau coding, terus laptop tiba-tiba "not responding" itu rasanya kayak mandi kemudian pas cuci muka tiba-tiba gak ada air "Perih Banget".

Jujur saya itu nggak punya tabungan, loh terus kok bisa beli laptop baru? Ya soalnya ada Papi yang beliin Laptop. Se Simple itu :p
Sebenernya punya sih tabungan, tapi karena Papi sudah berniat baik mau belikan ya saya menghargai niat baiknya Papi :p

[Cerita nya hari minggu, Papi ngajak jalan ke Cyber Mall. Nyuruh saya milih laptop yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan. Sangat sangat mendadak, ya itu lah Papi. Boleh ditunda dulu? Ya enggak, Kata Papi "Pilih sekarang atau tidak selamanya". Ya mau gak mau saya cari-cari, prosesor, Ram, VGA dll nya saat itu juga. Dari pada nggak sama sekali hahaha)

Papi bilang "habis gitu kuliah nya ditingkatkan lagi ya, Papi belikan bukan buat mainan, tapi buat kerja dan kuliah kamu"

Oke, saya anggap ini adalah investasi yang dikasih Papi buat saya.

Suatu hari nanti saya akan kembali bercerita kalau investasi yang ini sudah menghasilkan sebuah karya yang luar bisa.

Overall, thankk you Papi :)
Sekarang saya sudah punya device yang lebih canggih buat nulis blog :)

Jumat, 06 Mei 2016

Menjadi Produktif

     Mempunyai banyak hal yang harus dilakukan dan mau tidak mau semuanya harus diselesaikan dalam waktu yang sama. Ya itu adalah derita yang saya alami sebagai mahasiswa semester akhir salah satu Universitas Swasta di Kota Malang. Belum lagi dengan bisnis keluarga yang juga harus saya support. Hmm terkadang juga harus meluangkan waktu untuk sekedar bermain dengan teman. Rasanya saya sudah tidak punya waktu lagi untuk beristirahat. Kalimat sebelumnya itu bukan menurut saya, tapi itu adalah ucapan orang-orang yang melihat saya dengan berbagai aktifitas saya. Berangkat pagi pulang malam. begitu seterusnya, kecuali hari sabtu dan minggu yang sebagian besar memang waktu saya dihabiskan untuk keluarga dan melakukan aktifitas yang saya suka. Misalnya menulis blog hanya untuk sekedar berbagi sebuah pengalaman baru.

     Kok bisa melakukan banyak hal dalam waktu bersamaan?
   Saya mau bagikan beberapa hal yang saya lakukan, dan memang untuk menjadi seorang yang produktif membutuhkan komitmen yang kuat. Ini tips nyata yang benar-benar sudah saya alami sendiri.

1. Tahan Godaan Bermain
"Fik, ntar malem free?" tanya salah satu temen
"Hmm enggak, aku mau ngerjakan tugas"
"Halah ngafe bentar lah, refreshing biar gak stres kuliah"
Jawaban iya atau tidak itu tergantung prioritas saya saat itu, dari cuplikan percakapan itu saya memutuskan untuk menjawan "tidak". Tidak ngerjain tugas? Hahaha, ya nggak dong, tidak untuk ngafe :)
Saat itu saya sempat tergoda untuk ngafe, logika nya, anak muda mana yang nggak seneng ngafe? Anak muda mana yang nggak seneng main dan ngobrol sama temen? Kecuali dia memang antisosial :p
Tapi saya memutuskan untuk tetap pulang, sampai rumah saya harus mengerjakan tugas sampai selesai "don't stop when you're tired, but stop when you're finish"
Susah untuk tahan godaan itu sudah pasti, apalagi kalau tugas yang akan kita kerjakan adalah tugas untuk minggu depan, hehehe. Tapi ingat, tugas untuk minggu depan akan disusul dengan tugas-tugas yang lain :)
mending jangan bebani pikiran kita sendiri dengan tumpukan tugas yang sebenernya bisa di cicil.

2. Jangan Menunda
Sudah sempat disinggung sebelumnya, jangan membebani pikiran sendiri dengan tugas-tugas untuk minggu depan. Karena ketahuilah wahai anak-anak semester tua, bahwa sesungguhnya tugas kuliah tidak akan berakhir untuk minggu itu saja Hahahahahaha. (Baca nya harus sesperti Bung Karno kalau sedang pidato ya, supaya ada feel nya) :p
Kalau bisa dikerjakan sekarang ya kerjakan sekarang, walaupun tugas itu untuk minggu depan atau bulan depan sekalipun. Buat apa sekarang kita nganggur kalau hari-haru berikutnya kita akan diburu-buru dengan tugas? Malah nggak enak kan?

3. Bikin To Do List
Sepele, tapi ini hal yang sangat membantu. Sebelumnya saya nggak pernah percaya sih sama yang namanya To Do List. Terus apa yang terjadi? Ya, kerjaan itu nggak pernah ada yang fokus dan terselesaikan dengan baik. Setelah beberapa kekacauan yang terjadi di tugas-tugas saya, saya putuskan untuk mencoba membuat To Do List. Saat itu kebetulan dikantor saya ada Sticky Note, jadi saya bisa minta sebagian untuk coba-coba bikin To Do List seperti ini


Yappp, itu To Do List saya saat itu hehehe. Banyak hal yang harus saya kerjakan. Tapi percaya nggak percaya, kalau kita melakukan kerjaan kita sesuai dengan To Do List yang sudah dibuat, pekerjaan kita akan terselesaikan satu per satu :)
Silahkan di coba :)

4. Cari Tempat yang Nyaman
Tempat yang nyaman untuk mengerjakan tugas itu sangat penting. Walaupun ini sebenernya bukan hal yang cukup penting buat semua orang, tapi menurut pengalaman saya, ini adalah hal yang penting.
Jujur, saya itu sama sekali nggak nyaman bekerja di kantor yang disediakan untuk saya. Entah ada aura apa yaa sehingga saya nggak bisa fokus bekerja disana :p
Saya akan lebih fokus bekerja di kantin atau di loby karena saya bisa cuek dengan orang yang ada disekitar saya :) Jadi saya memutuskan untuk pergi dari kantor ketika saya harus mengerjakan pekerjaan yang mendesak.
Ya saya tetap bisa melakukan beberapa pekerjaan di kantor saya, tapi tidak seproduktif jika saya mengerjakan ditempat lain yang membuat saya merasa nyaman.

5. Bawa Camilan
Hahahaha, ini tips khusus buat kalian-kalian yang makannya banyak tapi nggak bisa gemuk seperti saya :p
Mengerjakan tugas itu membutuhkan banyak energi, jadi kita harus menyediakan pasokan energi juga buat tubuh kita. Paling tidak bawalah coklat, karena menurut penelitian coklat akan menambah konsentrasi kita dalam mengerjakan tugas :)
Semakin kita berkonsentrasi dalam mengerjakan tugas akan semakin produktif lagi lah kita sebagai mahasiswa semester tua :p

6. Kerjakan bersama teman
Ajaklah teman untuk mengerjakan tugas, karena ketika ada satu orang saja yang menemani kita mengerjakan tugas, kita akan terhindar dari yang namanya bosan hehehe.
Tapi ingat, jangan bawa teman yang malah ngajak kita nggosip kesana kesini, yang ada malah tugas kita tidak terselesaikan :)
Carilah teman yang sama-sama memounyai tugas yang mendesak :)

7. Istirahat yang Cukup
Jangan pernah percaya dengan "semakin sedikit jam tidur kita, semakin banyak hal yang bisa dikerjakan"
Ingat, kita manusia, bukan robot yang pakai batre. Tenaga dan pikiran kita itu butuh istirahat. Jadi saran saya, jangan pernah begadang buat lembur-lembur tugas.
Saya sendiri pernah menjadi orang yang jam tidur nya kebalik "Pagi hari ngantuk, malem nggak bisa tidur". Padahal pagi hari adalah jam-jam kita bisa bekerja secara produktif :)
Malem itu waktu nya orang istirahat :)
Saya sudah mencoba untuk tidur maksimal jam 9 malam, dan bangun jam 5 pagi untuk segera melakukan aktifitas. Hasilnya, saya sudah nggak pernah begadang dan tugas-tugas mahasiswa semester tua terselesaikan dengan baik.

Nggak semua tips yang disebutkan harus dicoba kok hehehe. Khususnya tips nomer 5 :p
Selamat mencoba dan jadilah produktif :)