Sudah menjadi tradisi keluarga saya kalau sarapan dan makan malam harus bareng. Alasannya simple sih, makan bersama satu keluarga memupuk keharmonisan keluarga. Cuma kadang yang sering absen makan malam bersama ya saya hehe. Kadang saya ada dikampus sampai malam untuk nglembur tugas bareng temen atau mungkin saya harus ngajar (jadi asisten dosen) dan itu adalah hal yang sangat menyenangkan buat saya. Sebuah kebanggan buat saya bisa produktif sepanjang hari di usia yang masih muda hehe.
Ngomong-ngomong masalah sarapan dan makan malam, bulan ini adalah bulan pertama saya makan masakan mama lagi setelah 7 bulan puasa makan masakan mama. Kenapa? karena mama baru bisa masak buat orang rumah lagi ya bulan ini.
7 bulan lalu, mama harus menjalani oprasi tiroid. Oprasi besar (lebih besar dari oprasi melahirkan) dan taruhannya hidup dan mati. (Salah satu hal yg membuat saya magang disini karena akhirnya saya harus membayar kuliah, uang jajan, uang bensin dll sendiri). Saya bersyukur dengan hal ini karena kesulitan ini ngajari saya untuk bisa survive dikeadaan yang sangat nggak enak. Papa harus ngrawat mama di rumah sakit dan otomatis nggak punya waktu untuk anaknya yang udah dianggap dewasa hehe.
3 bulan setelah oprasi kelenjar tiroid mama harus oprasi lagi batu empedu. Tau kan gimana perasaan jadi anak ngeliat mama di oprasi 2 kali dalam jangka waktu 5 bulan?
Sangat sangat sedih. Setiap hari saya berdoa, minta sama Tuhan supaya oprasi nya mama diberi kelancaran dan bisa segera pulih. Saat itu saya memegang keyakinan "saya nggak peduli mama mau dioprasi berapa kali pun sama dokter, yang saya pedulikan kesehatan mama itu sudah dibayar lunas sama Tuhan". Itu satu-satu nya pegangan saya tetep tersenyum setiap hari, tersenyum ketika bertemu dengan orang lain. Mereka nggak perlu tau permasalahan yang saya alami, karena mereka pun belum tentu ngasih solusi hhehehe.
Tapi Tuhan itu baik, Sekarang mama sudah dipulihkan. Semakin hari semakin membaik dan semakin sehat. Bahkan sudah bisa menyiapkan sarapan dengan menu 4 sehat (5 sempurna sih optional karena saya prefer minum kopi). Buat saya masakan mama jauh lebih enak dari masakan siapapun hehehehe.
She is a good woman, she care for her daughter, support me in many situation, hug me when I cry and the strongest woman in the world (my version)
Ngomong-ngomong masalah sarapan dan makan malam, bulan ini adalah bulan pertama saya makan masakan mama lagi setelah 7 bulan puasa makan masakan mama. Kenapa? karena mama baru bisa masak buat orang rumah lagi ya bulan ini.
7 bulan lalu, mama harus menjalani oprasi tiroid. Oprasi besar (lebih besar dari oprasi melahirkan) dan taruhannya hidup dan mati. (Salah satu hal yg membuat saya magang disini karena akhirnya saya harus membayar kuliah, uang jajan, uang bensin dll sendiri). Saya bersyukur dengan hal ini karena kesulitan ini ngajari saya untuk bisa survive dikeadaan yang sangat nggak enak. Papa harus ngrawat mama di rumah sakit dan otomatis nggak punya waktu untuk anaknya yang udah dianggap dewasa hehe.
3 bulan setelah oprasi kelenjar tiroid mama harus oprasi lagi batu empedu. Tau kan gimana perasaan jadi anak ngeliat mama di oprasi 2 kali dalam jangka waktu 5 bulan?
Sangat sangat sedih. Setiap hari saya berdoa, minta sama Tuhan supaya oprasi nya mama diberi kelancaran dan bisa segera pulih. Saat itu saya memegang keyakinan "saya nggak peduli mama mau dioprasi berapa kali pun sama dokter, yang saya pedulikan kesehatan mama itu sudah dibayar lunas sama Tuhan". Itu satu-satu nya pegangan saya tetep tersenyum setiap hari, tersenyum ketika bertemu dengan orang lain. Mereka nggak perlu tau permasalahan yang saya alami, karena mereka pun belum tentu ngasih solusi hhehehe.
Tapi Tuhan itu baik, Sekarang mama sudah dipulihkan. Semakin hari semakin membaik dan semakin sehat. Bahkan sudah bisa menyiapkan sarapan dengan menu 4 sehat (5 sempurna sih optional karena saya prefer minum kopi). Buat saya masakan mama jauh lebih enak dari masakan siapapun hehehehe.
She is a good woman, she care for her daughter, support me in many situation, hug me when I cry and the strongest woman in the world (my version)