Sabtu, 30 Januari 2016

SadNight

Saturday Night itu bagi yang punya pacar dan Sad Night buat yang jomblo (hehe). Bukan masalah jomblo atau enggak, cuma yang jadi kendala adalah bagaimana kita memanage perasaan kita sendiri aja. Kenapa tiba-tiba pengen nulis seperti ini? Ya memang ini adalah salah satu bentuk luapan kekecewaan di hari sabtu ini. Masalah cowok? Ya, tentu saja.

PDKT udah jadi hal yang biasa sih buat anak muda, termasuk saya yang sampai saat ini masih banyak cowok yang PDKT sama saya bahkan tidak sedikit yang menyatakan kalau mereka ingin menjadi "pacar" saya. Ya tapi kan pacaran tidak sebercanda itu (hehe) #SokBanget. Don't care about itu sih :)

Jadi ceritanya begini, saya sedang dekat dengan salah seorang cowok. Sebut saja Mr.X. Sudah lama Mr.X ingin mengajak saya jalan dan saya beberapa kali menolak. Sebenarnya bukan karena saya sibuk atau menolak tanpa alasan, hanya saja saya ingin melihat seberapa serius dia ingin dekat dengan saya. Itu bukan hal yang berlebihan dan itu adalah hal yang sangat biasa dilakukan oleh cewek, termasuk saya. Mudahnya sih supaya nggak dianggap 'gampangan'

Hubungan kami semakin lama semakin dekat sampai suatu saat saya menunggu dia kembali mengajak saya pergi makan atau paling nggak jalan-jalan seperti sebelumnya yang dia pernah tawarkan. Kenyataannya memang benar, dia kembali mengajak jalan. Karena saya sendiri pun sebenrnya sudah lama menunggu dia mengatakan ini dan ini adalah ajakannya yang kesekian kali akhirnya saya sih "yessss". Sampailah kami ke percakapan "jemput aku ya, pamit baik2 gih sama papa mama ku" dan dia bilang "hemm ini belum waktunya aku ketemu sama orang tua mu"

Spontan lah saya yang sebelumnya bilang "yesss" langsung berbalik jadi "Big Noooo" and finally he moved into my blacklist person in my life (apa-apa an sih, gaya banget). Ngapain ndeketin saya kalau ketemu sama orang tua saya aja nggak berani?

Kecewa berat dengan model cowok seperti ini, dan sialnya kejadiannya dihari sabtu (malam minggu). Masalah nya itu bukan karena saya nggak dijemput terus saya ngambek seperti anak-anak ABG yang alay. Nggak dijemput pun saya punya motor dan saya bisa kendarai dan berangkat sendiri. Masalahnya sih dia sudah tidak menghargai keberadaan orang tua saya yang mengajarkan saya ngeja A.. B... C.. hingga saya bisa menjadi seperti ini. Ya kalau memang rumahnya sejauh timur dan barat terus keberatan jemput sih saya masih memaklumi, cuma ini rumahnya kepleset aja udah nyampai.

Masalah kedua yang saya pikir kan kalau saya pamit ke orang tua "Ma., aku mau pergi sama Mr.X" terus saya ambil motor sendiri dan Mama nanya "loh kok gak dijemput?" Nah loh.. saya mau jawab apa? Semakin jelek kan nama dia didepan orang tua ku? Saya pun masih memikirkan nama baiknya didepan orang tua saya. Kalau saya jawab "Ya dia sih cuma mau ngajak pergi dan gak mau jemput" Apa kata duniaaaaa? #Alay

Ya intinya sih saya cuma pengen berbagi aja sama yang membaca artikel ini, baik cewek ataupun cowok. Kalau jadi cowok jadilah cowok yang gentle. Kalau memang mendekati satu cewek ya fokuslah dengan yang satu itu, toh pertama jemput orang tua si cewek juga nggak akan nanya "kapan mau nikahi anak saya kan?". Berkelanlah dengan keluarganya sehingga kamu tahu bagaimana sebenarnya cewek yang sedang kamu dekati. Nah, kalau buat cewek, jangan gampangan.Percayalah, jangan jadi cewek yang gampangan. Lebih baik sendiri dari pada bersama dengan orang yang salah. Cewek itu bukan piala bergilir yang dengan mudah bisa dipindah tangankan. Hargai dirimu, karena semakin baik kualitasmu akan semakin baik pula pria yang akan mendampingi mu. Just be your self :)

0 komentar:

Posting Komentar