Masih dalam ranah trip to Jakarta buat urusan kerjaan, kebetulan ada 2 teacher yang berasal dari Palembang. Sebut saja si A dan si B. Syukurnya mereka adalah teman-teman yang asik diajakin ngobrol dan bercandaan. Kebetulan juga partner dari Malang (Vega) juga punya pacar orang Palembang. So, aku sendiri dong yang buta tentang Palembang haha.
Beberapa hari aku mengulik-ulik cerita tentang Palembang, tips buat para penulis nih perbanyaklah mendengar sehingga bisa dapat banyak inspirasi nulis. Sebenernya tulisan ini based to aku banyak denger cerita aja dari orang lain. Btw, karena aku bener-bener nggak tau tentang Palembang jadinya interested ketika mereka banyak cerita tentang Palembang. Selain pempek yang katanya endes gila ternyata Palembang punya sisi kehidupan yang lain and until now I can't believe it. And I hope someday I can go to Palembang haha.
Salah satu teacher Palembang, sebut saja Si A pernah bercerita kalau dia pernah menjadi seorang guru SD. Memang dia adalah lulusan Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Kalau ingatanku nggak salah dia guru kelas 3 SD. Dia bercerita tentang salah satu muridnya yang membawa bekal ke sekolah. Namanya juga anak-anak liat temennya makan pasti pengen dan ujungnya minta. Aku pernah jadi anak SD dan pernah juga minta jajan temen. Pas si temen minta, menurut cerita si A nih langsung ditusuk kepalanya pakai garpu.
"Hah? Serius? terus gurunya gimana?" Kaget dong aku yang nggak pernah menemui murid gila macem gitu
"Ya itu udah biasa" Si A mah santai-santai aja kalau bilang tusuk menusuk kepala adalah hal yang biasa.
Yasudah, akhirnya semakin kepo lah aku dengan cerita tentang Palembang. Kalau ada kesempatan tanya pasti aku tanya hal-hal yang menurutku menarik tentang Palembang. Dilanjutkan cerita tentang Palembang oleh si A. Katanya, kehidupan di Palembang jangankan selfie dipinggir jalan, main hape dipinggir jalan aja bisa kena begal -_-
Emang segitunya banget ya?
"kalau di Palembang, orang ilang tiba-tiba itu udah biasa" kata Si A
"lah terus keluarganya gimana?" heran dong aku nya
"Ya berarti di anak ini bermasalah, yaudah biasa aja"
"Nggak nangis-nangisan kayak di Jawa gitu?"
"Jarang sih ada yang kayak gitu"
OMGGG, ada ya daerah kayak gitu?
Honesly, yang bikin aku bener bener heran, ya masak ada gitu keluarga yang sama sekali nggak punya belas kasihan ke sesama anggota keluarga. Anjing aja kalau anaknya digangguin si induk pasti marah. Masak manusia ada yang setega itu sama keluarganya?
"Nih Palembang" kata si A sambil nujukkan video berantem dipinggir jalan dan orang-orang sekitarnya emang biasa aja melanjutkan aktifitasnya sendiri-sendiri.
Jadi, aku mikir dong. Emang di Palembang nggak ada agama ya?
Kepo dan tanyalah aku ke Si A.
"Sorry, mayoritas agama disana itu apa?"
"Islam, kristen juga ada" Jawab Si A
"Nah ini anehnya, kalau momen-momen ibadah, masjid rame, tapi ya gitu banyak begal, banyak pembunuhan"
"Lah? mereka beragama diajarin apa?"
"Nah itu aku juga nggak habis pikir"
OMGGG again, jadi gimana dong? Sebegitukan agama tidak berperan sama sekali? Haha
Tapi sih kalau dipikir-pikir, jangankan jauh-jauh ke Palembang, dimana-mana ada tempat ibadah dan dimana-mana masih ada korupsi, barusan aja sih emang di Malang Walikota dan Bupati nya sudah resmi jadi tersangka haha. Emang agama ngajarin apa? -_-
Mungkin Palembang yang sebenernya dan Palembang yang ada dipikiranku ini berbeda. So, aku sama sekali tidak menghakimi orang-orang Palembang haha. Aku masih yakin kalau ditengah-tengah kondisi buruk seperti yang diceritakan masih banyak orang baiknya. Kalaupun tidak menemukan orang baik, ya jadilah baik ^_^
NB : tulisan ini berdasarkan cerita, bukan pengalaman.
0 komentar:
Posting Komentar