Kamis, 11 Januari 2018

Kesabaran, Kebaikan dan Ketekunan

Akhirnya bisa menulis lagi ditengah-tengah kesibukan mengajar, kuliah dan lain-lain :)

Paket 3 in 1. Rasanya tidak dapat dipisahkan ya?
Orang sabar biasanya baik dan orang baik biasanya tekun.

2 bulan terakhir ini saya belajar dari sosok yang bisa dibilang luar biasa, sebut saja Mr. X
Saya belum lama mengenal dia, belum lama menjalin komunikasi intens dan belum lama dekat. Tapi selain orang-orang lain yang pernah menjadi bahan tulisan saya, saat ini giliran dia menjadi inspirasi saya dalam menulis, setelah bertahun-tahun saya menjadi juru ketik untuk diri saya sendiri hehe.

Kurang lebih 2 bulan lalu, ditempat kerja saya terjadi sebuah peristiwa yang tidak diharapkan. Memang bukan unit saya dan yang dirugikan pun bukan saya (rugi sih karena saya jadi kehilangan dia di tempat kerja). Sebuah peristiwa malam hari, ada tamu yang tidak diundang (baca : maling) berhasil meminjam sejumlah uang dan tidak mengembalikannya lagi hehe. Sedih itu pasti, termasuk saya yang berbeda unit dari Mr.X

Dari kejadian tersebut akhirnya pimpinan kami turun tangan dan memanggil orang-orang yang bersangkutan mengenai kejadian tersebut, termasuk si Mr.X. Karena berbeda unit, saya tidak tahu persis apa yang terjadi, berapa jumlah yang hilang, apa yang dibicarakan dan bagaimana peristiwa sebenarnya. Saya hanya tahu keputusan final dari pimpinan bahwa Mr.X dan beberapa orang yang bersangkutan harus mengakhiri pelayanan di tempat kami melayani bersama. Ini adalah berita yang sangat mendukakan banyak pihak, termasuk saya.

Berhari-hari kejadian tersebut terjadi, kesedihan masih ada dihati saya (kalau rekan yang lain saya tidak tahu apa yang mereka rasakan dan mereka pikirkan). Sampai suatu ketika saya memberanikan diri untuk mengungkapkan betapa saya sangat merasakan kehilangan. Kehilangan teman, rekan dan partner pelayanan. Meskipun Mr.X selalu memberikan dukungan dan semangat, toh kesedihan itu masih ada (mungkin sampai saat ini). But, life must go on.

Saya mulai menjalin komunikasi yang intens dan ingin tahu, kenapa harus Mr.X yang jadi korban harus diakhiri pelayanannya?

Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan dan jawaban dari Mr.X
"gpp, ini Tuhan ijinkan bla bla bla bla bla ...."
What???
Saya jadi berandai-andai, kalau saja saya yang ada diposisi Mr.X saya akan berbeda
"Itu keputusan sepihak, tidak mempedulikan kebenaran lagi dong, kalau memang Mr.X benar kenapa juga harus mendapatkan konsekuensi"
Ini adalah poin kesabaran yang saya bisa lihat dari sosok Mr.X
Bagaimana bisa? dia tetap tersenyum dan tabah sekali menghadapi apa yang terjadi dengan dia. Bahkan yang saya anggap ini tidak adil.

Kedua, saya masih bagian dari tim pelayanan. Toh dia masih mau berteman dengan saya. Rasanya tidak ada kesan dia menjauhi atau apapun lah, seperti yang dilakukan rekan sebelumnya hehe. Semua kontak dan sosmed saya di block, padahal saya masih mau berteman. Andai saya menjadi dia, saya tidak akan menjadi sebaik dia. That's I call Poin Kebaikan yang dia punya.

Terakhir poin ketekunan, yang saya benar-benar kagum. Dia masih setia dan tekun melayani Tuhan dengan jalan lain. Pelayan aktif di gereja. Mr. X sama sekali tidak terlihat kecewa dengan apa yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidupnya. Seperti yang sudah saya sampaikan diatas sebelumnya bahwa kesabaran, kebaikan dan ketekunan rasanya memang Sudah Tuhan Anugrahkan untuk Mr.X :)
Paket lengkap yang tidak semua orang punya, bahkan saya sendiri mungkin tidak punya salah satu dari ketiganya hehe ^_^

Apapun yang terjadi lah, saya banyaaak sekali belajar darinya.
Roma 8:28

0 komentar:

Posting Komentar