Selasa, 27 September 2016

Pembetukan Struktur Karang Taruna

Karang Taruna, Bukan organisasi pertama yang pernah saya ikuti. Sejak SMP dan Kuliah (SMA nya di skip karena tidak ikut organisasi apapun).
Bisa dibilang kalau masa kuliah adalah masa kejayaan saya hehe, ya karena saya punya kedudukan dan posisi organisasi tertinggi Universitas, kemudian pernah menjadi ketua Event terbesar penerimaan mahasiswa baru yang mendapatkan dana kurang lebih 300juta :)
Bukan karena hebatnya seorang Fika, tapi karena banyak yang mempercayakan tanggung jawab menjadi perwakilan mahasiswa dan event2 yang lain.

Tahun ketiga saya kuliah sudah melepaskan semua urusan organisasi karena "njangget". You know "njangget"? Njangget is felling when I fell so disappointed with someone who tell me "kamu gak kerjo opo-opo" hahaha. Intinya saya sangat teramat tersinggung dengan kata-kata salah satu anggota, yang nggak tau kerja keras saya tapi dengan se'enak udelnya bilang kalau saya ini nggak kerja apa-apa -_-

Saya melepas semua kegiatan kampus dan hanya fokus dengan study. Saya mengejar karir dan bisnis. Sampai satu titik saya bisa berkantor di bagian IT Universitas dan bisa mengembangkan bisnis di bidang konveksi. Artinya saya sudah tidak harus minta uang jajan kepada orang tua saya :)

Kemudian memang pada dasarnya saya suka dengan organisasi tetapi tidak mau bertahan dengan rasa sakit hati, jadilah saya mulai bergabung dengan karang taruna di desa saya. That's why i love to be a villagers :) I can meet many persons who always give her/him smile when meet each other, they can do something together without worry about "how many salary I will get from this job?" etc :)

Sudah hampir 2 tahun dan tahun kedua ini adalah tahun dimana struktur organisasi mulai dibentuk. Ada sekitar 30 pemuda-pemudi yang datang malam itu untuk berpartisipasi dalam pembentukan struktur organisasi. Ketua, wakil dan bendahara (I  occupy one of three position, you can guessing what my position, it's related with money, yap of course ....... )

Bukan masalah kedudukan yang akan didapatkan, tapi cenderung bagaimana ketua, wakil dan bendahara terpilih. Tidak membutuhkan birokrasi yang rumit. Cukup dengan beberapa lembar kertas yang dipotong-potong menjadi sekian bagian, dibagikan untuk menuliskan nama ketua yang dikehendaki. Sekitar 15 menit terpilihlah ketua dan wakil :)
Sesimple itu :)

Siapapun yang terpilih saya akan mendukung untuk kemajuan bersama, semoga saja dengan adanya pembentukan struktur ini kehidupan pemuda di desa saya semakin baik :)

You know that I really love to be a member of organization, whatever the genre of that organization. I want to increase my skills to communication with others people. I like to have a good relation with many people. Of course, I want to be a candle, so I can give light in the dark :)

Keep shining and be blessed :)

Rabu, 21 September 2016

Antara Karir dan Cinta

Memilih karir tinggi tapi jomblo lama atau mudah jodoh tapi cari kerja gak dapat-dapat?
Pilihan yang susah, pada dasarnya kita membutuhkan keduanya berjalan seimbang dan beringingan.

Untuk apa punya banyak uang tapi tidak pernah merasakan cinta atau dicintai?
Untuk apa kemana-mana ada yang mendampingi tapi untuk beli bensin saja kadang masih utang?

Saya bukan orang yang sudah bisa menjalani keduanya dengan baik. Ada salah satu diantara cinta dan karir yang saat ini sedang menjadi prioritas.

Karir.

Sebenarnya bukan hanya karir, saya juga sedang fokus ke bidang pendidikan sampai saya melewatkan masa menghargai waktu bersama seseorang yang sudah menjadi bagian lain dari hidup saya. Cinta. Bukan hanya kepada cowok saja ya, cinta kepada orang tua, sahabat teman dan tentu saja kamu "someone who I loved".

Saya sudah mempunyai pekerjaan tetap sebelum resmi lulus S1, saya sudah di gaji oleh Yayasan tempat saya kuliah di semester 5, sampai sekarang (kalau dihitung lebih dari 1 tahun). Saya pun punya bisnis pribadi (bukan warisan) dibidang konveksi yang sudah berkembang dengan baik. Bukan hanya dua sumber itu yang sudah menambah pundi-pundi tabungan saya, tetapi juga disela-sela waktu yang masih menjadi asisten dosen dan memberikan les tambahan kepada anak SD-SMA. Ditambah dengan kesibukan saya sendiri sebagai anak kuliah yang sudah duduk di semester 7, sudah waktunya memikirkan dan fokus pada Skripsi.

Untuk masalah percintaan, saya mengakui saya sama sekali nggak handal. Bahkan saya nggak ngerti bagaimana saya harus bersikap menjadi pacar yang baik atau mungkin saya masih asik dengan kesibukan dan dunia saya sendiri. Saya sudah nyaman duduk didepan laptop, menulis, coding dan melakukan hal online lainnya sambil mendengarkan musik yang genre nya nggak jelas hahaha.

Saya bingung ya kenapa saya sangat sensi kalau ada yang mendekati saya, bisa dibilang malah saya akan merasa risih kalau diperhatikan keterlaluan oleh lawan jenis. Baik ya baik tapi sewajarnya saja. Tidak perlu mengingatkan sudah makan apa belum karena kalau saya lapar pun saya akan makan sendiri karena saya sudah dewasa. Mengerti? Hahaha

Kemudian, beberapa hari lalu saya dapat teguran dari mama.
"Kamu jangan sibuk sendiri, kamu perlu kenal sama cowok" #tsaaaah

Kemudian mulailah mama membandingkan saya dengan tetangga-tetangga sebelah yang sudah pada menikah dan memang mereka seumuran saya haha.
Ya saya pikir "Menikah bukanlah sebuah perlombaan siapa cepat dia yang paling baik"
Menikah dan mendapatkan cinta sejati itu keputusan sekali yang akan berdampak seumur hidup. Saya memilih menjomblo dari pada saya harus sesegera mungkin menikah tapi tidak bahagia pada akhirnya.

Intinya saya tidak tahu, apakah keputusan saya untuk fokus di pendidikan dan karir adalah keputusan yang salah?

Tenang saja
Kamu "Someone who I loved" akan tetap ada di hati, pikiran ku tanpa aku harus mengungkapkan dan mempublikasikan melalui media masa :)

Selasa, 13 September 2016

Dua Versi Cowok

A : wanita B : pria

Versi 1
(Dua orang bersahabat yang sedang bercakap-cakap di malam hari yang sedang bingung dengan hatinya setelah dia pergi merantau ke Jogja dan bertemu dengan wanita yang baru. Versi pertama adalah saya yang berperan sebagai narasumber)

A : "Jadi kamu putus sama dia?"
B : "Iya, aku sudah mati rasa dengan dia"
A : "kenapa?"
B : "karena orang tua nya menilai aku tidak baik"
A : "kamu memtuskan dia hanya karena hal itu?"
B : "Iya, lagian aku sudah ada orang baru yang masuk dalam kehidupanku"
A :"Oh, jadi kamu sudah fix putus sama dia hanya karena orang tuanya yang salah kemudian kamu menyakiti dia dan sekarang kamu sudah sama yang lain"
B : "Iyaa"
A : "Bukannya kamu janji kalau kamu putus sama dia kamu nggak akan menikah dengan siapapun?"
B : "Ahh, aku males nepati yang itu. orang tua nya aja kayak gitu, gimana aku mau hal yang nggak pasti dari dia? Ya mending aku sama yang baru ini sajalah."


Versi 2
(Seorang pria yang sedang bekerja keras untuk masa depan dan memperjuangkan seorang wanita. Mereka adalah sahabat. Versi kedua narasumbernya bukan saya, tetapi seorang lain)

A : "Jadi dia memutuskan kamu lagi? alasan dia sekarang apa?"
B : "dia ingin hubungan yang mengalir, lagi pula orang tuanya masih terpaku dengan adat yang membuat gue susah masuk ke keluarga nya"
A : "artinya kamu di putuskan?"
B : "enggak, dia hanya ingin aku berjuang lebih keras untuk meyakinkan orang tuanya kalau dia akan bahagia bersamaku"
A : "kamu yakin dia nggak akan sama cowok lain?"
B : "aku nggak yakin, sekarang dia sudah sama cowok lain yang sangat dekat dengan keluarganya. tapi aku akan tetap berjuang. aku akan dekat dengan banyak wanita, tapi hanya akan ada satu yang aku perjuangkan."
A : "tanpa kepastian dari dia?"
B : "aku pernah punya janji ke dia, sebelum dia menikah sama cowok lain aku akan berjuang buat dia apapun yang terjadi. aku akan bertanggung jawab dengan komitmen yang aku buat sendiri. Jadi aku akan jaga hati sampai aku melihat dia naik pelaminan bersama cowok lain dan sudah memastikan kalau hidupnya sudah bahagia dan mapan dengan pilihannya. aku berharap cowok itu adalah aku"

***

Kedua versi itu based on true story.

Intinya ada dua orang cowok yang sama-sama muda, diperhadapkan dengan rintangan dan halangan yang kurang lebih sama. Mereka mengalami tantangan dan ujian kesetiaan yang kurang lebih sama bobotnya.

Yang membedakan hanyalah ketika cowok di versi 1 memilih untuk putus asa dengan komitmen yang dia ambil, berbeda dengan cowok 2 yang malah berusaha karena kesulitan yang sedang dia hadapi.

Kalau cerita-cerita drama tentu saja kan kita akan memilih jadi pemeran di versi kedua yang sangat manis dibandingkan dengan versi pertama. tapi logika manusia berkata, ya cowok di versi kedua cowok yang bego aja. Mau-maunya nungguin tanpa kepastian. Ngapain? Kayak nggak ada cewek lain aja ya.

Semuanya bersumber pada bagaimana seseorang kuat pada komitmen yang sudah dibuat. Siapa yang akan menyalahkan ketika orang itu melepas komitmennya?
Nggak ada. Ya semuanya akan baik-baik saja. Mungkin hanya akan ada yang galau beberapa minggu atau mungkin beberapa bulan kemudian kehidupan kembali seperti biasanya.

Untuk semua cowok yang membaca posting ini, kalian akan memilih menjadi cowok versi 1 atau cowok versi 2 itu tidak ada yang salah. yang membedakan hanyalah level dari nilai diri kalian masing-masing.

Ya, saya sendiri pun tidak tahu dari dua versi tersebut saya akan menjadi yang mana misalnya saya terlahir menjadi seorang cowok hahaha.
Dari hati yang paling dalam saya ingin sekali menjadi cowok versi 2.
Kenapa? Karena kesetiaan itu mahal. Setia tidak hanya berbicara masalah tidak ada orang lain dalam hubungan seorang cowok dengan seorang cewek, Atau gampang katanya, nggak ada yang selingkuh dari dua orang ini.

Setia juga berbicara masalah komitmen dan perkara yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Misalnya adalah setia pada janji dan komitmen yang sudah dibuat sendiri. Perkara yang sangat kecil. Siapa yang membuat, siapa yang mengingkari?
Atau
Siapa yang membuat, siapa yang menepati?
Sangat sederhana tapi sangan sulit untuk dilakukan.

Ada sebuah ayat yang mengatakan kalau setia itu mahal, artinya kalian tidak bisa menemukan sebuah kesetiaan pada orang yang murahan.

Ada sebuah kisah tentang saya sendiri. Mungkin sudah saya ceritakan di post-post saya sebelumnya. Silahkan dicari sendiri. Ini adalah dampak ketika seseorang di perlakukan sedemikian rupa oleh orang lain yang tidak setia.

Alkisah saya jatuh cinta kepada seorang cowok. Masa SMA yang dikatakan masa-masa yang mana cinta seakan segala-galanya. Banyak hal yang sudah saya lakukan untuk mempertahankan dia supaya dia tetap mencintai saya. Sampai pada satu titik semua yang saya lakukan hanyalah sia-sia dan berakhir dengan sebuah penghianatan dia ke saya. Sekali lagi karena saya jatuh cinta kepada orang yang tidak setia. Awalnya sangat manis, sampai saat ini saya masih mengingat salah satu janjinya "aku nggak akan pernah meninggalkan kamu". Ya namanya janji tetap saja janji meskipun itu di ucapkan anak SMA. Apalagi ketemu wanita macam saya yang ketika dijanjikan sesuatu nggak akan pernah nagih, hanya akan mengingat semua itu sampai mati. Bahkan sampai setelahnya mati, hahaha emang ada?

Sakit hati. Seakan saya ingin membalas semua perbuatan dia. Tapi Tuhan itu baik. Tuhan nggak akan pernah membiarkan anakNya terus ada dalam keadaan yang galau terus-terusan. Galau itu norak dan saya nggak norak.

Terus apa hubungannya cerita saya dengan kesetiaan?
Bukan masalah mengingkari komitmen kemudian kehidupan akan baik-baik saja. Tapi akan ada pihak lain (orang lain) yang juga merasakan dampak ketidak setiaanmu itu.
Pilihlah, mau jadi sosok cowok yang mana :)

So, make your choice boys :)

Jumat, 02 September 2016

Hal Memalukan

"Jadi kamu putus sama dia bro" tanya ku lewat pesan singkat sosial media
"iya bro, aku merasa menjadi beban dalam hubungan ini karena aku gak dapat restu dari orang tuanya"
sebut saja namanya adalah Mr.X

Pada dasarnya dia masih sayang, hanya karena dia yang tidak mendapatkan restu dari orang tua pacarnya saat itu timbulah perasaan kalau cinta adalah beban?
Cinta adalah beban? Wait! teori dari mana?
Kalau memang cinta cinta saja, sudah titik.

Kemudian saya mencoba menggali alasan kenapa dia bisa putus sih? Bukannya kepo, hanya saja dia adalah salah satu orang yang cukup dekat dengan saya. Secara alamiah naluri saya untuk peduli dengan dia muncul begitu saja.

Setelah mendengarkan alasan-alasan dari dia, ya oke lah saya terima alasannya. Tapi saya tidak setuju dengan apa yang dia lakukan. Marah sudah pasti dengan sikap dan keputusannya saat itu. Kenapa orang tua yang salah kemudian dia harus menghancurkan hati seorang wanita manis tak bercela sampai berkeping-keping?

Tidak lama dari pasca putus dengan pacarnya, dia posting sebuah foto disalah satu sosial medianya. Sontak saat itu juga menyulut amarah saya.

"Ini sungguh memalukan!"

Bagaimana bisa dia move on secepat itu? Baru berapa hari dia putus dengan pacarnya kemudian sudah memamerkan yang baru dengan caption yang sangat indah.

"Iya cepet move on, secepat orang tua nya (orang tua pacarnya) menilai aku"
So, apa bedanya kamu dengan orang tuanya. Seketika itu saya berpikiran "semurahan itu kah dia yang dekat dengan saya? semudahan itukah dia sebagai lelaki jatuh cinta atau minimal suka kepada lawan jenis?"

Karena saya sudah merasa sangat dekat (walaupun sekaran sudah tidak dekat lagi, karena ada yang sudah lebih dekat dari saya), perasaan malu itu tak tertolak.
Bagaimana bisa saya dulu membanggakan dia sebagai saudara yang hebat kepada wanita yang sekarang adalah mantannya dengan tindakan dia yang seperti sekarang?

Masalah selesai karena dia sudah menghapus foto wanita baru itu dari sosial medianya karena saya marah saat itu juga.

Berganti tanggal, hubungan kami tidak semakin baik. Bersikap dingin dan memutuskan untuk kembali datang ke kehidupannya seakan tanpa masalah dengan kabar berita bahwa dia sudah berpacaran dengan wanita baru itu. Belum genap sebulan putus dengan pacarnya? Sekarang dia sudah berpacaran dengan wanita baru itu?
Wow, menakjubkan.

Bro, sikap mu yang seperti itu bukan menunjukkan kalau kamu adalah lelaki yang hebat. Saya kecewa, sangat kecewa.

Bukan lelaki hebat kok yang bisa membuat wanita suka sama kamu.
Lelaki hebat ketika kamu setia dan berani memperjuangkan dia yang sudah kamu pilih dari awal apapun tantangan dan resikonya.

Badai, tsunami, topan, angin ribut, petir dan halilintar pun nggak akan menghalangi kamu kalau dasarnya memang cinta. That's why i like this statement, Mas Deded Said "Perasaan cinta hanya akan bertahan paling lama satu tahun, selanjutnya adalah komitmen, tanggung jawab dan kesetiaan. So jangan bermain-main dengan perasaan. Setiap hari kita harus belajar bagaimana untuk terus jatuh cinta. Seperti Tuhan yang setiap hari jatuh cinta dengan kita". Silahkan tanya kalau mau dipastikan :)

Kalau semalem kamu bilang "aku hilang rasa dan aku menjadi beban"
Ya memang dasarnya aja kamu nggak pegang komitmen dari awal :)

Apakabar dengan statement
"aku gak akan menikah kalau bukan dengan dia"
"aku mau fokus kuliah"
"aku ingin intim sama Tuhan dulu, aku mau peka sama dia"
Ngapain dulu diucapkan kalau semalem bilang males menepati salah satu dari itu?

Sekarang mau bilang
"aku nggak akan menikah sama yang lain kalau bukan sama wanita baru ini"
gitu?
Haha, sampah bro!

Yaelah bro, baru juga ada cewek model begitu sudah klepek-klepek duluan :)
Iya, cewek itu memang hebat.

Jadi sekarang kamu mau apa?
mau menghancurkan hati wanita yang sudah diberikan ucapan "aku suka sama kamu" dan dia juga sudah suka sama kamu?
Bro, jangan ungkapkan sesuatu yang berpotensi menyakiti perasaan kalau nggak bisa bertanggung jawab. Artinya jangan menambah kata-kata sampah yang lain.

Saran kongkrit sih, tegaskan kamu suka dia sebagai apa!
kalau memang teman ya bilang "aku suka sebagai teman".
kalau memang kamu mau dia yg jadi pasangan hidup kamu ya sudah tegas sebagai laki "aku mau menikah sama kamu" bawa dia ke orang tuamu, kenalkan, minta dia ke orang tuanya.

Memang nggak akan semulus aku ngetik pakai laptop ASUS ku ini. Tapi disitu semuanya akan jelas dan nyata. Nggak akan ada yang tersakiti dan nggak akan ada yang merasa di PHP. Perasaan cowok dan cewek berbeda. Jadi kamu pun harus menjaga perasaannya.

Hambatan itu pasti ada, aku jamin 99% nggak mudah.
hanya saja, kamu bisa memilih menyelesaikan hambatan itu atau kamu pergi cari hambatan-hambatan yang baru dan entah sampai kapan km selesai dengan hambatan-hambatan yang lain.

Yasudah bro, selamat bergalau ria dan bersenang-senang :)

God Bless you.