Rabu, 29 Juni 2016

When You Love Someone

Let me tell you what my feel. When I love someone. You should read this if you never falling in love. Especially if you a woman.

Falling in Love = Jatuh Cinta (iya nenek nenek pensiun juga udah tau kalau ini adalah tentang perasaan jatuh cinta)

Jujur, saya hanya pernah bertemu dengan dia (dia yang saya cinta) hanya sekali seumur hidup. Bahkan saya tidak sempat berkenalan, saya tidak sempat menanyakan apa pekerjaan dia, pendidikan, kesibukan dan lain sebagainya.
Intinya sama sekali saya tidak pernah mengenal dia. So, why I call this feeling "Falling in Love"?

Saat melihat dia, itu pun karena sebuah event kampus dan sangat tidak disengaja saya bisa melihat dia. Pandangan pertama itu tidak memberikan perasaan apapun, sampai pada satu titik ternyata ketika saya melihat dia untuk yang pertama kali dan satu-satunya kesempatan melihat dia, ada perasaan yang membuat saya kepikiran dia ditengah-tengah kesibukan saya. Bahkan secara tidak langsung dia menjadi penyemangat di kala saya sedang dalam keadaan bosan.

Sebelumnya saya (wanita) tidak percaya dengan istilah pada pandangan pertama. Yap, mana mungkin hanya bertemu satu kali kemudian langsung jatuh cinta. Logika saya saat itu. Tapi girls, Logika berbanding terbalik dengan perasaan jatuh cinta. Ketika logika saya berkata, ahhh mana mungkin saya jatuh cinta pada dia yang hanya saya lihat satu kali saja. Tapi perasaan berkata lain, semakin hari semakin penasaran lah saya.

Rasa penasaran itu membuat saya bertindak, tapi bukan bertindak yang aneh-aneh ya hahahaha.

Saya mulai mencari nama instagramnya, dan akhirnya memang saya bisa menemukan instagram milik dia. Saya stalking satu per satu fotonya.
Apa yang terjadi saat itu? Bisa nebak?
Yapppp, dia sudah punya pacar hahahahaha.

Entah kenapa ketika dia sudah punya pacar pun saya tetap penasaran, sampai saya mencari facebook, twitter, Line dan akhirnya saya bisa mendapatkan kontak BBM nya. Hahahahaha sakti yaa sebagai cewek. Dan percayalah saya tidak susah mendapatkan semua itu. Bahkan saya tidak bertanya pada rekannya atau rekan saya. Ada sajalah cara yang ditempuh untuk mendapatkannya :)

Percayalah guys, kalau seorang cewek ingin tahu tentang sesuatu kekuatan yang dimiliki jauh lebih besar dari seorang detektif handal sekalipun :)
(itu adalah saya)
Jadi cowok berhati-hatilah kalau ada seorang cewek yang sedang kepo tentang diri anda, Karena kekuatan ini benar-benar nyata :)

Semua kontak sosial media nya saya sudah dapatkan, bahkan nomor hape nya. Apa saya segera kontak dia?
Jawabannya enggak. Saya sama sekali nggak kontak dia setelah mendapatkan berjuta jalan untuk mendekati dia. Kenapa? Saya sadar saya cewek :)

Nggak cukup sampai disitu, saat ini pun saya sudah tahu siapa nama Papa nya, Mama nya, Cece nya, Suami cece nya dan keponakan-keponakannya, Bahkan nama pacarnya saat itu Wahahahaha.
Saya nggak tau harus menyebut kekuatan ini kekuatan apa, mungkin kekuatan cewek lagi kepo hahahaha.

Berapa lama perasaan ini bertahan?
SATU TAHUN!!!!

Dalam satu tahun itu pun ada moment ketika dia putus dengan pacarnya. Apakah saya senang. Hmm perasaan saya saat itu biasa saja. Saya hanya berpikir "Kok bisa mereka putus?" Padahal foto-foto nya mesra banget.
Kesempatan? Who knows?
Tapi saya tetap tidak mengontak dia.

Saya nggak tau apakah saya tergolong wanita yang aneh. Bayangkan saja saya bisa menyimpan perasaan pada orang yang nggak pernah saya kenal sebelumnya, saya ketemu hanya satu kali seumur hidup dan sampai pada titik menyimpan perasaan selama itu.
Bahkan itu pula yang membuat saya menutup hati untuk yang lain.

Pagi ini, saya membawa namanya dalam doa. Saya berdoa jika memang Tuhan tidak berkehendak saya bersama dengan dia, cepat atau lambat perasaan ini akan Tuhan gantikan dengan perasaan yang lain.
Saya tidak menyebutkan doa "Saya percaya dia akan jadi milik saya" NOOOO. That's Big No.
Saya hanya menyebutkan "Tuhan apapun yang terjadi saya percaya Jalan Tuhan adalah yang terbaik" :)

Kemudian saya mencoba apa yang di nasehatkan Tuhan dalam perasaan yang semacam ini. Kalian tahu apa yang terjadi, saya mencoba search "pasangan" "kekasih". Dua kata kunci itu iseng saya cari dikitab amsal. Hasilnya "Tidak Ditemukan". Yaa artinya Tuhan nggak ingin saya fokus kesini. Tuhan inginnya saya fokus ke dia saya :)

So, girls. Apapun yang terjadi dengan perasaan kalian saat ini. Saya cuma mau bilang "wajar".
Tapi tetap jangan kehilangan fokus :)
Fokus nya Tuhan dulu. Kalaupun Tuhan memberikan dia yang disyukuri. Kalau bukan dia pasti itu yang terbaik :)

Keep Shining and Be Blessed :)

Senin, 27 Juni 2016

Email yang Canggih

Gaptek dengan kecanggihan fasilitas kampus yang sudah disediakan.
Kali ini adalah fasilitas Email yang diberikan oleh Universitas karena saya masih tercatat sebagai mahasiswa aktif disini.

Pagi ini saya kembali duduk dimeja kantor (yang kontraknya udah mau habis hahaha), kebiasaan saya ketika membuka laptop dan menyambungkan ke internet langsung membuka email. Ya walaupun nggak akan ada email masuk yang terlalu penting karena musim liburan :)

Tiba-tiba muncul notifikasi "Tung Ting" di email saya. Notifikasi kali ini bukan inbox, bukan juga reminder yang biasa dikirimkan fakultas. Kali ini notifikasi tentang fitur baru dari email.

Karena kampus saya elit (hmm tepatnya dikatakan elit), email yang digunakan oleh seluruh warga kampus itu Office365. Awalnya saya hanya menggunakan Office365 hanya untuk berkirim pesan. Saya tidak pernah mengeksplor fitur-fitur lain yang ternyata sangat banyak.

Jadi selain bisa digunakan untuk berkirim email, Office365 yang diberikan oleh Universitas bisa melakukan banyak hal


1. OneDrive
OneDrive ini semacam GoogleDrive. Gunanya sudah bisa ditebak. Yap, menyimpan file secara online. Kalau istilah kerennya file yang biasanya kita simpan di harddisk kita sendiri, ternyata bisa di upload pada cloud (entah kenapa namanya cloud, mungkin krn para pakar menggambarkan tempat penyimpanan ini dengan simbol berbentuk awan). Jadi kita sudah tidak perlu bawa-bawa harddisk eksternal. Upload saja file nya di OneDrive, selama ada koneksi internet dan gadget kita tetap bisa mengakses file sewaktu-waktu kita butuh.

2. Office Online
Sudah nggak asing dengan Ms.Word, Ms.Excel, PowerPoint kan?
Yaap, Office365 ini menyediakan kita fitur untuk menggunakan Ms.Office secara online. Jadi misal kita males nginstall office di komputer kita, ya pakai yang oline saja hehehe.

3. Calendar
Yaa, kita bisa pakai reminder-reminder yang lain sih untuk membantu kita mengingat jadwal, tapi Office365 ini punya kalender sendiri yang cukup membantu kita buat bikin jadwal, at least mengingatkan kita aja sih kalau kita bikin jadwal disitu terus buka email.

4. NewsFeed
Saya nggak pernah pakai newsfeed, tapi sempet tahu kalau fitur ini kayak sosial medianya Office365. Jadi kita bisa nulis status kayak kita nulis status di facebook kita hehehe.
Ya saya rasa ini juga nggak terlalu penting sih :)

5. SharePoint
Saya nggak paham ini SharePoint apa'an, cuma saya sempet buka-buka sendikit ttg SharePoint, ini kayak fitur untuk share bersama-sama. Dari pada semakin salah, mending saya nggak bahas ini hahaha

6. Blog
Saya lupa nama fitur untuk bikin blog ini apa, tapi saya pernah ngutek2 ini Office365 ternyata kita bisa sih bikin blog pribadi via Office365 dan bisa diaskes. Ya kayak blog-blog pada umumnya :)

7. Delve
Delve itu kayak bikin subdomain kalau kita mau membuat website. Jadi nanti di delve ini kita bisa custom website pribadi, tapi domain utamanya saya nggak paham gimana setting domain utamanya (nanti coba di eksplor lagi)

8. Groups
Kalau butuh groups untuk berbagi file, pengumuman atau pemberitahuan bisa pakai fitur Groups. Yang nggak semua orang harus baca pemberitahuan itu dan kita sendiri nggak kelamaan ketik nama satu-satu seperti berkirim email. Bikin aja Groups yang isinya adalah orang-orang yang bersangkutan saja. Disitu nanti kita bisa berbagi file, pemberitahuan, note dan lain sebagainya.

9. Install Office Free
Ini sangat jarang ada yang tau. Biasanya kan kalau kita habis install ulang komputer kita, tentu kita butuh yang namanya Office. Kalau kita mau pakai Office yang asli, kita harus bayar sekian rupiah (yang mahal itu).Cuma disini ada fitur yang tinggal kita download aja, langsung terinstall dan sudah pasti itu adalah versi terbaru Office. Saya sudah pernah coba di komputer saya sendiri :)
Jadi kita nggak perlu pakai yang bajakan lagi hahaha. Nggak perlu susah-susah nge'crack' wkwkwkwk

10. Chatting
Udah semacam chatting pakai facebook atau YahooMessanger. Jadi inspirasi saya nulis posting ini itu karena pagi ini muncul notifikasi ada fitur chatting di Office365. Waauuuuw, kita juga bisa tahu siapa saja yang saat itu sedang online. Online dalam artian membuka email saat itu.

Mungkin masih banyak lagi fitur Office365 yang masih belum kesebut yaa hehehe.
Jadi fitur-fitur yang saya sebutkan tadi itu didalamnya masih akan ada fitur-fitur yang lain. Awesome sekali ini email ya.
Login satu kali dengan akun email yang dikasih udah bisa melakukan hal sebanyak itu hehehe :)
Hmmm keren-keren.

Minggu, 26 Juni 2016

Sebotol Kecap - Part 1

"Pa, pokoknya saya mau kuliah di ITB" kata Putra pagi itu
"Nak, kamu tau sendiri kan keadaan keuangan kita gimana?"

***

Pagi itu, Putra cowok berkacamata harus memendam keinginannya untuk masuk ke Perguruan Tinggi ternama di Indonesia. Tak salah lagi, semua karena masalah ekonomi keluarga.

Tetapi hati Putra tetap ingin melanjutkan kuliah, mencari ilmu entah bagaimana jalan yang harus ia tempuh.

"Kamu masih mau kuliah Put, ini aku ada formulir di kampus swasta yang baru itu, mau coba" kata Andre, mencoba memberikan formulir itu kepada Putra
"Ah kalau bayar ya percuma, orang tua ku nggak punya duit" dengan wajah pesimis Putra
"Coba dulu aja daftar tes beasiswa, barangkali kamu bisa dapet bro"
"Ya deh, aku coba ya"

Tiga lembar kertas yang dibungkus dengan map berwarna biru itu dibawanya pulang. Baris demi baris, kolom demi kolom dilengkapi oleh Putra, sampai pada akhirnya Putra mengerjakan tes beasiswa dikampus baru itu.

"Saya berharap dapat beasiswa full Ma, supaya Mama Papa nggak harus kerja keras bayarin biaya kuliah" Kata Putra kepada Mama nya
"Iya amin, Mama doakan yang terbaik untuk mu" Sahut wanita paruh baya dengan penuh kasih sayang

***

Masa penantian pun berakhir. Pengumuman itu pun datang.

Selamat Sdra. Putra Diterima Pada Jalur Beasiswa Reguler

"Ma, beasiswanya jalur reguler. Masih harus bayar 1juta per bulan, kita nggak sanggup" Putra mulai pesimis
"Kita coba berbicara ke Pimpinan ya nak" Ajak Mama

***

Pagi itu cuaca cerah, namun tidak untuk suasana hati Putra yang mendung.

Menanti pria berkumis dengan langkah yang berwibawa dan senyum khas yang selalu melekat dibibirnya

"Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?" Sapa Pria itu
"Pak, sebelumnya mengucapkan terimakasih karena sudah diterima dikampus ini dengan mendapatkan beasiswa reguler, tapi mohon maaf Pak saya masih tidak sanggup membayar sisa biaya kuliah" Kata Putra dengan sedikit harapan
"Oke saya pertimbangkan dulu, keputusan untuk mendapatkan full beasiswa bukan ditangan saya" Jawab pria itu dengan senyum
"Baik Pak, terimakasih banyak" senyum tipis mulai menghiasi bibir Putra

***

Sama halnya dengan penantian sebelumnya, hari-hari itu adalah hari-hari menegangkan untuk Putra dan Mama nya yang berharap bisa mendapatkan beasiswa full dikampus baru itu.

(kring.... kring... kring...)

"Halo selamat siang, ada yang bisa saya bantu?"
"Selamat siang ibu, kami dari pihak Universitas memberi informasi bahwa beasiswa Sdra Putra tidak lagi pada jalur reguler, tetapi beasiswa full"

Air mata membasahi pipi wanita paruh baya itu, tidak ada kata yang bisa diucapkan selain rasa syukur. Siang yang terik itu seakan berubah menjadi pagi yang sejuk.

"Loh ma, siapa yang meninggal? Mama kenapa nangis" Tanya Putra dengan cemas
"Meninggal? Nggak ada yang meninggal"
"Terus mama kenapa nangis?"
"Nak, kamu mendapatkan beasiswa full di kampus itu"

(suasana hening seketika, kesejukan menyelimuti keluarga kecil itu)

***

Dengan bangga Putra memasuki ruang Universitas yang elit itu.

Langkahnya seakan berbicara "Yaa, saya bisa menggapai impian saya di tempat ini". Senyum sumringah terus menghiasa wajah Putra.

***

"Putra, kalau kamu bisa kuliah ditempat itu, kamu harus bersyukur. Kita bukan dari keluarga yang kaya, bahkan untuk membeli sebotol kecap pun kadang kita nggak bisa" Nasehat Papa di suatu pagi.

***

(To Be Continue)





Selasa, 21 Juni 2016

Akhirnyaa, UJIAN PKL

Ujian PKL, biasa saja untuk dosen pembimbing atau dosen penguji. Atau siapapun yang nggak berkepentingan dengan Ujian PKL.
Tapi ujian PKL ini sangat berarti buat saya, karena saya tahu kalau ujian ini hanya akan terjadi seumur hidup sekali. Kecuali ujiannya ngulang ya berarti dua kali seumur hidup. Kalau ngulang lagi ya tiga kali seumur hidup. Gitu seterusnya.

Yang membuat sangat ujian PKL sangat berarti kali ini sih ada beberapa hal

1. Aplikasi yang Dibuat
Sebenernya program yang saya buat adalah program yang sangat biasa. Apalagi untuk mereka-mereka yang sudah bisa membuat banyak hal. Wihhhhh, program saya mah gak ada apa-apanya hehe.
Tapi hal ini sangat berkesan, buat saya sendiri. Jadi ceritanya saya baru saja lulus mata kuliah pemrograman web, dan harus membuat sistem berbasis website dengan kemampuan coding yang biasa-biasa aja, di kasus yang nyata.
Jadi ada 2 dosen yang selalu saya ingat ketika saya menyelesaikan aplikasi ini. Pertama dosen yang ngajari HTML, CSS dan Bootsrap. Kedua dosen yang ngajari PHP (bahasa pemrograman loh ya). Sebenernya, saat harapan saya adalah "let them see my first product". Ya caranya jadilah dosen penguji saya atau dosen pembimbing saya. Tapi harapan ini tidak tercapai :)
But, it's OK. karena yang terjadi bukanlah sebuah hal yang kebetulan.

Sebenernya bukan karena konsep "Dosen itu sudah digaji, ngapain perlu ingat jasanya yang udah ngajari kita, toh itu memang tugas nya".
Noooo, gaji mereka itu bukan acuan buat saya pribadi melupakan mereka sudah pernah ngajari apa. Sampai kapanpun, saya nggak akan pernah sanggup membayar ilmu yang mereka miliki. Gaji itu adalah sebuah penghargaan karena mereka meluangkan waktu dan memilih profesi sebagai pendidik :)

2. Bimbingan dengan Dosen (Dosen Pembimbing)
Yang namanya persiapan ujian PKL, ada yang namanya bimbingan dengan dosen. Ya saya nggak perlu menceritakan kembali tentang dosen ini, karena yang mengenal saya dengan baik sudah tau pasti siapa yang saya pilih untuk menjadi dosen pembimbing :)

Ketika saya memilih satu nama saja dalam pengajuan dosen pembimbing, banyak yg mencibir "Ya biasalah Fika pasti milih dosen itu"

Let me tell you about it, why I choose him :)

Yang pertama karena saya memang membutuhkan dosen yang berkarakter seperti dia. Saya butuh dosen yang ngepush saya, butuh dosen yang bisa diajak berkomunikasi dengan lancar, objektif dan memang bidang pengajarannya dibidang yang saya sedang kerjakan. Saya tipe mahasiswa yang sangat membutuhkan dukungan dan motivasi dari orang lain, ya satu-satunya dosen yg memotivasi saya yang beliau. saya juga butuh dosen yang bisa marah dan ngomong apa adanya, mengkomunikasikan kekurangan saya itu secara blak-blakán. Nah yang bisa ngomong apa adanya itu cuma dosen ini. Bukan karena saya masih mahasiswa, setiap kesalahan masih diampuni. No, saya malah butuh beliau yg negur saya banyak hal kalau memang salah. Ya, saya nilai dari beliau kalau lagi marah ya marah, tapi marahnya sangat bijaksana :)
Lagian bidang yang sedang saya kerjakan ini sistem dan berbasis website. Lah kan memang dosen ini yang bidangnya memang disitu.

Yang kedua bukan karena saya pilih kasih sama dosen lain. Kagak lah, ngapain saya pilih kasih. Lagian dosen juga gak butuh dikasihi mahasiswa kayak saya hahahaha. Saya mau lebih sayang dosen ini, terus gak sayang sama dosen yang itu, kagak ada pengaruhnya sama dosen2 itu. Jadi salah besar kalau ada yang menganggap pilih-pilih dosen.

Yang ketiga, kenapa mengajukan cuma satu nama dosen?
Saya nggak ingin menjadikan orang lain sebagai cadangan. Memang, saya bisa mengajukan 3 nama. Dengan prioritas pilihan 1, 2, 3.
Kalau gak dapet yg ke 1, ah yaudah yang ke 2, kalau gak dapet yang ke 1 atau 2, ah yaudah yang ke 3. Saya sih nggak mau dicadangkan, jadi saya juga nggak mau mencadangkan orang lain :) termasuk dosen.
Semua dosen itu sama, kalau saya pilih 1 ya bukan berarti yang lain saya nggak sukai. Cuma saya nggak ingin mereka menjadi cadangan saja :D

Ini juga jadi saran saya. Jangan pernah menjadikan orang lain itu cadangan karena harapan yang pertama nggak kesampaian. Kalaupun memang yang kita prioritaskan itu tidak mau, atau tidak memilih kita itu sudah diluar tugas dan sikap kita.

3. Revisi Laporan
Saya nggak ngerti kenapa, membuka laporan itu kayak orang cacingan (tiba-tiba ngantuk datang). Seakan-akan apa yang ingin saya tuliskan itu berat (padahal saya suka nulis). Alasannya simple, karena menulis ilmiah harus diatur ini itu. Mungkin karena saya juga belum terbiasa untuk menulis ilmiah, jadi cukup memberatkan dan membosankan.
Ditambah dengan format tabel, format gambar, format margin dan lain-lain.
Yang hasil dari kebosanan saya ini membuat nilai saya di segi laporan tidak bisa optimal :(

4. Menyiapkan Konsumsi
Nggak ngerti sejak kapan budaya ini terbentuk ya. Kalau ujian PKL, Ujian Proposal Tugas Akhir atau Ujian Hasil Tugas Akhir harus membawa konsumsi untuk dosen. Setahu saya, dosen itu nggak pernah minta dibawakan konsumsi hehehe. Ya mungkin karena "Wong Jowo", ada tepo sliro. Kalau nggak itu adalah salah satu bentuk penghormatan kepada dosen penguji saja :)

Kali ini saya ingin memberi kepada dosen. Iya sedang memupuk budaya memberi :)
jadi memang saya sudah sediakan beberapa kotak kue yang lain selain untuk dosen penguji, yang itu memang untuk dosen-dosen yang nggak terlibat dalam ujian saya. Kenapa? Ya nggak tau kenapa. Saya cuma pengen ngasih aja :D
Sekalian bentuk ucapan syukur karena sudah bisa lulus ujian PKL.

5. Menyiapkan Presentasi
Presentasi ini hukumnya wajib, jadi tidak ada alasan untuk tidak membuat presentasi hehehe.
Saya mendesain presentasinya dengan sangat simple, tidak banyak animasi-animasi. Yang saya tambahkan hanya animasi gif untuk menghindari dosen dan mahasiswa yang melihat bosan dengan presentasinya.

Dan trik yang saya pakai, benar-benar yang ada di presentasi saya adalah poin nya saja. Saya lebih banyak bercerita. Alasannya, kalau saya tuliskan di presentasi kemungkinan salah masih ada dan itu masih terbaca. Nah kalau saya bercerita, dosen itu pasti lupa dan ketumpuk dengan cerita-cerita saya yang lain. Ini trik untuk menghindari dosen yang mencoba mencari-cari kesalahan dalam menguji.

6. Hari H Ujian PKL
This is the day, I am ready for it :)
Saya sudah menyiapkan semua keperluan untuk ujian. Saya yakin, kalaupun ada yang kurang dari persiapan saya, semuanya sudah diperlengkapi oleh Tuhan :)
Menegangkan? Ya tentu saja.
Apalagi ketika ditanya banyak hal oleh dosen penguji hahahaha.
Kompre Tugas Akhir aja kalah dengan ujian PKL saya :D :p
Dan ini serius, kalau waktu yang sudah dijadwalkan adalah 1 jam untuk ujian PKL. mulai dari presentasi sampai tanya jawab. Cuma kali ini memakan waktu 2 jam, saya rasa lebih termasuk nunggu dosen yang memberikan penilaian.

Sampai saya ingat ketika salah satu dari dosen saya bilan
"Weh fika ujiannya 2 jam, dahsyaaat.."
Ya saya cuma ketawa aja, toh yang terjadi seperti itu hahahaha.


Saya bersyukur kalau sudah bisa menyelesaikan ujian PKL ini. Hasil dan nilai ya sudah lah itu urusan belakangan. Toh saya sudah melakukan semuanya sebaik mungkin dan mempersiapkan semuanya sebaik mungkin :)
I do the best and God do the rest :)

Hari ini saya sudah kembali bekerja, duduk dikantor saya untuk kembali berkarya disini 8 jam sehari karena sudah liburan. Menambah penghasilan sekalian nabung buat masa depan :)

[ada cerita lain yang tidak patut untuk saya ceritakan diruang publik semacam ini, cerita yang sangat seru berkaitan dengan ____________ hahahaha. Ya cukup jadi pembelajaran buat saya sendiri]

tebak-tebak tidak berhadiah :)
Yowislah, setiap orang punya kebijakan sendiri-sendiri :)

Arti Sebuah Nilai

Kalau dari beberapa referensi yang pernah saya baca, pengertian dari sebuah nilai adalah sesuatu yang dipertimbangkan berdasarkan keputusan benar atau salah dari segi pandangan pribadi. Pada intinya nilai itu bersifat sangat subjektif. Baik dan benar menurut pandangan kita belum tentu itu adalah benar menurut pandangan orang lain. Demikian juga sebaliknya.

Saya mahasiswa tapi saya tidak akan membahas tentang nilai saya dikampus. Pada post kali ini saya akan membahas pertimbangan saya untuk memberikan nilai kepada mahasiswa lain (study kasus asisten dosen hehehe)

Hari ini banyak pesan yang sengaja saya nggak respon dengan cepat karena saya punya kesibukan lain dan kesibukan itu adalah kesibukan yang hanya akan saya alami seumur hidup sekali.

Sebagian besar message yang masuk ke handphone saya itu berasal dari adek kelas saya yang kebetulan di semester ini mengambil mata kuliah yang saya ajar. Nama mata kuliahnya Praktikum Pemrograman.

Message nya bukan karena saya memberi nilai jelek, tapi karena memberi nilai bagus. Bahkan mereka nggak percaya dengan nilai yang didapatkan (hmm mahasiswa aneh).

Memang sebagian besar dari mereka mendapatkan nilai yang baik, grade bisa dibilang A.
Keputusan itu bukan semata-mata saya kasih nilai bagus gitu aja sih. Alasannya simple, mereka sudah bisa mencapai target yang saya harapkan :)

Selama saya belajar mengajar, saya mengajar tidak sedetail yang mereka kerjakan untuk tugas akhir :)
that's I called "mereka berhasil jadi manusia pembelajar".
Karena keterbatasan waktu pula, saya hanya sanggup memberikan dasarnya saja. Untuk mendalami materi saya rasa 9 kali pertemuan dalam satu semester sangat tidak cukup.

Lagi pula, menurut saya mereka sudah mengerjakan semuanya dengan sangat baik. Laporan cukup lengkap dalam menjelaskan program, program yang dibuat sangat baik, cara presentasi juga sudah menunjukkan kalau mereka sudah siap untuk presentasi hasil.

Apa alasan saya untuk memberikan nilai jelek kepada mereka?
Nggak ada, saya nggak ada alasan untuk memberikan nilai jelek kepada mereka.
Ya kalau memang hasilnya sudah baik, untuk apa saya memberikan penilaian yang buruk dengan mencari-cari kesalahan program yang sudah dibuat?

Emang kalau nilai mereka semakin jelek, honor saya sebagai asisten dosen semakin naik? kagak kan?

Lagi pula saya masih percaya dengan konsep "setiap orang pasti berubah"
Kalaupun saat ini mereka tidak tergolong mahasiswa yang sangat jago pemrograman, skill itu bisa dilatih dengan banyak latihan.
Sekarang kalau saya memberikan nilai C ke mereka karena alasan yang memang dibuat-buat dengan ekspetasi yang sangat tinggi, saya yakin suatu saat mereka bisa memiliki skill yang lebih baik setelah lulus dari mata kuliah ini. Tapi tetep aja kan nilai nya C.

Jika suatu saat mereka melamar ke sebuah perusahaan, dengan skill yang baik tapi karena transkrip bernilai C dan akhirnya kalah saingan dengan pelamar yang lain. Adil kah hal ini harus diterima oleh mereka?

Yaa, saya tipe orang yang nggak suka membuat jalan orang lain susah, ngapain? nggak ada untungnya.

Overall saya sudah cukup puas dengan program2 sederhana yang dipresentasikan kepada saya beberapa minggu lalu. Secara penilaian dari sudut pandang saya, itu sudah sangat baik :)
Baik sudah bisa melakukan hal itu, karena saya tidak pernah sampai mengajarkan hal itu :)

Entah jiwa yang sudah melekat suka ngajarin orang sampai bisa, jadi saya bisa mempunyai kepuasan sendiri melihat mereka-mereka yang sukses membuat program sederhana semacam itu (yang awalnya dari 0). Ya harapan saya semoga mereka masih bisa mengembangkan skill yang dimiliki :)

Selamat ya sudah bisa membuat hal yang sangat bagus.
Bagus menurut saya, setelah kurang lebih 4 bulan melakukan kegiatan belajar mengajar :)

Minggu, 19 Juni 2016

Keluarga dan Kekerabatan

Harta kekayaan yang ada di dunia bisa dicari dan bisa dibeli dengan uang. Kita bisa pergi kemanapun yang kita mau dengan uang, kita bisa membeli apapun yang kita inginkan dengan uang bahkan beberapa urusan bisa dimudahkan dengan membayar.

Ada satu hal yang tidak pernah kita beli dengan menggunakan uang. Family.

Yang namanya keluarga itu tidak sampai seterusnya tidak akan pernah bisa tergantikan bahkan dengan segudang atau mungkin segunung sekaligus. Nggak akan pernah.
Nggak akan pernah kita menemukan kasih sayang keluarga dari uang, dari barang-barang mewah yang kita miliki. Sebagai anak, tidak akan pernah menemukan kasih sayang orang tua yg rela susah payah demi mencukupi kebutuhan anaknya hanya dengan mengandalkan kekayaan. Sebagai orang tua pun juga tidak akan pernah merasakan sukacita yang dirasakan bersama dengan hadir nya anak dalam keluarga (saya masih belum berkeluarga, doakan saja supaya segera bisa berkeluarga hehe. paling tidak saya tahu menurut cerita mereka yang sudah berkeluarga).

Ada yang namanya keluarga karena hubungan darah, ada juga keluarga yang didasari hubungan orang lain yang sudah sangat baik. Bahkan kalau hubungan yang satu ini sudah terjalin, tingkat kedekatannya bisa ngalahin keluarga yang karena hubungan darah. Entah apa yang mengikat dalam hubungan keluarga yang satu ini. Yang ada hanya perasaan sedih ketika melihat dia sedih, bahagia ketika melihat dia bahagia.

Saya bisa berbagi perasaan itu karena saya merasakan terlebih dahulu perasaan itu. Hubungan keluarga yang tidak didasari karena adanya hubungan darah. Entah sejak kapan hubungan ini bisa terjalin, inti nya sampai skrg hubungan itu masih bisa terjalin dengan baik. Bahkan sedikit pun saya tidak pernah terpikir kalau saya bisa berhubungan sebaik ini dengan beliau.

Ya saya tahu tipe diri saya sendiri. Saya bisa dengan mudah berhubungan baik dan terlihat dekat dengan siapapun. Tapi untuk mendapatkan feel dengan seseorang itu hal yang sangat sulit.

Saya punya prinsip, tidak butuh teman atau sahabat yang banyak. Saya hanya membutuhkan satu rekan saja yang bisa menjadi saudara dalam kesukaran. Bahkan saya cenderung eksklusif. Saya suka berhubungan baik, tapi saya tidak mudah percaya dengan hubungan baik itu. That's me :)

Hampir 4 tahun saya kuliah di Universitas ini, yang huruf depan kampusnya M. hanya ada 1 orang saja yang ada diposisi ini. Hubungan keluarga yang sangat erat, yang lain? Baik-baik saja. hanya tidak seintens dengan yang 1 ini aja. Bukan berarti saya nggak pernah ada masalah atau nggak pernah di marahi. Tentu saja pernah. Cuma yg namanya keluarga berapa lama sih sanggup marah-marahan terus? :)

1 itu siapa? ya silahkan ditebak-tebak saja. someday, i will write about him (ini udah clue kalau dia adalah pria). I will show his picture (if i have his permission).

Jumat, 17 Juni 2016

Minggu UAS

Thanks God, It's Friday!
hal yang ada dibatin saya hari ini, ketika selesai presentasi dan satu2 nya presentasi program dengan hasil yang maksimal (paling tidak bagi saya yg coding, versi saya). satu-satunya program yg nggak ada bug nya :) satu-satunya aplikasi yang dosennya sampai bilang "wah hasilnya sangat akurat loh, perhitungannya presisi, cerdas sekali sistemnya" saya rasa saya mengerjakan itu dengan baik karena materi kecerdasan buatan dan coding itu passion saya (bukan jaringan sih passionnya), ya sudah jelas dibandingkan yg lain itu hasil yg paling bagus :)

Tapi itu masih setara S1, buat UAS doank. jadi masih belum ada apa-apanya. toh bukan diterapkan dikehidupan nyata.

Sebelum hari terakhir tentu saja ada hari-hari sebelumnya, mana mungkin bim salabim langsung hari terakhir hehe

Oke, saya mau cerita tentang hari-hari saya di minggu UAS.. UAS semester ini adalah UAS terberat selama saya kuliah.. beneran berat..

Hari 1
Hari pertama masih nggak ada masalah dengan UAS nya. Karena hari pertama nggak ada UAS dijadwal saya hehe. Tapi saya tetep ke kampus untuk mengerjakan project-project yang lain.
Ya nggak ada yang terlalu berkesan di hari pertama UAS. Cuma di hari pertama UAS mama bilang "nak semangat UAS nya, kuliahnya kan pilihanmu, walau susah dikerjakan sebaik mungkin ya, mama berdoa buat kamu"
itu saat sarapan :)

Hari 2
Hari kedua UAS hanya ada satu mata kuliah. Nama mata kuliahnya metodologi penelitian. Yang mengajar 2 dosen keren, yang semua nya sangat saya kagumi :)
apalagi dosen perempuan saya satu-satu nya. Sangat kritis, bijaksana, sabar tapi juga tegas untuk hal-hal tertentu.
UAS metodologi penelitian bentuknya presentasi tentang ide tugas akhir (skripsi). Jadi kami (mahasiswa) ditugaskan untuk mencari satu topik yang mempunyai potensi untuk dijadikan tugas akhir. Yaa ini bukan tugas yg susah, asalkan punya ide dan cukup kreatif aja menemukan masalah yg dihubung-hubungkan dengan aplikasi yg bisa dibangun hehehe :D
Ini tugas yg bukan beban, karena saya sudah mengerjakan sebulan sebelum UAS, termasuk mempersiapkan materi presentasi.
Kebetulan saat itu saya pakai rok, bukan krn mau presentasi saya pakai rok. cuma krn saya hari itu juga bertemu dengan partner kerja yg butuh saya berpenampilan sangat rapi :)
Hari kedua UAS berjalan dengan lancar, dan prepare untuk  hari ketiga UAS :D

Hari 3
Satu-satu nya hari yg harus mempresentasikan 2 project sekaligus.
Pagi jam 8, UAS Pengolahan Citra Digital. Materinya tentang mengenali objek. kebetulan saat itu kelompok saya mengenali aksara jawa.
Jadi kendala nya itu pada syntax coding hehe.. Ya saya tau yg dimaksud, gambar itu harus dibeginikan, dibegitukan, di crop, di grid di apalah-apalah itu. Ngerti maksudnya, tapi syntax nya apa? Selama kuliah isinya teori (jarang praktik, atau mungkin memang seharusnya di praktikan sendiri diluar jam kuliah).

Mengambil objeknya berhasil sih, sampai pada titik divide area image (pokoknya itu deh), dengan waktu yg hampir sebulan untuk mendapatkan hasil yg seperti itu :p
ambil syntax sana sini, di coba, ganti-ganti angkanya, di pas pas kan. pokok bisa.
Sukses? NGGAK hehehehe.
Harapan saya itu bisa dilanjutkan disemester depan dimata kuliah lanjutan, jadi ilmunya nggak setengah-setengah. (Cuma entah kenapa dosen nya udah pesimis duluan, tapi tenang dia bukan dosen satu-satunya, banyak jalan menuju roma)

Jam 15.30, UAS Pemrograman Client-Server. Ini satu-satu nya mata kuliah yg saya nggak ngerti hehehe. Jadi saya bisa bilang jujur, saya nggak terlalu banyak ikut andil disini. Tugas saya cuma mengatur tampilan programnya saja. Urusan program serahkan pada yg lebih ahli :D
Ya, jadi UAS nya lancar-lancar aja. Toh yg coding bukan saya wkwkwkwk

Hari 4
Hari UAS yang sangat-sangat mengecewakan buat saya.
UAS Soft-Computing, sebenernya program yg harus dibuat nggak susah-susah amat. Hanya saja, kelompok saya terlalu menggampangkan karena merasa itu sangat mudah dibuat.
Saya start coding jam 8 malam, dan program itu harus dipresentasikan besoknya jam 10 pagi hehehe. (kalau teman-teman saya bilang, Fika Ndewoooo). Saya punya andil besar di coding nya, bisa dibilang 85% dari keseluruhan program dan sisanya sebenernya bagian yg lain. Cuma entah kenapa bagian itu tidak diselesaikan dengan baik hehe. Ya mungkin sibuk dengan UAS yg lain :)
saya nggak masalah, toh saya bisa menjelaskan logika yg digunakan dan menjelaskan code dengan cukup baik :) Program yg jadi 85% itu paling tidak sudah bisa berjalan dengan baik :)

Kesalahan saya yang lain, saya tidak mengajarkan codingan yang mendadak itu dengan baik ke teman saya. Ya saya nggak jago-jago amat di urusan coding-codingan begitu. Cuma bisa dan sanggup menyelesaikan itu. Ya akhirnya teman saya yang lain tidak bisa menjelaskan dengan baik :( #Sorry

Hari 5
UAS Hari terakhir hehehe
Saya cuma punya satu UAS aja, nama UAS nya teknik optimasi
Saya sangat suka mata kuliah ini. Mungkin juga pengaruh dosen nya yang mengajar hehehe
Dosen yang sangat saya kagumi, dan disini passion saya. Kecerdasan buatan yang berhubungan dengan hitung-hitungan :D
Program paling baik diantara program-program yang lain :)


Overall, semester ini saya sudah menyelesaikan semua UAS.
Sudah maksimal yang saya bisa :)

Tinggal satu step lagi "Seminar Ujian PKL"

Mungkin beberapa hari lagi saya akan bercerita tentang apa yg terjadi di seminar saya :D

Oh iya, satu lagi. Saya masih akan tetap berusaha sampai mata kuliah yg saya inginkan dibuka disemester depan, sampai batas KRS an berakhir hehehe. Banyak Jalan menuju roma :)

"Karena Tuhan lah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang Pengetahuan dan Kepandaian"



Kamis, 16 Juni 2016

dia jodoh? hmm mungkin

Saya belum menyelesaikan tugas UAS saya dan saya menyempatkan untuk menuliskan untaian kata yang nggak tertahankan :)
Hehehe lebay.. iyaa..

iyaa.. saya memang lebay dan alay..
better, dari pada munafik #ups..

Entah kenapa malam ini banyak sekali kejadian yang membuat saya senang dan bahagia..

Malam ini, saya chatting dengan salah satu teman saya
(cowok, baik, ganteng, seumuran, pinter, photographer, tapi bukan pacar saya)..
teman.. real teman..
kalau ditingkat pertemanan dia sudah pada level 4 dengan skala 1-5 ditingkat pertemanan.. :D

Sebenernya sebelum senang ada kesusahan yang terjadi.. (ingat konsep pelangi sehabis hujan)..
Saya itu sedih karena nggak ada satu pun hasil UAS saya yang maksimal.. mengerjakan sudah sangat maksimal, cuma entah kenapa hasilnya sama sekali nggak maksimal.. bahkan jauh dari bayangan saya di awal yang menginginkan target tertentu..

Bikin nangis.. iyaaa.. target yg tidak tercapai atau bahkan target yg sangat jauh dari harapan itu bikin nangis..

Kemudian, karena teman saya tadi itu teman curhat yg cukup asik.. dan cukup di percaya mama papa untuk nemenin saya keluar malam.. saya punya ide untuk mengajak dia keluar (entah kemanapun itu, yg penting saya bisa curhat sama dia)..

Ide itu saya batalkan karena saya inget kalau besok saya masih ada uas dan harus menyelesaikan tugas uas..

bberapa menit ngadep laptop ada notifikasi di HP "Lineeee"... dan itu dari dia..

Cieeeeee... Cieeeeeee...
(sebenernya biasa aja, toh dia udah punya pacar, saking dia nyaman berteman aja.. jd udah biasa ngajak chatting)

Terusss.. saya bilang kalau td sempat kepikiran ngajak mau keluar tapi gak jadi..
detil chat nya ini..

(sudah dapat ijin dari yg punya chat, boleh dipublikasikan asal nggak menyebutkan dia siapa aja hehehe)

Abaikan saja kalau dia memanggil cewek yg manis kayak saya ini "bro".. ya memang sudah biasa seperti itu.. mana mungkin cewek teknik kayak saya bisa dipanggil sist, bawaannya tomboy begini.. bakalan pakai rok hanya pada kasus bertemu dengan org penting.. (penting itu mau ngorder kaos, kemeja atau baju wkwkwkwkwk).. so, harus diyakinkan dengan penampilan yg baik :D (abaikan)

entah kenapa, pada saat yg sama dia bisa kepikiran untuk hal yg sama.. kalau saya lanjutkan Screen Capture nya, dia nggak punya tujuan kenapa ngajak saya keluar.. ya cuma krn pengen aja..

Waaaaa... jangan-jangan diaaa...
ahhh sudahlah..
codingan mu menunggu fik..

yawis biarkan aja.. toh nggak jadi keluar.. hehehe