Jumat, 24 Agustus 2018

Demam Asians Games 2018


Yang membuat saya menambah angka following di instagram saya dan membuat saya duduk manis di depan TV dengan kopi sachet'an dan kentang goreng adalah Asians Games 2018. Pesta Olah Raga Se-Asia. Salah satu cabang olah raga yang saya favoritkan adalah bulu tangkis, selain saya sendiri juga memang main bulu tangkis, olah raga itu yang sering ditampilkan di media televisi.

Atlit-atlit yang mewakili Indonesia cukup membuat saya terpesona. Salah satunya Jonatan Christie. Kalau dilihat dari segi bermainnya masih lebih bagus Anthony Sinisuka Ginting, dari peringkat dunia pun Anthony masih lebih unggul. Tapi, Jonatan Christie menjadi idola saya karena perawakan yang sangat altlethis dan tampang yang ganteng sekali (ganteng relative, tapi buat saya dia ganteng).

Untuk yang pertama kalinya juga saya trenyuh sampai nangis liat pertandingan sepak bola. Saat itu yang bermain adalah Anthony Sinisuka Ginting dalam pertandingan regu menghadapi pemain dari China. Diset pertama unggul, kalah diset kedua sampai akhirnya mengalami cidera diset ketiga. Sampai perolehan Score 20-21 yang seharusnya masih ada Game Point, Anthony tidak bisa melanjutkan permainannya karena cidera yang didapatkan diset ketiga. Score yang sangat tipis. Benar-benar Indonesia, sampai titik darah penghabisan dan menahan rasa sakit dikaki karena kram Ginting masih melanjutkan permainan hingga akhir. Saat itu Juri tidak memberikan kesempatan perawatan medical dengan pertimbangan time limit. Ginting menarik banyak perhatian masyarakat Indonesia dengan perjuangannya membela Indonesia dicabang badminton.

Ketika menjalani perawatan medis, presiden Indonesia Joko Widodo turut menjenguk Ginting di ruang perawatan, beberapa wartawan mengabadikan moment sang presiden melihat kondisi kesehatan Ginting. Gagal menambahkan point untuk Indonesia pada badminton beregu, tapi Ginting berhasil mengambil hati masyarakat Indonesia.

Beda dengan Jonatan Christie yang saat ini saya idolakan. Dia harus mengakui keunggulan lawannya ketika menghadapi pemain china. Score yang diperoleh Jojo juga sangat tipis meskipun harus mengalami kekalahan.

Diteam ganda ada the minions (Kevin dan Marcus), menghadapi atlit dengan perawakan badan yang jauh lebih tinggi dari mereka bukanlah hal yang mudah. Mereka adalah satu-satunya penyumbang poin dalam pertandingan beregu putra. Diakhir pertandingan, gaya tengil yang menjadi ciri khas Kevin kembali menarik perhatian warga masyarakat. Gaya "mendengarkan" seolah mengejek pemain lawan yang digadang-gadang menyulut emosi lawan.

"saya tidak memancing emosi lawan, dari tadi teriak-teriak ke arah saya, maksudnya apa coba?" kurang lebih begitu yang disampaikan Kevin pada wartawan.

Yang pasti permainan team beregu putra yang mewakili Indonesia cukup panas.

Yasudah, saya melanjutkan menikmati kopi sachet'an saya aja.

0 komentar:

Posting Komentar