Mungkin sudah tidak sekali dua kali saya berkeluh kesah tentang mereka. Tidak hanya sekali dua kali saya menangis dan saya tidak bisa menjelaskan apa yang saya rasakan saat ini. kecewa, ya tentu saja. Bagaimana bisa seorang yang sangat saya percaya bisa menceritakan segala sesuatu tentang saya, ya meskipun itu kepada teman terdekatnya sekalipun.
Pertama-tama sebelum melanjutkan tulisan ini, saya meminta maaf jika selama ini saya bersalah. Banyak tutur kata dan perilaku yang tidak berkenan bagi kamu. Ditengah-tengah kesibukan yang sedang kamu jalani mungkin saya adalah pengganggu yang seharusnya tidak menghubungi kamu sama sekali. Bahkan ketika kamu sedang bersama dengan teman-temanmu, seharusnya aku tahu bahwa kamu butuh waktu bersama dengan teman-temanmu itu.
Saya mengenal mereka dengan baik pada awalnya. Kalau tidak disengaja itu tidak mungkin karena apapun yang terjadi dikehidupan kita tidak ada yang kebetulan. Semua sudah digariskan dan saya harus mengenal dengan mereka.
Aku bersalah karena aku selalu mempermasalahkan hal-hal remeh. Saya marah ketika apapun yang saya posting disosial media saya selalu mereka lihat, dan yang lebih parah posting disosmed saya mereka bagikan kembali ke teman lain yang saya tidak mengenalnya. Kalau memang bagimu itu bukanlah sebuah masalah, tak apa, mungkin aku yang terlalu membesar-besarkan masalah itu.
Mengenai meretas akun sosial media mereka?
Saya sama sekali tidak pernah membajak apapun dari mereka, line, handphone, instagram dll. Ya saya memang mengatakan semua itu kepadamu, itu hanyalah sebuah pancingan bagi mereka. Mengapa mereka langsung panik ketika aku mengatakan semua itu?
Terus kok saya tahu kalau merk hapenya Asus?
Beberapa kali temanmu mengupload screencapture percakapan yang kalian lakukan, saya melihat dan bisa menebak apa merk handphone nya dari interface handphone nya.
Biar saya jelaskan sedikit, setiap merk smartphone mempunyai user interface. Coba lihat pada bagian icon jam, batre, sinyal dan wifi. Satu device dengan device yang lain itu berbeda, apalagi sebelumnya smartphone ku adalah asus, jadi sekali lihat saya bisa menebak bahwa smartphone nya adalah asus :)
Se simple itu.
Saya tahu etika dan saya tidak akan melakukan tindakan serendah itu. Sampai sekarang yang saya pikirkan mengapa mereka harus panik ketika saya berkata "saya tahu kok apapun yang mereka bicarakan". Coba pikirkan, mereka akan tenang kok kalau mereka memang tidak melakukan apapun, mereka tidak perlu panik.
Tentang bakso bakar :)
Saya tidak masalah jika nama saya disebutkan dalam sosmed mereka, harusnya tulisannya jangan dikecilkan supaya saya semakin famous :)
Ya saya aja kali yang melebih-lebihkan.
Coba dinalar, menurut ceritamu, temanmu ingin ikut ke bakso bakar tapi tidak diijinkan. kemudian temanmu berkata
"kalau nggak mau tak temenin minta temenin mbak fika, biar nggak keliatan jones, lagian kan kalian jarang meet up"
Anggap saja saya percaya dengan cerita mu bahwa temanmu benar mengatakan itu.
Kemudian dalam story nya juga dikatakan
"semoga ke bakso bakarnya beneran sendiri"
Terus saya berpikir?
Jadi sebenernya temanmu berharap kamu ke bakso bakarnya ditemenin mbak fika atau beneran sendiri (tanpa mbak fika)?
Mana yang menjadi isi hatinya saat itu? sudahkah kamu berpikir sejauh itu?
Tentang mengusik kehidupan orang lain :)
Pagi hari saya memutuskan untuk memblokir semua akun sosmed mereka. Lucu buatku ketika mereka berkata bahwa tidak mengusik kehidupanku tetapi mereka langsung tahu kalau sosmednya diblokir. Pikirkan, apakah mereka masih mencariku? Kangen atau bagaimana? hehehe
Apa karena kehilangan satu follower kemudian mereka mencari siapa yang mengunfollow mereka? Apakah mereka senganggur itu? hehehe
Loh ya, saya ini nggak bajak, tapi kok masih bisa tahu ya mereka update apa saja?
Sangat mudah, cari saja key word di google "how to see instagram story without path". Pasti akan menemukan banyak jawaban bagaimana kamu bisa melihat story orang lain meski kamu tidak memfollow ataupun memblokirnya.
Oh satu lagi, saya tersinggung dengan posting semacam ini.
Saya yang memberikan nama special "panda", kenapa panda? kalau kamu bertanya saya akan jelaskan makna dibalik panda :)
Saya yang memberikan nama panda mengapa mereka yang berkomentar?
Oh iya? ngomong-ngomong mereka tahu dari mana tentang panda?
apakah kamu ceritakan semua tentang kita kepada mereka? tentang bagaimana awal kita kenal, kemana saja kita pernah pergi, apa saja yang pernah kita lakukan bersama, bagaimana kita bersama merintis karang taruna, bagaimana kita menghadapi orang-orang yang ingin merebut kedudukanmu sebagai ketua, bagaimana kita saling menutupi kesulitan satu sama lain, bagaimana awal kita bermasalah, bagaimana kamu menemani aku ujian TA.
sudahkah kamu ceritakan itu semua kepada teman-temanmu? Oh mungkin aku salah ketika aku harus bercerita banyak hal kepadamu :)
Kepercayaan saya kembali dikhianati ketika saya menemukan orang yang saya rasa tepat :) tetapi perasaan saya salah.
Mengenai aku mengundurkan diri dari kepengurusan?
Bisa saja saat itu memang aku salah mengambil keputusan, saya berbicara salah kepada orang yang salah. Kenapa kamu tidak pernah menanyakan kenapa aku melakukan hal itu?
Kenapa harus orang lain yang mengajakku untuk kembali?
Aku tidak sejahat itu akan membiarkan kamu dengan tanggung jawabmu sebagai seorang pemimpin, harapanku saat itu kamulah yang mengajakku untuk kembali :(
Oh ternyata bukan kamu.
Aku hanya memancing kamu, masihkan kamu peduli? Ah ternyata kamu sama sekali tidak peduli. Bahkan saat itu aku berpikir, hatimu terbuat dari apa? Sampai seperti itukan kamu memperlakukan aku?
Setelah saya kembali dengan niat bahwa aku tidak akan meninggalkan kamu dengan tanggung jawabmu sendiri, sama sekali tidak ada apresiasi dari mu. Oh poor me :(
Saya tidak tahu bagaimana Tuhan menciptakan hati dan perasaanmu. Atau mungkin kata Tuhan sudah tidak lagi menggetarkan hatimu.
Doa saya, semoga tulisan ini bisa membukakan pikiran dan hatimu.
Kalau kamu tanya, apakah aku cemburu? ya saya cemburu dengan masa lalu dimana kita masih baik-baik saja :)