Kamis, 17 Maret 2016

Persiapan Akreditasi

Baru tahun ini secara langsung saya terlibat akreditasi di Universitas saya. Ribet dengan berbagai berkas yang harus disiapkan dan ditunjukkan kepada asesor (asesor adalah mereka yang akan memberikan penilaian kepada program studi disalah satu universitas). Belum lagi ada 3 program studi yang akan menjalani proses akreditasi dalam jangka waktu yang berdekatan. Kalau dibilang keberatan ya enggak juga, karena salah satu kontribusi saya kepada universitas dan "kerjaan" saya buat menyiapkan berkas akreditasi hehehehe.

Saya melihat dosen-dosen di Universitas saya kalangkabut dengan adanya akreditasi. Sampai yang fatal adalah beberapa mata kuliah harus ditiadakan karena proses akreditasi. Ya mahasiswa sih seneng-seneng aja karena kelasnya ditiadakan hehehehe.

Satu hal yang saya cermati dari proses akreditasi ini. Ya entah lah di luar benar dan salah, akreditasi ini merupakan kebijakan yang sudah lama diterapkan. Jadi saya yakin sudah dipertimbangkan matang-matang. Kenapa proses akreditasi hanya berlangsung dengan waktu yang sangat singkat? Hanya sekitar dua hari saja (ini yang terjadi di program studi saya). Artinya kegiatan belajar mengajar, lebih khususnya kualitas program studi di universitas hanya akan ditentukan dalam waktu dua hari saja. Apakah itu fair? ya entah lah. Mungkin anggapan saya kalau hal ini kurang fair juga salah, kalau salah silahkan tinggalkan komentar aja :)
Menurut saya, dalam waktu dua hari bukanlah penilaian yang akurat untuk menjudge sebuah program studi berkualitas atau tidak. Apalagi yang menilai bukanlah orang yang benar-benar mengenal bagaimana program studi tersebut secara baik. Kalau kepakaran saya tidak meragukan, karena yang ditunjuk sebagai asesor pasti mereka yang mempunyai kepakaran lebih.
Kenapa tidak dilakukan proses penilaian selama satu semester?
Dimulai dari mahasiswa melakukan proses KRS Online, validasi kepada dosen, proses perkuliahan yang sebenarnya, kualitas dosen dalam mengajar, kualitas staff yang melayani mahasiswa, kurikulum, ekstrakurikuler, fasilitas dan lain sebagainya.
Menurut saya akan lebih valid lagi hasilnya kalau penialaian dilakukan selama satu semester (selama asesor bersedia dan mendapatkan upah yang sesuai dengan kinerjanya)
Kalau asesor menilai dalam jangka waktu yang cukup lama, paling tidak untuk memberikan penilaian mengenai kualitas progra studi kan akan lebih baik lagi walaupun tidak akan ada penilaian yang sempurna.
Ya kalau dua hari mah memang yang ditunjukkan dan yang disediakan pasti yang baik-baik saja kan? :)
dan itu bukan menunjukkan hasil yang sebenarnya tentang kualitas program studi.

Ahhh apapun penilaian yang akan diberikan oleh asesor nantinya, paling tidak saya sudah memberikan kontribusi kepada program studi dan universitas. Nggak hanya bisa "nggedabrus" doank dibalakang hehehehe.

Hal yang lebih penting lagi sih sebenarnya, setelah akreditasi dan (jika) nilai akreditasinya naik, kualitas program studi juga ikut naik. Baik dari mahasiswa, dosen, kurikulum, cara mahasiswa belajar, cara dosen mengajar, fasilitas dan lain-lain. Ya semoga akan ada perubahan yang lebih baik lagi setelah akreditasi selesai. Supaya  mahasiswa yang terlibat (kayak saya) nggak sia-sia kontribusinya :) terlebih akan ada perubahan.

So, intinya jangan setelah akreditasi terus buyar hehehehe :)

ehhh hujannya udah reda. Ayok pulang :)

NB : kalau ada kata-kata atau kalimat yang salah dalam tatanan bahasa harap maklum ya, nulis nya dalam keadaan lelah habis seharian kerja dan kuliah. Sambil nunggu hujan reda dari pada nganggur hehehehe. Nanti kalau sempat di edit lagi lah postnya :)

0 komentar:

Posting Komentar