Selasa, 21 Januari 2020

that's not my fault or my fault?

kadang kita memang tidak pernah tau, ketika seseorang tertawa didepan kita nyatanya dia sedang menyimpan sesuatu yang besar juga tentang kita. entah itu sebuah kesalahan kita yang tanpa kita sadari atau mungkin juga hal lainnya.

ada sebuah perasaan sedih dan cukup kecewa ketika seseorang yang telah kita percayai begitu lama, tertawa dan seakan tidak pernah terjadi apapun nyatanya menyimpan berjuta misteri. menyimpan semua kesalahanku tanpa dia mau memberitahukannya.

sampai suatu ketika dia menjauh, dia berubah, bukan dia yang aku kenal dulu. jika dia mengatakan apa yang menjadi kesalahanku sejak awal, mungkin masalahnya tidak akan serumit ini. hanya karena orang masa laluku yang kembali mengganggu kehidupanku, dia bisa bersikap seperti ini kepadaku?

jujur, aku sangat kecewa ketika dia tidak memberitahu apa yang menjadi salahku dari awal, dia tidak mengoreksi aku, dia membiarkan masalah menjadi besar kemudian dia mendiamkan aku seperti sekarang ini?

it's our end?

Rabu, 15 Januari 2020

Jealous

Tulisan pertama saya di blog ditahun 2020. Jealous.
Pembuka tulisan di blog setelah saya lama sekali tidak menulis disini, bahkan saya tidak sempat menulis kembali karena kesibukan pekerjaan dan kegiatan yang lain. Hanya saja, saya akan tetap menulis.

Pertengahan tahun lalu, sebuah hal terjadi dalam kehidupan saya. Saya bertemu seorang kawan lama yang saat ini bisa dibilang menjadi seseorang yang special buat saya. Seseorang yang kita pikirkan ketika membuka mata dan terakhir kali kita pikirkan sebelum menutup mata dimalam hari nyatanya memang menjadi seseorang yang rawan membuat kita menjadi down.

Kembali ke judul tulisan saya, dalam bahasa Indonesia artinya cemburu. Saya melihat dia menerima kopi dari seseorang yang lain dan dia sangat excited dengan pemberian tersebut. Dan sebenarnya, saat itu juga, diwaktu yang bersamaan saya membawakan dia bubur kacang hijau karena saya cukup khawatir dengan kesehatannya. Saya mengurungkan niat saya untuk masuk dan segara pulang.

Malam itu saya cukup merasa sedih, perasaan yang dirasakan umumnya wanita ketika melihat seseorang yang dikasihi dekat dengan perempuan lain. Saya menyimpan perasaan itu sendiri, bagaimana mungkin saya menyampaikan perasaan tersebut hanya karena emosi sesaat saya. Ditambah memang saya tidak berhak untuk cemburu.

Beberapa hari setelah dia menerima kopi dari perempuan lain, saya berniat mengirimkan kopi untuk dia. Awalnya dia menolak pemberian saya, mungkin karena memang pemberian dari saya bukanlah yang dia harapkan. Mungkin dia menunggu pemberian atau pertemuan dengan perempuan lain. Entah siapa.

Saya hanyut dalam pikiran dan perasaan cemburu. Bagaimanapun, saya perempuan dan saya tidak bisa bersikap santai melihat seseorang yang saya kasihi bersikap demikian.

Sorry, ini tulisan terburuk yang pernah saya posting disini hehehe.