Selasa, 11 September 2018

Kurang dan Lebih seorang Atlit

Belakangan ini sedang ramai perbincangan tentang bulutangkis semenjak Jonatan Cristie memenangkan ajang pesta olah raga se-Asia, yang kemudian melakukan selebrasi membuka baju. Terutama dikalangan emak-emak dan tante-tante atau mungkin juga remaja cewek lainnya mulai berbondong-bondong cari info tentang athlete badminton.

Saya yang sudah mengikuti pertandingan badminton dan tahu beberapa pemain merasakan perbedaan yang sangat jauh sebelum demam jonatan dan setelah  demam jonatan. Biasanya komentar yang muncul di pertandingan live dari luar negeri hanya orang-orang tertentu, itupun kalau menang di interval pertama, di set pertama atau sudah selesai pertandingan. Beda dengan Japan Open 2018 yang dilaksanakan di Tokyo, 30 menit sebelum pertandingan sudah rame para nitijen berkomentar dan saya geli aja melihat kesaktian jempol orang-orang Indonesia. Begitu cepatnya mereka menilik orang yang dikagumi. Sepanjang pertandingan pun live komentar terus berjalan. Dalam hati bertanya "ini live badminton dari jepang atau live komentar?".

"ayo Jojo"
"Semangat Jojo"
"Bawa kemenangan Jojo"
"Harumkan nama Indonesia Jojo"
Padahal yang ditayangkan adalah live permainan Anthony Ginting, ya kan aneh. Karena pertandingan yang live hanya di court 1 dan 2 sedangkan Jojo ada di court 4. Ini bener-bener dah.

Semenjak itu pun mulai banyak foto-foto Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Marcus Fernaldi Gideon, Ihsan Maulana bermunculan di media sosial. Bahkan ketika membuka channel youTube yang muncul pertama kali adalah wajah-wajah mereka. Saya juga suka karena saya tidak repot lagi mencari update tentang mereka.

Awalnya saya mengagumi juga sosok Jonatan Christie. Pemenang Asian Games 2018. Yang menjadi sorotan utama saya adalah kalimat yang humble dan memberikan kemenangannya untuk kemuliaan Tuhan. "Ya yang pertama semua ini karena pertolongan Tuhan kalau saya bisa menjadi pemenang". Kalimat yang dilontarkan ketika Jonatan melakukan wawancara. Bahkan dibeberapa akun fans club Jonatan banyak sekali foto-foto yang bercaption ayat-ayat alkitab, tidak sedikit juga yang fotonya diedit sedemikian rupa, dikasih kata-kata macem-macem, kartun-kartun Jojo juga mulai banyak bermunculan.

Kemudian saya melihat pemain dari pasangan ganda Indonesia yang menjadi peringkat 1 dunia saat ini yaitu Kevin Sanjaya dan Marcus Fernaldi.

Marcus Fernaldi sudah punya seorang istri hehe, jadi kekaguman saya hanya sebatas karakter dan kekalemannya yang beberapa kali saya lihat dari video-video wawancaranya. Dari semua atlit badminton saya paling suka dengan gaya bicara dan gaya ketawa Marcus. Membumi dan sangat terlihat humble. Ada satu video yang pernah saya lihat dari akun instagram Marcus "Semua akan terlihat tidak masuk akal sampai semuanya selesai". Kalau saya boleh request sesuka hati saya, saya minta sosok suami yang seperti Marcus hehe. Kalem, nggak banyak omong, membumi, dewasa dan nggak terlalu banyak gaya. Meskipun Kevin Sanjaya lebih tampan dan Jonatan lebih atletis dan terkenal.

Kevin Sanjaya buat saya adalah atlit badminton yang paling ganteng. Gayanya tengil dan beberapa video yang saya lihat, menunjukkan sekali bagaimana gaya tengil sosok Kevin Sanjaya. Diakun Instagram Kevin Sanjaya, beberapa atlit wanita dari manca negara memberikan komentar di foto Kevin, beberapa kali Kevin juga live bareng dengan mantan Putri Indonesia. Ya saya sendiri juga tidak menampik kalau dia muda, tampan dan kaya raya, berprestasi pula jadi pemain nomor 1 dunia, ya pastinya akan banyak perempuan yang mendekat. Cukuplah saya mengagumi kalau dia tampan.

Semua yang saya tuliskan berdasarkan pengamatan saya sendiri secara subjektif. Sebenernya juga tidak perlu diperbedatkan atlit mana yang lebih baik karena mereka punya sisi kurang lebihnya masing-masing. Jonatan dengan kelebihannya, Anthony dengan kelebihannya, Marcus Kevin juga dengan kelebihannya. Tidak perlu mendewakan satu atlit, juga tidak perlu mencemooh atlit lainnya. Itu adalah pekerjaan mereka, kalau suka dukung kalau nggak suka ya biasa aja kan.