Rasanya sudah sampai pada titik
"udah stop, bisnis yang itu disudahi saja, fokus sama yang ini aja sekarang"
That's my father said this morning and I am speechless.
Saya tidak tahu salahnya dari bisnis ini dimana, yang namanya pekerjaan seharusnya membawa penghasilan, fun menjalani apa yang sedang kita kerjakan. Tapi tidak dengan yang ini, pekerjaan yang melibatkan papa dan mama, kami tidak merasa fun dengan pekerjaan ini.
Finally kami memutuskan, yasudah yang ini dihentikan karena sudah tidak ada semangat untuk menjalankan lagi.
Kemudian saya berpikir-pikir lagi, sebenernya apa yang membuat ini berhenti. Saya mencoba untuk mencari akar permasalahan yang akhirnya berdampak pada banyak hal. Sampai satu titik saya tahu
"Fisik mama dan papa sudah tidak sekuat dulu"
Ketika saya menyadari betul keadaan ini saya sedih. Kenapa harus orang tua ku menjadi tua?
Ya inilah kehidupan.
Dulu jaman saya masih TK dan SD saya ingat betul mama saya mengantar saya dengan motor ke sekolah, kemudian menjemput saya. Jalan-jalan kemanapun saya dibonceng dan dibelikan banyak hal. Mainan, makan, minum, baju dan ini adalah rutinitas kami setiap minggu.
Sedangkan papa, masih merantau ke pulau sebrang hahaha. Sebuah keberuntungan kalau saya bisa ketemu sama papa 3 bulan sekali. Tapi itu dulu.
SMP saya masih sering dibonceng mama walaupun saya sudah mulai belajar sepeda motor. Mama bisa bekerja mulai jam 6 pagi sampai jam 2 pagi, ya istirahat pun itu hanya sebatas makan dan duduk sejenak kalau bosan. Saya kenal betul mama saya yang pekerja keras itu.
Papa masih di pulau sebrang dan dia pernah bercerita kalau kangen keluarga dia ke pantai, jalan-jalan dan meneriakkan nama-nama anaknya ke pantai. Hmm so sweet.
SMA saya mulai ambil alih pekerjaan yang dilakukan mama, kecuali pekerjaan dapur. Ya fika gak bisa masak. Saya mulai membonceng mama kemanapun mama pergi, walaupun sesekali gantian mama yang membonceng. Mama masih bisa naik motor sendiri.
Kuliah adalah masa-masa banyak sekali perubahan yang dialami. Mama masih bisa naik motor tapi sudah seperti orang yang baru belajar naik motor. Sangat pelan, kadang motor yang ada dibelakangnya sebel dan saya tahu itu ketika masih bisa dibonceng mama.
Lama lama lama
sampai satu titik mama tidak pernah lagi naik motor sendiri.
Papa sudah dirumah, handle project baja ringan dan kontruksi baja di Malang saja.
Saya sudah bisa bekerja dan menghasilkan walaupun nggak signifikan.
Kakak sudah bekerja dan menghasilkan di bidang kesehatan.
Saya sedih ketika melihat orang tua yang semakin tua dengan fisik yang semakin lemah. Saya mengasihi mereka.
Saya hanya bisa berdoa supaya mereka diberikan umur panjang, bisa menemani saya dalam jangka waktu yang lebih lama :)
Lagi-lagi soal pekerjaan :)
"udah stop, bisnis yang itu disudahi saja, fokus sama yang ini aja sekarang"
That's my father said this morning and I am speechless.
Saya tidak tahu salahnya dari bisnis ini dimana, yang namanya pekerjaan seharusnya membawa penghasilan, fun menjalani apa yang sedang kita kerjakan. Tapi tidak dengan yang ini, pekerjaan yang melibatkan papa dan mama, kami tidak merasa fun dengan pekerjaan ini.
Finally kami memutuskan, yasudah yang ini dihentikan karena sudah tidak ada semangat untuk menjalankan lagi.
Kemudian saya berpikir-pikir lagi, sebenernya apa yang membuat ini berhenti. Saya mencoba untuk mencari akar permasalahan yang akhirnya berdampak pada banyak hal. Sampai satu titik saya tahu
"Fisik mama dan papa sudah tidak sekuat dulu"
Ketika saya menyadari betul keadaan ini saya sedih. Kenapa harus orang tua ku menjadi tua?
Ya inilah kehidupan.
Dulu jaman saya masih TK dan SD saya ingat betul mama saya mengantar saya dengan motor ke sekolah, kemudian menjemput saya. Jalan-jalan kemanapun saya dibonceng dan dibelikan banyak hal. Mainan, makan, minum, baju dan ini adalah rutinitas kami setiap minggu.
Sedangkan papa, masih merantau ke pulau sebrang hahaha. Sebuah keberuntungan kalau saya bisa ketemu sama papa 3 bulan sekali. Tapi itu dulu.
SMP saya masih sering dibonceng mama walaupun saya sudah mulai belajar sepeda motor. Mama bisa bekerja mulai jam 6 pagi sampai jam 2 pagi, ya istirahat pun itu hanya sebatas makan dan duduk sejenak kalau bosan. Saya kenal betul mama saya yang pekerja keras itu.
Papa masih di pulau sebrang dan dia pernah bercerita kalau kangen keluarga dia ke pantai, jalan-jalan dan meneriakkan nama-nama anaknya ke pantai. Hmm so sweet.
SMA saya mulai ambil alih pekerjaan yang dilakukan mama, kecuali pekerjaan dapur. Ya fika gak bisa masak. Saya mulai membonceng mama kemanapun mama pergi, walaupun sesekali gantian mama yang membonceng. Mama masih bisa naik motor sendiri.
Kuliah adalah masa-masa banyak sekali perubahan yang dialami. Mama masih bisa naik motor tapi sudah seperti orang yang baru belajar naik motor. Sangat pelan, kadang motor yang ada dibelakangnya sebel dan saya tahu itu ketika masih bisa dibonceng mama.
Lama lama lama
sampai satu titik mama tidak pernah lagi naik motor sendiri.
Papa sudah dirumah, handle project baja ringan dan kontruksi baja di Malang saja.
Saya sudah bisa bekerja dan menghasilkan walaupun nggak signifikan.
Kakak sudah bekerja dan menghasilkan di bidang kesehatan.
Saya sedih ketika melihat orang tua yang semakin tua dengan fisik yang semakin lemah. Saya mengasihi mereka.
Saya hanya bisa berdoa supaya mereka diberikan umur panjang, bisa menemani saya dalam jangka waktu yang lebih lama :)
Lagi-lagi soal pekerjaan :)