Senin, 11 Juli 2016

Reuni SMA Mama

Musim Lebaran? Kayaknya musim di Indonesia itu cuma ada 2, kalau nggak kemarau ya musim hujan. Jadi musim lebaran adalah musim yang manusia ciptakan sendiri atau saya yang menciptakan sendiri nama musimnya hehehe.

Hari itu memang saya sengaja bangun siang, jam 7 pagi, Ya itu masih pagi tapi udah hitungan siang sih buat saya. Jam baru bangun tidur Ehehehe. Kebetulan pas hari minggu juga dan pas moment lebaran. Hmm nggak ada salahnya memanjakan tubuh sejenak.

"Dek, nanti Papa reuni ke keluarga besar sama koko, km sama mama reuni ke temen SMA e mama ya"
"Iyaaa...." Jawaban seolah-olah pasrah karena saya tipe orang yang nggak terlalu peduli dimana saya berada. Dimana-mana hati ku senang hahaha. So, mau saya ke reuni keluarga, mau diajak ke reuni SMA nya mama ya OK OK saja lah, yang penting ada makanan dan nggak susah sinyal.

"Barangkali nanti disana ketemu jodoh, anaknya temen e mama banyak yg cowok, sukses-sukses. Nah sekalian promosikan konveksi disana"
Yaelah ma, tau sih kalau anaknya masih single, tapi ya nggak gitu juga sih ma. Promosi Konveksi? Oke, let's go ma :p

Karena saya udah bilang iya, akhirnya saya harus bersiap-siap menyalakan motor warna hitam kesayangan (karena mobil keluarga dipakek Papa dan masih menabung mode on supaya bisa beli yang pribadi) yang Plat nomornya DK 611X CB (sengajak dikasih X biar nggak di begal hehehehe). Pakek helm, masker dan kami pun (saya dan mama) meluncur ke rumah teman mama.

"Ma, aku isi bensin dulu ya biar nggak kehabisan di jalan, sekalian isi penuh aja wes"
[buka jog motor dan liat tangki masih penuh padahal udah sampai penjual bensinya, pas saya inget-inget ternyata setelah terakhir saya ngisi bensin penuh di motor ini saya nggak pakai motor ini sama sekali, keluarnya sama temen dan naik mobil nya temen, wajar kalau masih full]
"Eh nggak jadi mbak, ternyata masih penuh"
[mukanya memerah bukan karena make up, tapi karena malu]

Itu akibat karena saya nggak ngecek keadaan bensin sebelum beli hahahaha.

Sempet nyasar kurang lebih 10menit nyari alamat rumah yang dimaksud, sampai akhirnya ketemulah rumah warna bercat kuning yang ada tulisannya UD. XXXX XXXXXXXX hahahahaha

Terjadilah tragedi emak-emak yang ketemu sesama emak-emak temen SMA nya dulu. Terjadilah pula percakapan "Anak e piro?" "Kapan Mantu?" "Wes punya cucu?" "Ayok besanan"
Nah yang terakhir itu yang saya takut kan dari awal. Btw, emang bener anak temennya mama banyak yang cowok dan sepertinya single juga. Tapi nggak ada yang menarik hati atau mungkin lebih tepat nggak ada yang tertarik sama saya.

Saya duduk ditempat yang sudah disedikan dan memilih tempat duduk yang hidangan didepannya adalah yang saya suka, kayaknya semuanya saya suka deh. Oke saya duduk di kursi yang hidangan didepannya adalah onde-onde (onde-onde itu jajanan yang bentuknya kayak bola, tapi kecil, isinya kacang ijo dan ada hiasan wijen yang kalau orang amerika lihat pasti bingung gimana naburi wijen dengan rapi seperti itu). Ada juga kue lapis yang warna nya ungu, hijau, merah dan kuning. Saya nggak terlalu suka dengan kue lapis jadi saya makan onde-onde saja sambil nunggu makan besar.

Disini dimulai lah arisan emak-emak. Btw, mama saya ternyata adalah tipe mama-mama yang pendiem kalau ketemu banyak orang. Beda banget kalau sudah dirumah ngumpul sama keluarga.
Banyak nih emak-emak yang pakai perhiasan, mulai dari cincin, gelang sampai kalung yang makai kalungnya di luar kerudungnya. Tanpa saya tau apa maksudnya.
Mama saya saat itu cuma pakai cincin nikah dari papa, blezer biru navi dan celana warna item. Sangat sederhana dan saya bangga dengan mama saya yang berpenampilan seperti itu. Bukan nggak punya, tapi nggak ada untungnya di pamerkan. Kata mama sih gitu.

Mulai terbentuk grup-grup emak.

Grup pertama adalah emak-emak yang suka banget dengan sosial media. Ngumpul tapi pegang gadget sendiri-sendiri. Sampai saya denger ada yang nyeletuk
"Hmm, posting foto jajan semprit ae sing ngelike akeh e"
Saya sebenernya kepo dengan berapa banyak yang ngelike foto itu.
Ada juga yang scroll-scroll instagram, yang saya yakin pasti followers instagramnya masih lebih banyak followers saya. Kecuali dia beli followers.

Grup kedua adalah emak-emak pengurus reuni. Grup ini isinya emak-emak yang ngitung in duit hasil arisan dan yang bagian ngocok pemenang arisan dan yang mengagendakan reuni berikutnya dirumah siapa. Untung mama saya nggak ikut arisan. Kalau dihitung-hitung, duit arisan yang didapet sekitar 700rb, saya yakin kalau uang 700rb itu nggak ada apa-apanya dengan hidangan yang harus disediakan. Intinya mereka nabung buat ngasih makan tamu dan masih harus nombok lagi. Jadi mending nggak ikut arisan. Pilihan mama saya adalah pilihan yang tepat saat itu.

Grup berikutnya adalah grup bapak-bapak. Isinya ya bapak-bapak. Kebanyakan ngrokok dan nggak terlalu banyak diomongkan, karena grup ini luput dari perhatian saya.

Ada grup lain, yaitu grup anak-anak yang menjadi korban kebosanan karena bapak dan emak nya pada heboh reunian. Yang bisa dilakukan hanya bermain gadget dan berebut colokan listrik. Saya sih memperhatikan orang-orangnya sambil mikir bahan yang mau dijadikan tulisan di blog aneh ini.

Setelah bosan bercengkrama, akhirnya momen yang saya tunggu-tunggu datang. Tidak lain adalah makan siang. Saya sih masih menghargai emak-emak dan bapak-bapak. Jadi saya mempersilahkan mereka untuk mengambil makanan dulu walaupun ada doa dalam hati "Semoga masih ada sate yang disisakan buat saya"

Tibalah giliran saya ngambil makanan. Saya ambil nasi sedikit saja, dengan tujuan bisa ngambil lauk yang lebih banyak. Sayangnya, makanan-makanan saat itu nggak ada yang cocok dengan lidah sombong saya. Entah kenapa lidah ini kurang cocok dengan masakan jawa, lebih lagi kalau masakan jawa tengah yang manis sekali. Mungkin karena kebanyakan rempah-rempah jadi kurang suka.

Ada Gulai Kambing, Sayur Lodeh, Sate Usus bumbu pedes, Bali Telor dan Sate Ayam + Kambing. Selain Sate ayam dan kambing, makanan yang lain saya nggak suka. Jadi isi dipiring saya cuma ada nasi dan sate serta bumbunya. Itu enak, karena saya bisa ambil banyak sate ayam nya. Walaupun makannya direcokin mama karena mama nggak mau ambil sendiri satenya, jadi ambilnya dari piring saya. Keliatan banget kan siapa yang makannya banyak -_-

Setelah makan-makan selesai, eh ada yang minta pin BB saya, pin saya 32198xxx (jangan di add karena bukan ini hahahaha). Alasannya klasik, nanti kalau dia mau pesen kaos bisa kontak saya wahahaha. Yaudahlah, kalau urusan bisnis oke,saya open buat siapapun.

Acarapun selesai, kami pulang dan capek tapi kenyang banget haha.

"Ini tak bikinkan kopi, biar nggak ngantuk"

Weeeeeeeee... tengkyu loh Ma. Bisa aja nih mama yang habis di ojekin seharian :D